pasar malam bagian 2

1.6K 130 2
                                    

Oy. Akunya tanya nih sama kalian para pembaca semua cerita aku. Kalian tau gak sih kalau setiap aku up tapi gak ada tanggapan dari kalian. Sedih aku liatnya. Kadang tuh aku mikir gini, apa cerita aku kurang srek di kalian? Atau cara aku nyampaikan dan nuangkang ide gila aku ke semua cerita aku itu kurang?. Semua pertanyaan selalu terbesit loh di pikiran aku. Jujur yaa kalian minimal vote aja aku udah seneng bukan kepalang, apalagi baca-baca komentar kalian yang naikin mood aku but lanjutin cerita aku. Apalagi aku yang notabenenya di bilang manusia tersibuk di dunia karna urusan real life. Dapat vote sama komentar kalian buat aku makin semangat buat lanjutinya, pasti bakal aku sempetin buat nulis di sela-sela perkuliahan aku yang sibuknya gak ngotak.

Tapi apa? Kebanyakan cuma sekedar baca doang, aahhh sudahlah intinya gitu. Bahkan aku gak muluk-muluk buat minta tanggapan kalian. Aku diam terus suer. Tapi,Terserah kalian. Intinya say sorry kalau cerita-cerita yang aku bawakan nyendat di tengah jalan karna udah aktif kembali perkuliahan yang aku tempuh. And maaf kalau cerita-cerita aku gak sesuai dengan ekspektasi para pembaca aku.

Aku cuma manusia biasa yang tingkat kesabarannya bisa habis,rasa capek juga ada kok.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Monggo di baca 👍

Pukul setengah 7 mahen kebangun terus dia liat ke kiri dia dan bian masih tidur sambil megang tangannya. Dia tarik pelan tangannya terus dia regangin badannya capek juga tidur posisinya gitu. Dia kedip kedip beberapa kali buat ngumpulin nyanya yang masih kececer ntah kemana. Lalu dia bangunin bian pelan² dia tepuk tepuk pipinya pelan gak bangun juga. Bian justru ngerengek karena tidurnya ke ganggu.

"Aaaakkkhh jangan masih ngantukkk" seru bian.

"Hey bangun gak mau jalan-jalan lagi? Nio" mahen yang masih nepuk nepuk pipi bian.

Bian yang masih ngantuk+ ke ganggu akhirnya bangun juga. Tapi bangunya bukan Bener bener bangun malah nangis dianya.

"Hiks buunaa" nah kan nangis manggil mamaknya.

Biasanya kalau bian gini bakal ada jaehyun yang nenangin dia. Tapi berhubung gak ada bunanya jadi mahen yang kelabakan gegara dia nangis.

"Loh? Kok nangis?" Mahen. Dasar anak orang nangis kok gak tau.

"Hiks buunaa" panggil bian nyawanya belum kekumpul guys maklum.

"Buna gak ada kan kamunya sama saya" balas mahen

"Hiks bunaa mana" bian yang masih sesegukan.

Mahen yang gak tega dia angkat bian dari kursi sampingnya terus dia pangku bian yang menghadap ke arah dia. Dia elus-elus punggung bian supaya dia berhenti nangisnya. Gak butuh waktu lama tangisan bian perlahan sudah meredah hanya menyisahkan isakan kecil aja. Pipi gembul bian yang ada di pundak mahen sambil tangannya meluk mahen erat. Dia duselin mukanya ke bahu mahen. Capekk boss dia belum puas Bobonya

"Buna mana?" Tanya parau bian.

"Buna di rumah kan kamunya sama saya. Kita mau ke pasar malam kan?" Mahen yang masih setia ngelusin punggung bian.

"Mau bunaa yaahhh" bian.

Aahhh ternyata belum sadar dia kalau yang dia peluk bukan ayahnya. Selain bunanya yang dia cari setiap bangun tidur bian bakal di gendong sama Johnny minimal nyawanya ke kumpul semuanya. Jadi dia kira kalau mahen itu ayahnya.

"Minta bunanya nanti aja ya? Sekarang nio bangun gih terus kita jalan jalan lagi ke pasar malam." Mahen

Bian cuma ngangguk aja, nyawanya masih ntah dimana lah gak tau dia. Dia kedip kedipin matanya masih liatin suasana yang ada di luar mobil. Terus dia nolehkan kepalanya ke kanan matanya ketemu sama wajah tampan mahen.

DUDA LEBIH MENGGODA {SLOW UP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang