Seoul, 2015.
Musim dingin telah datang. Joohyun tidak ingin membencinya, namun kondisi tubuh yang tak mau bersahabat dengan cuaca beku ini membuatnya cukup kesulitan.
Beruntung ia sudah membeli syal baru kemarin. Syal mahal yang sengaja Joohyun beli walau harus mengeluarkan uang yang cukup untuk jatah makannya selama 6 bulan. Karena ia hanya akan punya satu, dan akan dipakai untuk waktu yang lama.
Mau tidak mau ia harus membeli yang baru, mengingat syalnya yang lama sudah berpindah kepemilikan.
Sudah seminggu ini Joohyun mulai bekerja full time di Restoran. Toko kue tempatnya bekerja memang selalu tutup semasa musim dingin berlangsung, karena kurangnya peminat pada musim ini.
Saat sampai di Restoran, Joohyun melihat pria itu lagi. Seorang pria yang selalu datang untuk sekedar bisa melihat Joohyun walau minim interaksi. Seolah ia akan sakit jika tidak melihat Joohyun sehari saja.
Risih? tentu saja. Namun Joohyun tak bisa melakukan apapun. Apalagi Bibi Jung juga pernah berterima kasih padanya, karena menganggap Joohyun telah membawa seorang pelanggan tetap, yang kadang bahkan pria itu memesan banyak makanan untuk di bawa pulang.
"Joohyun, coba kau lihat dia. Peka-lah sedikit, tidak mungkin kau akan bersikap seperti ini terus kan? Aku yakin kau tau dia menyukaimu, bahkan sangat menyukaimu hingga menyempatkan waktunya untuk datang setiap hari hanya untuk melihatmu."
Bibi Jung mengatakan hal itu dengan pelan, saat Joohyun berdiri didekatnya.
Joohyun hanya diam, namun matanya langsung mengarah ke tempat dimana pria itu sedang sibuk dengan laptopnya. Ia memang datang setiap hari, namun bukan berarti hanya duduk diam dan memperhatikan Joohyun saja. Pria itu punya kegiatan di mejanya, entah itu kadang berkutat dengan laptopnya, kadang ia menggambar, dan bahkan terkadang ia membantu melayani para pelanggan di restoran.
Apa pria ini tidak bosan?
Mungkin bibi Jung benar, Joohyun tidak bisa selamanya bersikap acuh pada pria itu. Jika pria ini masih disini sampai restoran tutup, maka Joohyun berniat akan mengajaknya bicara.
Acara makan malam yang diadakan oleh keluarga Kim untuk pertemuan antar dua keluarga bergengsi di Korea Selatan ini berlangsung dengan hangat.
Tawa karir dari para orang tua terdengar bersahutan setelah lelucon khas yang hanya bisa dimengerti oleh kaum seperti mereka. Pembahasan mengenai putra sulung dengan putri sulung yang telah dijodohkan tanpa penolakan itu, terjadi begitu lancar tanpa kendala.
Kim Taehyung membawa dirinya dengan baik menyambut calon mertua yang terlihat begitu berwibawa. Putri mereka yang terlihat sangat anggun itu juga membawa kesan yang sempurna pada pertemuan pertama mereka.
Yah, setidaknya Taehyung tidak memiliki perasaan menyesal telah menerima perjodohan ini.
Lee Hae In, memiliki senyum yang manis. Saat berbicara dengannya pun, Taehyung tidak merasa kesulitan karna Hae In merupakan lawan bicara yang menyenangkan. Kesan pertama mereka berdua sama-sama bagus malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Trust
Fanfiction"Losing all trust just because of a misunderstanding." Start ; [02 Januari 2022] End ; -