"Pagi Embun", sapa seorang gadis cantik yang tersenyum manis ke arah Embun, gadis itu tampak sibuk dengan ponselnya setelah menyapa Embun.
"Pagi juga Risa", ya gadis yang barusan menyapa Embun adalah Risa. Embun tampak tersenyum manis kearah sahabatnya itu seakan melupakan rasa sakit di bagian kepalanya."Sibuk banget sih Ris", ucap Embun karena setelah menyapanya barusan Risa kembali sibuk dengan ponselnya.
"Iya nih Mbun, soalnya bentar lagi ada rapat sama perwakilan dewan sekolah dan seluruh guru", jawab Risa tanpa menatap Embun, karena ia sedang sibuk mengetik balasan pesan yang ada di grup pengurus OSIS.
"Tumben nggak pake pita rambut?", ucap Risa setelah menyimpan ponselnya ke dalam saku Almameter OSIS yang sedang ia gunakan sembari menatap Embun.
"Pake kok", sembari meraba kebagian kepala belakangnya, dan ternyata benar pitanya tidak ada. Dan Embun berfikir pitanya pasti jatuh di luar gedung kelas, tepatnya dekat bangku di bawah pohon tadi saat ia menunggu Risa.
"Cari dulu sana! Soalnya sekolah akan rapat jadi nggk akan ada guru yang masuk ke kelas, dan jangan balik ke kelas dulu sebelum aku telpon, karena di kelas bahaya ada Azel dan teman-temannya", setelah mengucapkannya Risa berlalu keluar kelas bersama Embun namun saat berada di tangga mereka berpisah karena Embun yang ingin ke bawah sedangkan Risa yang hendak ke ruang rapat yang berarti berada di lantai 4.
"Duhhhh itu pita dimana sih", Embun mulai panik karena di segala sisi bangku yang tadinya ia duduki tidak ada tanda-tanda pitanya. Pita itu sangat berharga bagi Embun, karena pita itu merupakan hadiah dari sang Ayah, jadi ia akan terus menjaganya dan untuk saat ini ia memiliki tekat tidak akan kemana-mana sebelum pita itu ia temukan.
"Di ruang kelas nggak ada, di jalan menuju ruang kelas nggak ada, di bangku ini pun nggak ada", ucap Embun mulai frustasi karena ia merasa seluruh tempat yang ia pijaki sejak tadi pagi hingga menuju gedung kelas sudah diselidiki.
"Eh tunggu, perasaan tadi Embun nggak duduk di bangku ini deh, tapi di bangku itu", ujarnya setelah mengingat bahwa yang ia duduki saat ini bukan bangku yang ia duduki tadi pagi, di lapangan hijau di luar gedung sekolah ini memang cukup banyak terdapat bangku-bangku, apalagi di tempat Embun saat ini.
"Itu bangku yang Embun duduki tadi pagi", Embun sangat ingat sekarang kalau bangku yang ia duduki tadi pagi berada di sebalah bangku yang saat ini ia duduki, namun Embun tidak berani menghampiri bangku itu karena di sana terdapat seorang pria yang sedang sibuk membaca buku.
Setelah beberapa menit berdiam diri di bangkunya, Embun dikejutkan saat seseorang menyodorkan benda yang sedari tadi ia cari, seakan masalahnya berakhir sampai di situ, ia sangat senang saat ini. Namun saat ia melihat orang yang menyodorkan pitanya itu, Embun terpaku saat matanya tanpa sengaja membaca name tag pada seragam pria tersebut. 'Senja Aegis Aeris', bathinnya saat membaca tulisan yang ada pada seragam pria itu dan tanpa di sengaja pria itu dapat menangkap ekspresi terkejut yang Embun perlihatkan.
"Ekhem", pria tersebut berdehem sangat pelan, hingga nyaris tidak terdengar.
"Eh maaf, makasih", ucap Embun sopan setelah mengambil pitanya itu.
Tanpa menjawab perkataan Embun, pria tadi segera berbalik dan hendak pergi, namun langkahnya terhenti saat Embun memanggilnya.
"Tunggu", sontak sang pria itu berbalik dan merespon dengan menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'apa?'.
"Nama kamu Senja Aegis Aeris?", tanya Embun yang membuat pria tadi kembalu menaikkan sebelah alisnya, setelahnya ia memberi sedikit anggukan lalu berlalu meninggalkan Embun.
"Risaaaa Embun senang banget, akhirnya ketemu sama yang namanya Senja Aegis Aeris", ucap Embun pelan karena takut terdengar orang lain, karena hampir setiap bangku telah di duduki oleh siswa dan siswi IATHS
"Nggak papa deh Embun belum bisa bicara sama Senja, setidaknya Embun sudah tau yang mana yang namanya senja", Embun bermonolog dengan dirinya sendiri dengan perasaan senang, senang karena pitanya telah berada di tempat seharusnya dan senang karena ia telah menemukan pria yang bernama Senja Aegis Aeris.
Selamat membaca.....
Happy reading,,,,,,
Salam hangat dari Author,,,,
~By Hujan Rinai
![](https://img.wattpad.com/cover/337677978-288-k624843.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBENING EMBUN SEHANGAT SENJA
RomanceSEBENING EMBUN SEHANGAT SENJA Menceritakan tentang seorang gadis bernetra biru yang bernama Embun dengan segala kesederhanaannya, namun sifatnya yang terlalu sederhana membuatnya selalu jadi bahan bullian diantara teman-temannya, karena mereka beran...