Chapter 4

1.5K 30 0
                                    

Haiii jumpa lagi dengan Peachi! Nyapa aja kok
Happy Reading!!

" mau turun dimana? "

"Ah di sini saja pak "

Sean turun di tempat yang tak dia ketahui.

'Aku harus pergi kemana lagi?aku tidak punya tujuan'

Sean mengibaskan kepalanya pusing, kemudian melanjutkan perjalanannya. Lelah, lapar, bingung itu yang di rasakan Sean saat ini.

'Uangku habis kugunakan naik taksi secara beruntun' Sean menggoyang-goyangkan uang koin ditelapaknya.

Sean terus berjalan tanpa arah, sampai dia tak sadar masuk dalam gang buntu.

"Eh? Kenapa aku sampai disini" Sean heran dengan kelakuannya sendiri.

"Uhuk-uhuk" hendak putar balik Sean mendengar seseorang  dipojok gang.

"Tu-tuan? " Sean memanggil pemilik suara, namun karena gang yang begitu gelap Sean tak bisa melihat apa-apa.

"Marchia..." orang itu menyebutkan nama orang lain.

Dengan sedikit ketakutan Sean berjalan menuju sumber suara.

'Oh iya! bodoh sekali kau Sean apa gunanya lampu di ponselmu' Sean merogoh sakunya dan menyalakan fitur flash.

Cahayanya menyorot pria ber-hoodie dengan rambut sedikit gondrong yang tampak sedang mabuk.

"Astaga tuan kau baik-baik saja? " Sean mendekati pria itu.

"Ackk eghh" pria itu mencekik Sean.

Sean berusaha melepaskan cekikan pria itu, tapi tangannya sangat kuat.

"Hemmm kau bukan Marchia" pria itu menghempaskan tubuh mungil Sean ke sisi lain gang.

"Arghhh" Sakit, sakit sekali sepertinya punggung Sean akan retak. Lalu Sean kehilangan kesadarannya alias pingsan.

***

Kilau cahaya matahari menembus jendela besar mansion, membuat tidur pemuda manis terganggu.

"Nghhh sttt" Sean menggerakkan tubuhnya merasakan sakit di punggungnya.

Lalu Sean mengalihkan pandangannya dimana dia berada.

Terbaring di kasur berwarna cream yang besar dengan tembok bernuansa gold, kemudian pandangannya berhenti di samping kasur. Ada pria yang tidur disamping kasurnya, yang membuat Sean terkejut pria itu tidur sambil menggenggam tangan Sean.

Merasa ada pergerakan ditangannya, pria itu ikut terbangun.

"Ah kamu sudah bangun" pria itu melepas tangan Sean.

"Nghh kenapa aku disini? "

"Jangan bangun dulu, tidur saja" pria itu menidurkan Sean kembali.

"Tentu saja aku yang membawamu, maaf karena aku menyakiti mu kemarin, kamu sudah baik? " pria itu menempelkan tangannya pada dahi Sean.

Can't Escape [bxb]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang