Akan berujung di mana langkah dan lembaran abu-abu ini setelah tanpamu?
Kini sepanjang hidupku hanya berisi bagaimana kumenjalani hari dengan terus belajar mengikhlaskanmu.
Aku mencintaimu, sungguh. Engkau telah hidup di hatiku bagai kehidupan dala...
BANYAK BAHASA JAWANYA. KALO GAK PAHAM, MAAAPPPPPBANGETTTT🙏🙏😭😭
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
===
Tubuh kecilnya berlari kecil menuju serambi mushala membawa tablet dan sebuah kitab beserta alat pendukungnya setelah mobil terparkir dan meninggalkan balita bersama pengasuhnya di dalam sana dengan jendela yang dibiarkan terbuka.
Hari ini adalah pasan pertamanya yang diamanahi memegang langsung santriwati kelas sifir pondok Albasyari. Lain halnya dengan suami yang dijatah ngajar malam.
Dari jauh pun sudah terlihat banyak yang hadir, langkah semakin dipercepat, saat sudah berada di batas suci mushala, ia berjalan dengan lutut ke meja ustadzah.
Keadaan yang tadinya amat bising, perlahan senyap, diganti dengan suara tes mic olehnya. "Cek cek satu dua, ekhem."
"Bismillah," lirihnya sambil membuka kitab. "Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh!"
"Waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh!" jawab seluruh santriwati atas salam pembukanya.
"Ekhem, qolla mushonef rohimatullah taala .... alfatihah!" Wanita tadi memberi instruksi agar semuanya membaca ummul kitab untuk berwasilah kepada musonef.
"A'udzubillahiminasyaitonirrojim ...-"
Untuk mengawali hari pertama ini, wanita itu sedikit basa-basi memperkenalkan diri terlebih dahulu kalau-kalau ada yang belum kenal maupun tahu identitasnya sebelum lanjut menjelaskan secuil inti dari kitab Pasan kali ini, Sulammunnajah Syarah Syekh Nawawi al-Bantani.
"Bismillah, buat yang belum kenal, biar jadi kenal lalu sayang ..., perkenalkan saya Afifah Annahdliyah istri Gus Ibrahim ...,"
Wanita beranak satu itu mulai menjelaskan tentangnya sambil tersenyum ramah lalu lanjut berucap.
"Sekarang mukim di Kalapaking dan Alhamdulillah diamanahi Abah Kyai untuk membuka kitab ini lagi bareng adik-adik. Istilahnya karena saya lebih dulu mondok di sini, bisa dikatakan agak senior dari kalian heheh. Tapi tujuannya tetap sama, mengharap ridha Allah, melanjutkan perjuangan Rasulullah, dan berharap diakui santri Abah Kyai,"
"Amiiin!" sahut seluruh santriwati.
"Kitab sulamunnajah, syarah Syekh Nawawi al-Bantani menerangkan cukup detail tatacara beribadah. Dari syarat salat, rukun, maupun hal-hal yang membatalkannya. Setiap pindah fasal pun dan masuk nomor satu ke nomor lainnya tak luput dari sebuah penjelasan."
"Muqodimmahnya pun sangat ringkas ....-"
Selesai basa-basi, Afifah membacakan lafadz beserta maknanya agar kitab kuning yang santriwati pegang terisi pegon.
