BAB 14 || JADI PASANGAN

110 16 12
                                    

"Setiap orang yang kamu temui adalah bagian dari perjalanan hidup yang tidak akan pernah berakhir."

__________________________________________________

Al-Birru By : Gitar_senja 🦋
__________________________________________________

Semua mempunyai ceritanya masing-masing. Tidak perlu mempermasalahkan sesuatu yang sudah terjadi di masa lalu maupun masa sekarang. Hidup itu memang melelahkan dan banyak menyimpan sebuah hal konyol sebagai sebuah candaan. Jika kamu ingin menyerah, lantas mengapa masih mau bertahan sampai sekarang? Bukankah itu bagian dari rasa hebat yang telah kamu bangun?.

Lima menit berlalu, keheningan masih setia menguasai suasana di taman sekolah yang hanya terdapat sebagian orang yang memilih untuk bersantai. Tak terkecuali, di pojok taman dengan pohon besar yang menjadi peneduh juga saluran kesejukan yang datang dari angin yang berembus, dua manusia dengan tatapan yang saling menatap satu sama lain itu rupanya masih betah untuk berlama-lama duduk.

Rafa mengalihkan kepalanya cepat dengan cara menyandarkan punggungnya kepada bagian belakang kursi yang tengah di duduki. Dia akui jika gadis polos dengan suara cerewet di sampingnya itu sangatlah cantik. Tunggu, bukankah seorang Perempuan memang terlihat cantik? Rafa merutuk keras di dalan hati ketika beranggapan seperti itu. Bisa apa? Bisa gila, pikirnya berusaha menepis.

"Mau punya pasangan atau engga, pokonya Rafa harus datang."

Suara itu kembali memecah keheningan yang semula ada. Rafa menatapnya sekilas. Hanya beberapa detik, kepala Cowok itu kembali beralih tatap menatap kosong ke arah depan dimana hanya ada halaman sekolah yang memang terbilang cukup luas. Jemari berurat dengan panjang yang sempurna itu saling menaut satu sama lain. Napasnya berembus teratur seolah berusaha untuk tidak terlalu memikirkan beban kecil yang nantinya akan berdampak mengusir rasa tenang yang tengah ia bangun.

"Lo harus jadi pasangan gue!"

"Hah?" Bola mata Afra langsung terbuka lebar detik itu juga. "Ko aku?" Tanyanya menuntut sebuah jawaban.

Rafa sedikit berdecak mendengar nada suara Afra yang terdengar melengking memasuki daun telinga. Dia menatapnya malas dengan wajah yang sengaja dia arahkan guna menatap gadis itu dengan tatapan tajam. "Ga ada protes apapun, paham?"

"Ga!" Afra meresponnya cepat. "Kan kamu yang diundang, bukan aku!" Ujarnya berusaha untuk membantah.

"Gue ga punya pasangan."

"Hubungannya sama aku?"

"Lo mau di bully?"

Afra menggelengkan kepalanya cepat. Manusia mana yang akan dengan sudi membiarkan orang lain membully nya tanpa ampun, bukan?.

"Kalau lo ga mau di bully, nurut sama gue. Jadi pasangan gue di pesta nanti."

Afra meraup wajahnya penuh frustasi mendengar penuturan Rafa barusan. Ini gila, iya, ini gila. Afra tidak habis pikir jika ia akan terjebak di situasi mencekik seperti sekarang. Jadi pasangan Rafa? Iya, dia akui jika Rafa bisa dikatakan sempurna dari segi sikap terutama fisiknya yang hampir bisa dikatakan sempurna. Tapi, bukankah mengiyakan permintaan Rafa juga sangatlah berbahaya untuknya? Bagaimana mungkin dia melupakan sikap Angel yang sangat terobsesi terhadap Cowok disampingnya itu.

Al-Birru (DIROMBAK)Where stories live. Discover now