45A. UJUNG

8.1K 158 6
                                    

"Sakit sekali rasanya mendengarkan itu. Sangat sakit. Bagaimana mungkin anak sendiri yang menjadi pemuas nafsu suami ku ?"

Begitu yang ada dipikiran abi.

Abi terima konsekuensi nya sekarang jika memang istrinya marah karena nya. Lagian, Abi bukanlah orang yang tidak bertanggung jawab. Dia seorang pria. Bukan hanya yang memodalkan nafsu, tetapi juga kepercayaan kepada lawan nya.

Suasana yang awal nya tadi terlihat mencair,, tiba-tiba terasa begitu sunyi. Bahkan dingin. Padahal abi dan ibu sedang dihangatkan selimut tebal yang sedang menutupi setengah tubuh mereka.

Abi terima konsekuensi nya kalau ibu marah.

"Kamu boleh sangat marah dengan Mas" ucap abi. Ini akhir dari semua nya.

...

...

Ibu tiba-tiba memeluk Abi membuatnya semakin bingung.

"Kalau kamu meminta menghentikan Mas dan Alfi, sepertinya sulit sekarang. Dia sangat baik. Sangat mengerti Mas untuk sekarang. Bahkan tidak pernah menuntut lebih. Mas bisa jelasin awal mula nya kenapa bisa seperti ini..." ucap Abi mantap.

"Aku bahagia, Mas." Ucap ibu lirih.

"Bbbahagia?" Tanya abi memastikan

Ibu mengangguk sambil menatap abi sekarang. Wajah nya yang tadi tanpa ekspresi kini berubah memberi senyuman bahagia.

"Awal nya kukira ini tetap bisa membuat luka meskipun awalnya aku yang memberikan saran. Ternyata mungkin takdir berkata lain. Orang itu anak ku. Anak yang kusayangi bahkan sejak dia belum bertemu dengan dunia ini. Anak yang selama ini mengerti posisi dan kondisi ku. Anak yang selama ini tidak pernah membuat ku cemas tentang hari esok. Anak manis yang hingga sekarang terus berlaku manis tak berubah setitik pun meskipun ada suatu hal besar yang disimpan nya. Kurasa berbagi dengan nya bukan masalah yang besar."

Jelas ibu.

Abi terkejut dengan kebesaran hati istrinya ini.

"Ceritakan awal mula nya, Mas. Apa sejak dia meminta untuk ngeKost?"

Abi mengangguk pelan.

Ibu membalas dengan senyuman nya.

"Tapi saat itu mas belum tahu itu Dia. Itu sebabnya Mas bilang semua serba kebetulan."

.

"Semua berawal dari Mas yang diberikan saran oleh teman Mas untuk mencari seorang Pria saja. Katanya tidak akan memberikan dampak besar dengan kehidupan karena Pria tidak akan menggantikan seorang istri. Mas diberitahu sebuah aplikasi kencan khusus pria dengan pria. Awal nya ini sama sekali tidak Mas anggap serius. Sampai tiba-tiba nafsu udah nggak tertahan. Mas beranikan untuk coba berkencan dengan seseorang. Dia bilang baru pertama kali. Begitu juga dengan Mas. Terlebih saat itu dia masih takut, sehingga memakai penutup kepala dan topeng menjadi pilihan nya."

"Mas tidak keberatan dengan itu karena hanya penuntasan nafsu yang Mas ingin kan. Pertama kali mas bertemu, ternyata dia bukan orang yang buruk. Kami berhubungan. Bahkan Mas coba untuk memancing dengan memberikan akses credit card hingga nomor pribadi Mas untuk melihat sifat asli nya."

"Ternyata tidak digunakan nya sama sekali. Mulai dari saat itu Mas semakin nyaman untuk tetap bersama nya tanpa memikirkan perempuan lain atau orang lain. Itu saja sangat cukup. Sampai akhirnya sebulan lalu semua terbongkar karena sebuah penanda yang Mas berikan pada nya, sebuah cincin, yang digunakan saat menjeguk ibu nya yang sakit.... Yaitu kamu."

"Hal itu memberikan kenyataan paling pahit karena Mas tidak bisa terima jika itu anak Kita. Anak tiri mas. Kami tidak bertemu lagi setelah semua dugaan jelas benar. Hampir sebulan tanpa pertemuan. Mas perlu berpikir." Jelas Abi

Buku 2-  BUASNYA ABI-KU (Season 2 - FINAL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang