drama orang ketiga 3

261 14 0
                                    

Lanjut maaf gaes ini cerita agak kurang nyambung but kalo kalian suka ya baca kalo nggak boleh di skip sajah LOPEK deh buat yang baca muach 💋💋

Tanpa basa basi draco menyosor Harry, sebenarnya nih orang masih sayank apa nggak sieh.

Akhirnya mereka melakukan adegan jub jub tersebut selama 2 jam lebih.

Yang di akhir oleh Harry yang terduduk lemas di atas bathub.
Lalu draco membiarkan Harry begitu saja hendak pergi, "draco" ucap Harry. Draco tida menjawab dia hanya berhenti di tempat dia berdiri. "Apa kau masih mencintai ku?" Tanya Harry. Draco tidak menjawab melainkan meninggalkan Harry di kamar mandi begitu saja.

Beberapa jam kemudian*

Terlihat Luna yang sedang manja manja an sama draco, Harry mencoba mengabaikan mereka Karna memang Harry masa Bodo Ama Luna walau tidak dengan draco Harry merasa sakit hati dikala draco sangat perhatian pada Luna, namun tidak lagi dengan nya.

Harry berlalu begitu saja, menuju pintu rumah Karna ada yang mengetuk, saat di buka nampak lah wajah Dudley dan Ron. "Heii sepupu" ucap Dudley santai. "Ada apak kemari Dudley?" Ucap Harry. " Hanya ingin mengajak mu jalan jalan" jawab Dudley. "Dan Ron ??" Tanya Harry. " Aku sebenarnya malas untuk datang kemari tapi sepupu mu ini sangat memaksa ku" jawab Ron.

"Ayolah harry aku akan membelikan mu banyak coklat dan jus labu, Akku dengar ada film bagus juga nanti aku belikan DVD nya deh" ucap Dudley. "Coklat jus labu ??" Tanya Harry memastikan. "Iya aku hanya akan mengajak mu berbelanja, dan membayarkan semuanya" ucap Dudley memastikan. " Baiklah aku ikut" ucap Harry.  "Sip" ucap Dudley. "Tapi bagai mana dengan draco, pasti dia akan marah besar pada ku" ucap Harry.

"Siapa yang akan marah pada mu aku tidak peduli kau mau kemana pun aku tidak peduli" ucap draco yang tiba tiba berada di belakang Harry. " Dengar bukan, bahkan yang bicara adalah suami mu sendiri" ucap Dudley sambil melirik ke arah draco.

Lalu Ron menarik tangan Harry, dan membawa nya ke mobil.
,di dalam mobil hanya  tersisa Harry dan Ron saja Dudley masih berhadapan dengan draco. "Ini membuat mu tidak nyaman kan aku tau jadi kau tenang saja ada aku" ucap Ron
"Hemm" jawab Harry.

Disisi draco*

Sebenarnya draco sangat keberatan, dan kesal jengkel Karna Harry pergi tapi dia terlalu gengsi untuk jujur tadi, "aku tau kau keberatan Drake" ucap Dudley. "Aku tidak keberatan asal kau mengembalikan nya tidak larut malam Karna aku benci saat dia mabuk" ucap draco dengan nada datar.

Yap pasalnya jika Harry mabuk draco menjadi horny Karna Harry terlihat begitu menggoda dengan lekuk dan bentuk tubuhnya.

Dudley pun pergi menuju mobil dan langsung tancap gas menuju mall.

Di perjalanan*

Dudley yang sedang menyetir sesekali melirik ke Harry, dan itu membuat Harry bingung. "Ada apa Dudley ??" Tanya Harry. "Aku ingin menyampaikan sesuatu dan memberikan barang yang di kasih ayah mu untuk mu dia menitipkan ini pada ayah ku" ucap Dudley sambil memberikan sebuah jam yang terbilang langkah yang hanya ada di jaman dulu. "Ayah mu memberikan nya saat dia belum tiada" ucap Dudley. Harry memandangi jam tersebut di genggamannya. "Terimakasih kau sangat baik" ucap Harry.

Seperti ini YAA bentuk jam nyeah.

Selesai berbelanja*

Harry sudah berada di rumah, dia membawa semua coklat dan barang barang yang di belikan Dudley ke ruangan nya, "seneng di belanjain?" Ucap draco. Harry tidak menjawab dia lebih milih. Buat diam ajah Karna pasti ujung ujung nya berantem lagi.

Draco menarik pinggang Harry secara batiba, "jangan bilang kau bertemu dengan Cedric lagi" ucap draco dengan wajah yang terlihat emosi. "Kenapa Bukanya kau tidak peduli" ucap Harry.

Draco pun melepas kan pinggang Harry dan keluar dari kamar Harry, dengan membanting pintu. Harry tersenyum puas Karna dia senang saat melihat coklat nya sangat banyak.

Saat sedang tiduran Harry teringat oleh jam yang di berikan ayah nya tersebut. Dia mengambil jam tersebut dari tas dalam tas nya, dan memandangi jam tersebut sambil membuat janji, " aku janji ayah aku akan menjaga ini dengan baik untuk mu" ucap Harry lalu menaruh jam tersebut ke atas meja yang terdapat di samping tempat tidur. Lalu Harry pun tertidur.

30 menit berlalu, pintu kamar yang di tempati Harry terbuka , seperti ada yang masuk ke kamarnya. Ya itu draco dia duduk di pinggir tempat tidur Harry. Dia menyingkirkan poni Harry yang menutupi mata Harry. "Indah" ucap draco, lalu dia melihat jam yang tergeletak di meja dan berniat menyentuh nya "jangan sentuh itu" ucap Harry. Draco pun melirik ke arah Harry. Lalu tidak jadi menyentuh barang itu dia pun pergi begitu saja.

Harry pun merenung sebenarnya dia tidak tidur dia masih kepikiran sama coklat nya, tapi tiba tiba draco masuk jadi dia pura pura tidur, Karna malas untuk meladeni suami nya itu. Tapi dia kaget karna perkataan draco yang mengatakan indah pada dirinya.

Draco sedang duduk d depan pintu kamar yang di tempati Harry, diri nya merenung. "Aku merindukan bibirnya" ucap draco."Jika saja waktu bisa berputar kembali aku menyesal membuat keputusan ini" sesal draco.

Esok pagi nya*

Harry sudah rapih dengan pakaiannya dirinya ingin mengunjungi makam ayah dan ibunya, "ingin kemana?" Tanya draco. "Ingin mengunjungi ibu dan ayah ku" jawab Harry.
"Sama siapa?"tanya draco. "Sendiri" jawab Harry. "Oh" ucap balas draco.

Saat di makam*

"Ibu aku sangat merindukan mu kau tau aku disini hancur Bu untuk aku masih punya Ron Dudley dan Hermione merekam sangat menyayangi ku Bu" ucap Harry dengan kedua matanya yang mengeluarkan butiran air.

"Aku pikir menikah dengan pilihan ayah akan baik baik saja tapi semua berjalan tidak baik, semua rasa sakit yang ku rasakan ini membuat ku hidup tidak tenang" ucap Harry yang sedang terisak.

Setelah 2 Jam Harry bercerita oleh ibunya dan ayahnya dia pun berpamitan, dan mampir ke Caffe hanya untuk minum Caramel macchiato.

Disaat dirinya sedang santai sambil membaca novel di sela sela membaca nya dia juga menikmati coffe nya, "hai Harry" sapa seseorang. Harry yang sedang membaca menoleh ke asal suara tersebut, "oh hai kak Cedric" balas Harry.

"Kok Kaka bisa di sini ??" Tanya harry. "Bisa lah kan aku lagi santai dulu dari kerjaan yang menumpuk lagi pula perusahaan ku Deket banget dari sini" jawab Cedric

"Oalah ya udah ngopi bareng ajah" ajak Harry. "Oh tentu" jawab Cedric.

"Eh abis dari sini mau nemenin aku ke toko bunga nggak??" Tanya Cedric,"toko bunga??, Untuk siapa??" Tanya Harry,
"Tentu untuk ibuku"jawab Cedric. "Oh baiklah aku temani" balas Harry.

Di toko bunga*

Harry hanya melihat lihat bunga yang sangat indah tersebut tapi tidak berani membelinya Karna sangat mahal, lagi pula dia tidak membawa uang banyak. Tapi saat sedang melihat lihat diri nya terpanah pada salah satu bunga yang sangat mahal Karna susah Sekali di temukan.  Bunga tersebut bunga Calla Lily bunga tersebut sangat indah hanya ada di Amrik.

Harry sangat suka bunga tersebut dia belum pernah memiliki bunga tersebut. Namun bunga itu hanya ada satu dan sudah di buket siap di beli. Harry pun sudah tidak berharap Karna pasti akan ada yang membeli nya.

"Harry" ucap Cedric yang berada di samping nya." Iya?" Jawab Harry. "Kau mau bunganya??" Ucap Cedric. "Sebenarnya mau tapi tidak usah lah aku bingung nanti naro nya dimana" ucap Harry.  "Oh baiklah,mbakk!! Sini mbaakkk bungkus bunga ini" ucap Cedric. Tiba tiba yang membuat Harry terkejut,"hei, tapi ini mahal" ucap Harry. "Hemm kalo untuk Harry semuanya jadi murah di mataku yang mahal cuma Harry" ucap Cedric sambil cekikikan. Harry memanyunkan bibirnya kesal.

"Terimakasih untuk bunga nya aku sangat suka nanti akan ku simpan dengan baik" ucap Harry saat berpamitan pada Cedric karena Cedric yang mengantar nya pulang. "Iya cerewet" ucap Cedric, tak lama melajukan mobilnya dan pergi.

Saat berbalik Harry di kejutkan oleh draco yang berdiri di ambang pintu rumah, dengan tatapan tajam. "Udah kencan nya?, Puas hemm ??" Ucap draco dengan nada meremehkan.

Brukk!!!"

Bersambung....




you Call me pretty?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang