Cekrek
Cekrek
CekrekTerlihat seorang gadis begitu lihai memainkan kamera yang dipegangnya memotret bulir embun pagi yang masih setia berayun pada pucuk rerumputan nan hijau. Gadis ini tampak menggunakan dress berwarna putih selutut yang tak begitu mewah, dengan rambut sepinggang yang selalu tampak digerai terhempaskan alunan angin pagi dengan begitu lembut dan tak lupa sebuah pita berwarna putih menghiasi rambutnya yang menambah kesan anggun pada dirinya. Netra birunya begitu fokus memotret setiap bulir embun yang perlahan berpindah dari pucuk rerumputan yang satu ke pucuk lainnya hingga lenyap dikala bulir itu menyapa tanah yang masih lembab akibat hujan semalam. Ya itulah ciri khas dari gadis ini, netra biru yang dimilikinya dari sejak lahir. Netra biru ini diwariskan oleh Ayahnya yang merupakan keturunan asli dari masyarakat Finlandia yang memiliki netra biru.
"Embun...", Terdengar suara seorang pria memanggil namanya sembari berjalan ke arahnya, pria itu tampak berpakaian rapi dengan setelan jas hitam yang selalu ia gunakan. Dan tak lupa celana hitam, sepatu hitam, kemeja hitam serta dasi hitam yang masih melingkar rapi pada lehernya.Embun yang mendengar namanya dipanggil segera menoleh ke arah sumber suara dan segera menghentikan aktivitasnya. Ya gadis ini bernama Embun, lengkapnya Embun Linnea Leena. Kata embun diambil dari netra birunya yang nampak seperti birunya bulir laut, sedangkan kata Linnea diambil dari bahasa Finlandia yang berarti gadis yang cantik serta Leena yang berarti lembut
"Ayah..." Teriak Embun dengan wajah yang berbinar dan perasaan yang sangat senang, karena sudah 3 bulan ini ia tidak bertemu dengan sang Ayah karena harus dinas ke luar kota.
Embun berlari mendekati sang Ayah dan segera memeluknya guna melepas kerinduannya selama beberapa bulan ini.
"Ayah kok nggak kabari Embun dulu kalau mau balik?" Tanyanya sembari melepas pelukannya.
"Surprize.." Jawab sang Ayah sembari merentangkan tangan.
"Bagaimana hasil potretan putri Ayah?.
Embun memperlihatkan hasil potretan yang ada pada kamera kepada Ayahnya dengan begitu antusias.
"Bagus banget sih hasilnya, Embun mau jadi fotografer yah?".
"Nggak Ayah, fotografer itu mengamati segala objek, sedangkan Embun hanya hobi memotret tetesan embun saja".
"Iya kan bisa dimulai dari hal-hal kecil dulu"
"Enggak Ayah, Embun nggk berminat jadi fotografer".
"Ya sudah kalau begitu ayo masuk ke rumah kita sarapan".Pria itu menarik tangan putrinya dengan lembut meninggalkan halaman rumah yang cukup luas. Pria berusia 39 tahun ini bernama Nagatama Pradipta yang akrabnya di sapa Tama. Tama bukanlah keturunan Finlandia, karena ia bukanlah Ayah kandung dari gadis yang saat ini berjalan beriringan dengannya memasuki rumahnya yang tampak cukup mewah itu. Ia menikah dengan seorang wanita cantik yang saat ini sedang sibuk menghidangkan sarapan di meja makan yang merupakan ibu dari Embun baru dua tahun ini tepatnya setahun setelah pria keturunan asli Finlandia yang bernama Kyle Lasse yang kerap disapa Kyle meninggal dunia, meninggalkan dua orang perempuan yang sangat ia cintai yaitu anak dan istrinya. Wanita yang kerab disapa Bu Tama oleh para tetangga ini bernama Larasati atau biasa disapa Laras. Kehidupan Laras berubah begitu drastis setelah menikah dengan pria tampan yang saat ini telah duduk di meja makan bersama putrinya, ia yang dulunya tinggal di rumah yang sederhana dan berprofesi sebagai tukang jahit dengan peralatan seadanya kini memiliki toko butik sendiri yang merupakan hadiah yang diberikan Tama kepadanya setelah seminggu menikah dengannya. Dan sekarang Laras tinggal di rumah yang sangat mewah baginya, karena seumur-umur ia tidak pernah melihat secara langsung rumah semewah ini, selain dari menonton dan melihatnya di televisi.
Acara sarapan pagi ini berjalan seperti biasa, dimana Embun tidak akan pernah bisa diam. Ia terus mengintrogasi Ayahnya, soal Ayahnya yang jarang di rumah, rencana liburan setiap weekend yang selalu gagal dan hal-hal lain yang begitu menciptakan suasana berisik di meja makan. Walaupun Tama bukanlah Ayah kandung dari Embun, namun ia sangat menyayangi Embun, karena Embun merupakan putri satu-satunya. Setelah genap 2 tahun menikah ia dan Laras belum dikaruniai anak, atau bahkan tak akan dikaruniai seorang anak karena Tama didiagnosa tidak bisa memiliki keturunan atau biasa disebut mengalami kemandulan.
Nagatama Pradipta merupakan salah satu pengusaha muda yang cukup terkenal di Nusantara, ketika berusia 25 tahun Tama telah berhasil mendirikan sebuah perusahaan. Kehidupan Tama sebenarnya tidak terlalu mewah karena ia bukanlah seseorang yang mendapat julukan orang terkaya se dunia ataupun se Asia. Ia sama seperti pengusaha-pengusaha pada umumnya, namun karena ia memulai usahanya diusia yang masih terbilang sangat muda, ia dapat mengembangkan perusahaannya hingga sampai sekarang perusahaan itu mempunyai beberapa cabang diluar kota dan juga di luar negeri. Ia juga mempunyai sebuah rumah sakit yang cukup terkenal yang diberi nama RS Dr. Nagaswaratama. Sebenarnya rumah sakit ini bukanlah milik Tama pribadi, namun Rumah Sakit ini merupakan rumah sakit keluarga yang didirikan oleh Almarhum kakek Tama yang bernama Nagaswaratama Rahardja Pradipta.
Selamat membaca ✨
Salam hangat dari Author😉
~Hujan Rinai
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBENING EMBUN SEHANGAT SENJA
RomanceSEBENING EMBUN SEHANGAT SENJA Menceritakan tentang seorang gadis bernetra biru yang bernama Embun dengan segala kesederhanaannya, namun sifatnya yang terlalu sederhana membuatnya selalu jadi bahan bullian diantara teman-temannya, karena mereka beran...