DEPRESI

30 7 0
                                    

#DI TIONGKOK

Tepat pukul 00.00 di tiongkok, keadaan hotel tempat para member istirahat saat itu terlihat sangat kacau, karena berita tersebut sudah cepat menyebar ke telinga para member BTS, appa, dan juga paman sejin.

appa yang sangat cemas dengan keadaanku saat ini, karena mereka tidak akan mendapat tiket penerbangan ke korea selatan pada dini hari seperti ini.

para member lainya terus mencoba untuk menghubungiku tapi tidak ada jawaban sama sekali.

dengan bantuan orang dalam dari keluarga seokjin, akhirnya appa bisa pulang ke korea saat itu juga, tapi di sini yang kembali ke korea hanya appa dan juga seokjin saja, yang lainya tetap berada di tiongkok.

"apakah aera baik-baik saja?" guman jhope yang terlihat khawatir dengan kondisiku.

"aku ingin membunuh orang yang melecehkan aera" guman taehyung.

"dia salah satu kru di tempat aera syuting" sahut namjoon.

"bagaiman hyung tahu?" tanya jungkook.

"aku menghubungi minhyun, dan dia menjelaskan semuanya yang terjadi kepada aera, katanya aera melakukan syuting beradegan bullying di kolam air aera berendam di air selama 2 jam, dan saat aera selesai melakukan syutingnya, dia naik dari kolam dan pakaian aera tembus pandang, banyak orang yang menyaksikan hal itu, saat minhyun ingin memberikan jaketnya untu aera, malah kru tersebut menarik aera dengan cepat ke ruang ganti" jelas namjoon panjang lebar.

tiba-tiba jungkook menggebrak pintu kamar hotel dengan keras, hal itu membuat yoongi memarahinya karena sekarang mereka berada di negara orang, jadi harus tetap jaga sikap.

"yaaaaa dia lagi diet, perutnya pasti kosong, dia berendam selama 2 jam, apakah dia baik-baik saja, waahhhh jinjja apakah dunia peraktingan sekejam ini?" guman namjoon tiada henti.

"kebanyakan artis pendatang baru, di perlakukan berbeda-beda oleh para staff dan kru" sahut taehyung yang mengetahui itu.

"eum majjayo, faktor latar belakang" celetuk jungkook yang sudah yakin akan hal itu.

#DI RUMAH

Appa dan juga seokjin sudah tiba di rumahku, saat mereka ingin masuk, tiba-tiba semua pintu terkunci, mereka terus berteriak memanggil namaku tapi tidak ada jawaban sama sekali dariku, hal itu membuat appa dan seokjin semakin cemas, karena mereka berfikir bahwa aku melakukan hal-hal yang tidak di inginkan.

"aeraaa ini appa" teriak appa yang terus berusaha memanggilku.

"uh?" ucap soekjin yang tiba-tiba punya ide.

dia berlari ke jendela samping kamarku, dan ia berusaha untuk membukanya, dan benar aku lupa untuk mengunci jendela kamarku, seokjin terkejut saat melihat kondisi kamar ku yang sangat berantakan, dia melihatku meringkuk di dalam lemari, dengan cepat ia masuk kedalam kamar dan menghampiriku.

"aeraaa aeraaa" ucap seokjin dan memelukku.

tapi di sini aku berteriak dan menangis lagi, karena aku tidak ingin tubuhku di sentuh oleh siapapun,seketika tubuh seokjin melemas, karena melihat kondisiku yang seperti ini, di tambah lagi seokjin melihat seluruh lenganku banyak luka cakaran yang aku buat sendiri.

appa masuk dari jendela dan menyalakan semua lampu yang sengaja aku padamkan, saat appa ingin memelukku, seokjin memberitahu bahwa aku mengalami traumatik dan mengalami depresi berat.

sontak appa tidak bisa berkata apa-apa karena melihat kondisi putri kesayanganya menjadi seperti ini.

"aku akan mengurus ini ke jalur hukum" ucap appa tiba-tiba.

ALL ABOUT YOU [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang