"Ekhem, ekhem! Yang kemarin abis stalk IG cogan terus langsung di follback, ekhem! Bagi tutor dong mbak, kiw kiw."
Sean yang baru keluar dari dalam kamar dengan setelan baju santai langsung mengernyitkan dahi tidak mengerti dengan ucapan Sonya.
Lala yang turut serta mengekori Sean dengan muka bantal khas bangun tidur pun ikut menggaruk kepala dan bersiap membalas.
"Hah? Ada apasih Kak? Sumpah, jangan ajak otak gue bekerja lebih cepat soalnya baru bangun tidur."
Dua gadis yang terpaut usia beberapa bulan itu lantas duduk di meja makan, tepat di depan Sonya. Satu kursi masih kosong, karena sosok Jane belum ikut bersama mereka.
"Itu loh, si Sean. Kemarin abis stalking IG-nya Wapresma kita, eh langsung dapet follback-an. Perasaan gue aja perlu dua hari baru di follback, dan itupun harus minta dulu ke dia secara langsung karena anaknya emang jarang buka IG."
"YANG BENER LO?! SEAN DI FOLLBACK KAK TRISTAN??!"
Mata Lala yang semula masih mengerjap itu kini terbuka lebar. Langsung menatap sang sahabat penuh tuntutan. Seolah ini adalah salah satu keajaiban dunia yang seharusnya tidak patut dia lewatkan.
Tidak beda jauh dengan Lala, Sean pun ikut melotot tidak percaya. Gadis Wiradama malah menatap Sonya yang tengah tertawa lebar itu penuh tanya.
Mana mungkin dia di followback oleh si Wapresma ganteng itu?
"Apa nih bawa-bawa nama Wapresma? Dia ada upload foto topless lagi kah?"
Belum sempat Sonya ataupun Sean bersuara membalas suara heboh Lala, Jane datang dari arah kamar mandi dengan handuk merah muda melilit rambutnya. Sepertinya gadis itu habis keramas.
"Ini lebih hot, Kak Jen! Adek sepupu lo katanya di follback Kak Tristan padahal baru nge-stalk kemarin! Gue aja belum di follback padahal udah nge-follow doi dari kapan hari!"
"Buset! Yang bener???!" Jane langsung berlari hingga duduk di sebelah Sonya yang masih menetralkan tawa. Tatapannya terpusat pada sang adik sepupu yang kentara sekali tengah kebingungan. "Lo di follback Tristan Se? Beneran??"
Sean menggaruk-garuk kepalanya menghadapi tatapan penuh selidik dari Lala dan Jane.
Gadis itu lantas menolehkan kepala, memohon bantuan pada Sonya karena dirinya benar-benar tidak paham.
"Aduh, bentar-bentar. Perut gue keram," Sonya mengusap sudut matanya yang berair akibat tertawa. Kemudian berdehem pelan dan menatap teman-temannya. "Gue cerita dari awal ya, karena kalian berdua belum tau. Dan lo Se, mending cek notifikasi handphone lo sambil dengerin gue jelasin ke mereka."
Sean mengangguk, langsung mengeluarkan ponselnya dengan Lala yang sontak melirik.
"Jadi, kemarin siang gue sama Sean cuma berdua doang di rumah karena kalian ada kegiatan masing-masing. Nah, ni anak lagi nugas dan gue temenin di ruang tengah sambil nonton. Abis itu nggak ada angin, nggak ada hujan, Sean nanya tentang Tristan. Terus gue cerita lah tentang kapan hari itu yang lo berdua pada ngereog habis liat postingan dia yang topless. Nah, berujung bocah ini stalking IG si Tristan. And the hell, she doesn't even knew about his social media account before I told her."
Sean meringis saja mendengar penjelasan Sonya. Jarinya masih sibuk scoll notifikasi yang menumpuk dari kemarin siang, namun tidak menemukan notifikasi yang dicari.
Sedangkan Jane dan Lala diam menyimak. Dengan Lala yang sibuk komat-kamit mengejek Sean karena tidak mengetahui akun si Wapresma.
"Abis itu kayaknya lo langsung nge-follow doi kan Se?" Sean yang masih mengecek satu-satu notifikasi di ponselnya itu mengangguk mendengar pertanyaan Sonya. Gadis itu melanjutkan, "terus dia langsung follback lo. Gue baru sadar malemnya sih, iseng aja gitu buka akun lo. Dan username-nya Tristan ada diantara mutual-mutual gue yang sama-sama nge-follow lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loved You
Teen FictionSejak hari itu, tidak ada lagi Januar di dalam buku kehidupan Sean. Bahkan ketika mereka tetap menjadi sahabat. "Semua emang udah berakhir. Tapi gue belum rela ngelepas lo, Ja." Apa akhirnya Sean tetap tidak bisa membuka hati untuk orang lain? Seper...