BAB : 07

342 30 4
                                    

- happy reading -

"Buset, itu mau ngantor apa ngelonte, iyuwwww!" Gerutu Zura, ia kelewat kesal.

"Uhh mana parfum ku yaa, ini ruangan jadi bau tai!" Lanjutnya sambil mengeluarkan parfum didalam tas selempang miliknya. Dengan hidung yang ditutup, ia menyemprotkan parfum kebeberapa titik ruangan Jean.

Termangu sesaat.

Zura berubah, tetapi Jean menyukai perubahan dalam diri Zura.

Jean lantas menggelengkan kepalanya, ia bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju meja kerja dan mengambil iPad untuk melakukan meeting dengan kliennya.

"Saya mau meeting dulu, kamu sama Fae tunggu disini. Nanti kalau saya sudah selesai, saya antarkan kalian berdua kerumah." Ucapnya sambil menatap Zura yang masih menyemprotkan parfum sambil mengibas ngibaskan tangannya.

Mendengar ucapan sang suami, Zura lantas berhenti lalu mengangguk dan mengangkat jempol nya pertanda setuju. Jangan lupa cengiran jametnya.

•••••

"Yeyyy udah sampaiii diii lumahhhh!!" Teriak Fae setelah turun dari mobil kepemilikan sang Daddy.

"Astaga Fae, jangan lari la—"

Drttt! Drtttt!

Ucapan Jean terputus kala adanya getaran panggilan dari handphone miliknya. Ia merogoh saku celana lalu mengeluarkan handphone dan melihat sebentar nama yang tertera di layar, setelahnya ia mengangkat telepon itu dan sedikit menjauh dari Zura yang ikut terdiam disampingnya karna keterdiaman Jean—sang suami.

Melihat Jean yang asik telponan akhirnya Zura berinisiatif masuk kedalam rumah terlebih dahulu meninggalkan Jean disana.

"Kenapa?"

"Gapapa sih sebenarnya, cuman mau ngajak ketemuan aja, bisa ga? Sibuk?" Mendengar ucapan dari lawan bicaranya, Jean refleks menggeleng. Namun setelah sadar orang di seberang sana tidak akan bisa melihat gelengannya membuat Jean harus berbicara.

"Ngga sibuk, udah pulang ini baru aja."

Berdehem pelan, "oo sip deh, di cafe biasanya!"

"Hm. Dia lagi?"

Terdengar kekehan diseberang sana, "hehehe, tau aja. Ayo cepat kesini."

"Hm."

Tut! Tut! Tut!

Panggilan terputus karna Jean, ia melangkahkan kakinya menuju rumah dan menaiki tangga menuju kamar nya. Namun, baru beberapa anak tangga yang ia injak lantas terhenti ketika mendengar suara Zura yang baru muncul dari arah dapur.

"Mas mandi kan? Baju ganti sama air nya udah aku siapin tadi," ucap Zura sambil berjalan menuju lelaki itu.

Eh. Zura keceplosan.

"Em... Maaf ya, lancang masuk kamar mas hehehehe, cuman buat nyiapin baju sama air aja kok, suerrrr!!!" Jelasnya diakhiri dengan mengangkat dua jari membentuk peace.

Jean menoleh pada gadis dibelakangnya, lalu mengangguk, "hm. Makasih. Oh iya, habis ini saya mau keluar sebentar."

Menganggukkan kepalanya, "okay deh. Sana mandi!"

•••••

Jean keluar dari kamar mandi dengan keadaan Shirtless, juga bagian bawahnya yang hanya ditutupi sebuah handuk. Ia berjalan menuju kasurnya dan duduk pada kepala ranjang sembari membuka handphone yang tadi ia anggurkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pak Suami [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang