#3

1.6K 210 10
                                    

"Yang terjadi dulu dalam hubungan kalian, itu semua salahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yang terjadi dulu dalam hubungan kalian, itu semua salahku. Selama ini aku berhutang sebuah pengakuan sama kalian... " Auxy meraih uluran tisu dari Ines, mengusap sudut-sudut matanya sambil sebelah tangannya lagi menggenggam erat jari Ines. "Awalnya aku kira, aku nggak perlu menjelaskan apa-apa."

"Kamu emang nggak perlu jelasin apa-apa, Xy." Ines menumpukan satu tangannya yang bebas ke atas punggung tangan Auxy yang sedang menggenggam jemarinya. Tersenyum pengertian, ia melanjutkan ucapannya, "Itu salah kita juga, komunikasi kita dulu sangat buruk. Aku nggak pernah tanya ke Hito dan, Hito pikir aku pasti udah tahu juga—"

"Bukan komunikasi kita yang buruk, kamunya yang menutup diri dari aku, dan selalu naif, kalau kamu nggak peduli semua tentang aku. Menganggap semua perasaanku ke kamu itu pura-pura, sebuah kebohongan," sela Hito.

"Hito!" Ines menggeram frustasi, bola matanya berputar jengah. Mereka sudah berbaikan dan sepakat menjalin hubungan yang baru, tapi entah kenapa persoalan masa lalu selalu tiba-tiba menelusup memasuki percakapan mereka.

Diungkit lagi, dibahas lagi, sampai Ines tiba pada titik lelah.

Meski begitu, ada sisi darinya yang tak mau mengalah. "Nggak gitu ya!" elak Ines. "Kamu juga nggak pernah bicara masalahmu sama—" Ines melirik Auxy, tersadar hampir keceplosan, ia tersenyum gelisah.

"Udah ah, udah, males aku ngomong sama kamu, Hito." Ines memotong percakapan secara sepihak. Tidak ingin melanjutkan lagi kalimatnya. Ia membuang muka.

"Ya nggak bisa gitu dong, Sayang!" Hito masih bersikeras.

Auxy menatap bergantian sosok lelaki yang berdiri menyandarkan tubuhnya pada tembok tak jauh dari ranjang tempatnya merebah dan Ines yang berdiri di sampingnya. Ada keinginan kuat untuk menarik kedua sudut bibirnya melengkungkan senyum geli atas interaksi Ines dan Hito. Namun, di sisi lain, pemikirannya mengatakan ia tidak pantas melakukan itu.

Tersenyum, kegiatan kecil yang terlalu sulit dilukis oleh bibirnya. Auxy merasa tidak pantas untuk melakukannya.

Dirinya adalah perusak hubungan orang lain.

Dirinya adalah sumber kesengsaraan Hito selama ini.

Dirinya lah penyebab Ines meninggalkan Hito.

Padahal selama ini, Hito selalu ada untuk membantunya, menjadi garda terdepan setiap kali dirinya memiliki masalah. Lalu bagaimana bisa dirinya berbuat sekeji itu pada Hito?! Bagaimana bisa ia sekejam itu?!

"Gara-gara aku, kalian jadi menderita."

Perkataan Auxy sontak meredupkan perdebatan Hito dan Ines. Keduanya memberikan reaksi yang berbeda. Ines dengan pengertiannya dan Hito dengan ketidak acuannya.

Bagi Hito, penjelasannya, tangisnya, dan segala tingkah Auxy terlalu berlebihan. Tidak ada gunanya lagi perempuan itu mencari pembelaan dari kesalahannya, keserakahannya, dan keegoisannya.

HappierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang