Hujan gerimis kerap membasahi jalanan kota, di seberang jalan nampak lampu yang ramai nan kelab-kelib ciri khas sebuah bar. HT atau Home tomorrow merupakan nama bar itu.
Terlihat seorang perempuan anguk-anguk mencari keberadaan seseorang.
Kling..
'Datang juga'
Itu Sean, datang dengan pakaian yang sedikit basah karena hujan.
"Stttt huhh dingin sekali" Sean berjalan menuju basenya sambil memeluk dirinya sendiri.
Bughh, "aigoo selalu terlambat, kau membuatku melayani mereka sendirian" Shiah memukul lengan Sean geram.
"Aww, bagaimana tidak terlambat setiap aku akan bekerja Aska selalu memulai pertengkaran denganku, dia tidak memperbolehkan ku bekerja" Sean menjelaskan dengan satu tarikan nafas.
"Cih one thousand reason"
"Hei kimchi apakah bar kita tidak menyediakan baju cadangan?" tanya Sean dengan menunjukkan blousenya.
"Kau pikir ini rumahmu? Jangan aneh-aneh, kau tidak akan sakit hanya dengan satu tetes air hujan" Shiah mengacungkan jarinya.
"Bukan seperti itu... " Sean melirik tubuhnya sendiri, karena serat kain blouse yang tipis ditambah lagi dengan air hujan membuat tubuh putihnya terekspos.
"Tutupi saja dengan celmek, selesai" usul Shiah seakan tau yang dimaksud oleh Sean.
"Ahhh baiklah" Sean pasrah.
***
Sekarang pukul 22.30 pertanda HT sedang ramai. Shiah dan Sean kewalahan melayani setiap pelanggan.
"Sean antarkan ini ke meja nomor 9" pinta Bartender.
"Baik" meskipun sudah lelah Sean tetap mengiakan, ya bagaimana pun dia sedang bekerja.
Tak kunjung menemukan meja nomor 9 Sean kembali ke meja Bartender.
"Eonni, tidak ada meja dengan nomor 9 disini" akunya.
"Bukan disini, tapi di VHT ( Vip Home Tomorrow) "
"Eh? Bukankah itu tugas Bunny Girl? "
"Kau tau kan mereka sedang sibuk" Bartender memberi tatapan serius pada Sean,membuatnya bingung sekaligus jengkel karena dirinya juga sibuk.
"Sibuk? "
"Aishh kau tau kan" Bartender memberi ekpresi seperti mengode.
Semakin tidak mengerti dengan yang dimaksud Bartender, Sean memilih pergi dan mencari meja nomor 9.
'Enghhh bau alkohol lebih mendominasi disini daripada di luar'
Sean merasa pusing dengan bau alkohol yang bermacam-macam karena ruang VIP cukup tertutup.
"Tuan ini pesanan anda" Sean meletakkan nampannya, dan menata satu per satu minuman yang di pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Escape [bxb]🔞
Novela Juvenilkecerobohan Sean membuatnya dalam kekacauan, membuat hubungan antara dia dan kakaknya menjadi tidak wajar, lalu mempertemukan nya dengan seseorang membuat hidupnya jauh lebih rumit. [bxb] [Lgbt] [🔞🔞] Jangan salah lapak! Baca pahami mengerti terim...