Chapter 1

2.5K 49 1
                                    

"Sean! Edward! Turun dan sarapan" teriak wanita parubaya membangunkan putra-putranya

"Minggir"
"ihhh kakak, aku sampai duluan tau! "
"Minggir"
"Emmhhh aghh kakak ihhhh"

Kalah di perebutan kamar mandi Sean memutuskan untuk sarapan tanpa mandi.

"Ah putraku yang manis sudah bangun, bagaimana tidurmu? " sapaan pagi Lian sembari menata meja makan.

"Yaa gitu deh" jawab Sean singkat, kemudian beranjak duduk di salah satu kursi menaruh pipinya di meja makan.

"Kok gitu de-, lohh sayang kenapa mata kamu sembab? " Lian mengangkat wajah putranya yang memerah karena menangis.

"Hiks kakak selalu gamau ngalah, dan kakak selalu memasang muka seramnya itu tidak adil maaah hiks" jelasnya panjang lebar.

Yang di bicarakan pun datang, "dasar cengeng"

"Tuh mah! Mulai lagi" tunjuk Sean pada wajah Edward.

"Ed jangan usili adikmu yang manis ini" tutur Lian pada anak sulungnya.

"Manis apanya" ejek Edward sambil memasukkan sesuap nasi kedalam mulutnya.

"Udah-udah ayo saling minta maaf" pinta Lian bersilang dada. Dengan ragu-ragu keduanya saling berjabat tangan tanpa melihat satu sama lain.

Toel

"Aghhh kakak! " lagi-lagi Edward usil dengan menempelkan krim dari puding Sean ke hidungnya.

├┬┴┬ ┈┈┈♡┈┈┈┴┬┴┤

"Kalian jaga mansion, jangan keluar, Edward lindungi adikmu, dan-"


"Udah-udah mah, mama fokus aja sama pekerjaan, Jangan memikirkan aku dan kakak" bujuk Sean mendorong-dorong ringan mamanya.

"Hahhh entah jadi apa jika aku meninggalkan kalian dalam dua hari" Lian meraba keningnya pusing.

"Udah ma, jangan terlalu dipikirkan" Edward angkat suara.
"Okeh mama tinggal ya" pamit Lian, disambut pelukan Sean."hati-hati ya ma".

Ceklek

30 menit kemudian...

"Hahaha" Sean menonton film kesukaannya yaitu SpongeBob.lalu matanya berpindah pada Edward yang hendak keluar.

"Kak! Mau kemana? "

"Ga perlu tau,jangan keluar sampai aku pulang" tuturnya.

"Ishh itu nasehat atau ancaman" gumam Sean.

'Ini saatnya, aku punya kesempatan'

Sean mengotak-atik ponselnya dan membuka aplikasi belanja, menscroll lalu menemukan barang yang dia mau kemudian meng-checkoutnya.

"Semoga kakak pulang malam" Sean menggigit kukunya cemas.

├┬┴┬ ┈┈┈♡┈┈┈┴┬┴┤

"Datang juga kau Ed" sapa Eric melihat kedatangan Edward

"Masa pesta kaya gini aku tidak datang" Edward merebahkan tubuhnya di sofa basecamp.

"Jelas, Ed kan pakarnya" Grace ikut duduk disebelah Edward.

"Sebenernya agak berat untuk datang kemari, pasalnya adikku sendirian di rumah" ujar Edward.

"Mamamu kemana? " tanya Eric.

"Mama ada pekerjaan di luar kota, jadi mama tidak pulang dalam dua hari" jelasnya

Can't Escape [bxb]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang