keanehan

314 34 1
                                    

Assalamualaikum gaiss lanjutttt

   
              
             Di larang plagiat

Fov raka dan jaeman

Mereka berdua sedang ada di ladang dengan kegiatan masing masing jaeman yang tak henti hentinya memotret dari atas rumah pohonnya sedangkan raka sedang melukis

Sang eang benar benar memperhatikan kesukaan cicit cicitnya di rumah pohon tersebut sudah terdapat 1 tempat tidur yang sangat besar,ada lemari yang terdapat makanan dan pakaian si kembar walau tidak banyak,ada alat lukis dan teropong juga

Memang terlihat kecil namun saat memasukinya akan membuat semua orang terpanaa dengan kemewahan rumah pohon ini tak sembarang orang bisa masuk karena di dekat rumah tersebut terdapat orang yang menjaganya

"Mas sini bentar deh"

"Kenapaa ganggu orang lagi lukis aja lo"

"Bentaran doang elah cepet genting ini"jaeman agak kesal dengan raka yang malah memarahinya

"Iya iya bentar,ada apaan si lo ganggu aja"jawab raka yang sudah berada di pinggir jaeman

Posisinya sekarang jaeman dan raka berada di jendela rumah pohon mereka yang menghadap ke arah hutan

"Itu coba liat deh mas ko ada orang pake jubah item di sana mereka lagi ngapain"tunjuknya ke arah segerombol orang bejubah hitam yang entah sedang melakukan apa

Dari atas pohon ini memang sangat jelas terlihat namun jika dari bawah mungkin tidak akan terlihat bahwa ada rumah pohon di daerah sana

"Mereka gak lagi ritual kan jae"

"Mana gue tau mas gue kan nanya sama lo,malah balik nanya gimana sih"geram jaeman yang agak sedikit meninggikan nada suaranya

"Jangan keras keras bodoh takutnya mereka denger"mencubit perut jaeman

"Iya mas iya tapi jangan cubit gue juga kali"

"Stt diem"

"Mas kayaknya tadi gue gak sengaja foto mereka deh mau kasih tau eang apa gimana"

"Jangan gegabah dulu na bisa aja ini ngebahayain yang lain"raka tidak ingin mengambil resiko jika memberitahukan yang lain bisa saja mereka sedang melakukan ritual yang membahayakan nyawa mereka nantinya

"Terus sekarang gimana mas"tanya nya bingung

"Mending sekarang kita pulang aja soal ini jangan dulu kasih tau siapa siapa bisa saja orang orang itu berbahaya paham kan"

"Paham mas"mereka pun turun untuk pulang karena waktu juga sudah menunjukan pukul 5 sore

"Pak kami pamit pulang dulu"pamitnya raka kepada penjaga ladang dan rumah pohon milik mereka

"Ouh iya den pulang saja lebih cepat lebih baik sudah hampir mau magrib gak baik masih ada di sini apalagi ini dekat hutan masih rawan,masih banyak hewan buas yang tutun dari gunung yang di belakang ladang den"patulah penjaga tersebut

"Oh gitu ya pak kalau begitu saya pamit pak"jawab jaeman dengan sopan

Jangan heran penjaga ladang ini sebut saja pak bima

Pak bima sudah lama menjaga ladang eang ambarista dia juga tidak akan terluka oleh hewan hewan buas yang turun dari gunung karena di sediakan pos kecil yang seperti rumah di sana bahkan di sediakan tempat tidur dan makan tidak lupa ada kamar mandi juga bahkan pintunya saja terbuat dari besi

______________________________________

Di perjalanan pulang raka dan jaeman masih memikirkan orang orang tersebut

"Mas waktu tadi kita cari si njang gue denger warga bilang kalau ada orang yang tiba tiba mati gitu aja di deket ladang yang tadi kita lewati"

"Yang bener lo jangan ngadi ngadi bisa aja tu orang serangan jantung"

"Bukan gitu mas gue denger mati nya kagak wajar"sahut jaeman di sebelah raka mereka terus saja bercerita di sepanjang perjalanan mereka pulang

"Udh lo jangan ngomongin orang mati ini udh mau magrib pamali nanti malem aja kita lanjut cerita bareng si jovan"raka menimpali dengan sewot nyaa

"Gue kan cuman ngasih tau lo mas sewot mulu lu pms ya"sewot jaeman

"Mau mati lu jae"raka sudah ancang ancang akan memukul jaeman

"Eh eh bercanda doang mas bercanda sumpah"kata jaeman dengan cengiran khas nya

___________________________________



Jaeman dan raka pun sampai di kediaman sang eang mereka berdua juga melihat sudah ada jovan dan haikal yang sedang duduk di sofa bersama kedua orang tuanya dan juga eang mereka tidak lupa haikal duduk anteng di pangkuan sang papa seperti biasa

"Kenapa baru Pulang mas,ka ini udh mau hampir magrib loh bunda khawatir lain kali jangan pulang lebih dari jam 4 sore yah"bunda khawatir karena melihat jaeman dan raka baru pulang mereka sekarang sedang duduk di singgel sofa posisinya raka di sofa dan jaeman di tangan kiri sofa

"Maaf bun mas sama kaka tadi gak liat jam"raka meminta maaf kepada sang bunda, padahal raka dan jaeman telat di karenakan terus memperhatikan orang orang yang berjubah hitam

"Ehhh adaa njang ikal gimana tadi naik kerbaunya seruu?"jaeman penasaran dengan kerbau yang haikal dan jovan taiki

"Seruu mass kerbau nya baikk terus bang dot juga ngajak adek sama abang keliling keliling sawah sambil naikin kerbaunya jadi adek sama abang gak capee"cerita haikal dengan penuh gembira yang lain hanya menyimak sembari tersenyumm sedangkan jaeman menahan tawa karena menurutnya nama nya sedikit lucu

"Kalu adek suka nanti eang belikan yang kecil biar bisa adek urus nanti kalau adek liburan ke sini lagi kerbau adek sudah besar"eang menyahuti haikal

"Gak adek gak mauu"sahut haikal

"Loh kenapa dek bukannya adek suka banget yah waktu tadii naik kerbau nya pak dot"ucap jovan kebingungan

"Mungkun si adek gak mau ngurusnya bang mungkin adek takut nanti kerbau nya mati terus dia nangis yah kan dek?"jawab raka memberi masukan

"Iyaa adek gak mauu nanti kerbau adek mati adek gak bisaa liatnyaa"mengangguk setuju dengan jawaban raka

"Adek tidak perlu kerbau eang dia sudah punya boneka hewan di lemarinya hampir semua boneka hewan dia punya"papa jo ikut menimpali

"Baiklah kalau memang tidak mau tidak apa apa eang mengerti"

"Makasih eang"ucap haikal yang di angguki eangnya

"Oh iyh eang tadi waktu abang sama adek pulang ada orang yang tiba tiba jatoh gitu abang si gak mau lama lama disana takut adek takut cuman abang penasaran aja ko dia tiba tiba jatuh terus kaku gitu badannya matanya juga jadi merah padahal dia gak ada tanda tanda sakit jantung"tanyanya jovan penasaran

"Nah ituu yang mau gue ceritain ke lo di jalan mas anehnya matanya itu merah plus lidahnnya itu keluar"timpal jaemin dengan keras

"Eang juga gak tau penyebabnya apa cuman udh hampir 6 warga yang mengalami itu pesan eang kalian jangan main jauh jauh dari sini bahaya takutnya itu penyakit menular"

"Apakah sudah di tangani oleh pihak medis kek apakah benar menular"bunda khawatir jika putra putranya akan tertular

"Sejauh yang eang lihat sih tidak menular namun tetap saja harus waspada"

"Sudah berapa lama ke penyakit itu muncul"papa jo ikut menyaut dia menjadi sedikit penasaran dengan penyakit tersebut

"Sejak 1 bulan yang lalu ndok eang juga bingung apa penyebabnya,pihak medis juga tidak tau apa penyebab warga tiba tiba seperti itu"

Yang lain terlihat berpikir keras apa penyebab warga tersebut namun tiba tiba ada yang menyaut........

"Itu tidak terdengar seperti penyakit"






Ayok tebak siapa yang bicara seperti ituuu

Okey sampai sini duluuu

Jangan lupa like dan vote yah kawan kawan tinggalin jejak kalian



               

Keluarga Ambaristajaya || 00l NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang