Part [5]

26.3K 2.6K 117
                                    

Part keacak, sebelum baca perhatikan urutan partnya terlebih dahulu ya.

Jangan lupa vote sebelum baca🌟

Banyak typo berseberan, di mohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

HAPPY READING!

"Larz ini mama."

"Pulanglah Larz ,jika memang adanya mama membuat Larz tak ingin pulang maka mama akan pergi."

"Jika Larz lebih bahagia jika mama tidak ada di sini maka mama tidak akan muncul di depan Larz lagi, tapi mama mohon Larz pulanglah."

"Larz bisa membenci mama sesuka yang Larz inginkan,tapi jangan siksa diri Larz sendiri. Mama khawatir dengan keadaan mu Larz, apakah kamu makan dan tidur dengan baik di sana?"

"Mama tau mama salah dan beribu-ribu kata maaf pun tak bisa memperbaiki semua kesalahan mama. Tapi mama mohon satu pada Larz untuk pulang ke rumah, dan akan mama pastikan jika Larz pulang maka Larz tak akan bertemu dengan alasan yang membuat Larz tidak pulang selama ini."

"Berjanjilah bahwa kamu akan pulang Larz."

"Mama menyayangi mu."

Larz meletakkan ponsel nya di meja, saat ini Larz sedang berada di rumah Bastian kebetulan kedua orang tua Bastian satu minggu sedang ada perjalanan bisnis di luar negeri sehingga dirinya, Dean dan Mario berada di sini menemani Bastian selama beberapa hari.

"Menyayangi mu?! Larz itu siapa?!" Ucap Mario yang tiba-tiba datang dengan banyak cemilan di gendongannya saat ini.

"APA! LARZ SIAPA YANG SAYANG SAMA LO!" Teriak Bastian yang langsung datang dengan berlari.

"Apa? Ada apa ini?" Tanya Dean yang datang dengan wajah bangun tidurnya.

Larz mendengus kesal, lalu merebahkan tubuhnya di sofa panjang dan mulai menutup matanya.

Melihat tindakan Larz, ketiga temannya kini seketika berpandangan.

"Ada apa sebenarnya?" Tanya Dean.

"Gak tau tu si Mario." Jawab Bastian.

"Gini tadi gue denger suara perempuan telfon Larz, nah gue denger cuma bagian akhirnya aja yang dia ngomong gini menyayangi mu." Ucap Mario.

"Siapa?" Tanya Dean kepo menatap Bastian.

"Mana gue tau." Ucap Bastian sambil mengangkat bahunya.

"Siapa Yo?" Tanya Dean lagi menatap Mario.

"Yo ndak tau kok tanya saya."

Plak!

"Anjing."

*****

Dua hari setelah menerima telfon dari Ryana Larz kini mengendarai motornya masuk ke gerbang rumah yang telah di bukakan oleh mang Udin.

Seperti biasa mang Udin berlari menghampiri Larz dan hormat tegap.

"Selamat datang den Larz!" Ucap mang Udin yang di angguki Larz lalu berjalan memasuki rumah.

Antagonis Mawar Merah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang