Chapter 6

1.1K 32 0
                                    

Terdapat unsur kekerasan
Bijaklah dalam membaca
Happy reading.

Aroma alkohol menyeruak memenuhi ruangan. Meskipun kerja di Bar Sean tidak suka aroma alkohol, menurutnya aroma alkohol itu sangat menjijikkan.

"Aska? Kau sudah tidur? " Sean mencari keberadaan Aska, karena biasanya Aska selalu menunggu Sean pulang.

"Kau sudah pulang?" datanglah Aska mendekati Sean.

"Emhh kau habis minum?" Sean menjauh dari Aska, karena tubuh Aska di penuhi aroma alkohol.

"Apakah kencanmu berjalan lancar hemm? " tanya Aska.

"Hah? Apa yang kau bicarakan! " kencan? Aku bekerja, itu yang Sean pikirkan.

Greppp

"Aghhh Aska sakit apa yang kau lakukan? " Aska mencengkram rambut Sean kuat.

"Kau harus dihukum" Aska menyeret Sean ke kamarnya.

Brukkk

Aska menjatuhkan Sean ke ranjang besarnya. Aska juga melepas paksa pakaian yang di kenakan Sean.

"Aska! Hentikan! Apa yang kau lakukan" Sean terus memberontak.

Plakk, Sean menampar Aska dengan kuat. Sean hanya ahli dalam menampar.

"Aska hentikan hiks kau menakutkan" pinta Sean yang mulai menangis.

"Bukankah tadi kau bilang ingin menjadi jalangku, maka jadilah jalang yang baik" Aska meneruskan kegiatannya.

"Aska aku moh-hmmpp emmhh" Aska mencium Sean dengan paksa, Sean menutup bibirnya rapat-rapat.

Ini bukan pertama kalinya Aska berciuman tentu saja Aska punya banyak cara. Aska menggigit bibir bawah Sean sehingga membuat bibirnya terbuka. Lalu lidah Aska masuk dan mengabsen deretan gigi Sean.

"Pwahhh emhh As-Hmmpp kah" sesekali mereka beradu lidah.

Puas dengan bibir Sean, Aska turun ke leher. Menghisap dan menggigit memberi tanda kepemilikan.

"Aghh Aska sakit" Aska tak menghiraukan perkataan Sean, kini Aska beralih pada nipple Sean yang mulai mengeras.

Aska mengecup, menghisap, memilin dan menggigit nipple Sean secara bergantian.

"Ahhh Aska hentikanh hah ahhh"

Kini tubuh Sean terlihat indah dengan tanda kepemilikan dimana-mana.

"You so sweet"

Aska melepaskan kaos hitamnya serta boxernya.

Sean terbelalak melihat ukuran milik Aska yang Amat besar.

"Aska hiks aku mohon jangan lakukan itu hiks " Sean terus memohon, tapi Aska tak menghiraukan, Aska menanggalkan celana Sean sampai keduanya sama-sama naked.

Mau tidak mau Sean harus melawan Aska. Sean memang seorang Gay tapi dia ingin melakukannya dengan orang yang dia cintai.

Sean mendorong sekaligus menendang Aska sekuat tenaga.

"Ackk" kesempatan Sean untuk kabur, sampai di tangga lengannya kembali di cengkeram oleh Aska.

"Sepertinya kau memang harus di hukum" Aska menggendongnya paksa kembali ke kamar.

Aska menjatuhkan Sean kembali ke ranjang.

"Arghhh ahhhh sakittt" tanpa aba-aba Aska memasukkan jarinya ke hole Sean.

Can't Escape [bxb]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang