[END] Fast-forward to the 70s and bring space to raise cubs

Bab 53-55

BAB 53: WANITA BENAR-BENAR MEREPOTKAN.

Pagi ini, Qiao Nian merebus bubur jagung, menggoreng sepiring mentimun dan telur, dan mereka bertiga duduk di meja untuk sarapan.

"Bu, keluarga kita sudah lama tidak makan meatloaf, aku hampir lupa rasanya."

Anak tertua melihat bubur di mangkuk, dan sedikit tidak puas saat dia mengunyah roti kukus di tangannya.

Qiao Nian meminum bubur di mangkuk, dan meliriknya dengan ringan, "Jika kamu bisa menghemat 10 bunga merah kecil, keluarga kita akan makan meatloaf."

Dawa berhenti berbicara, 10 bunga merah kecil terlalu banyak!

Terakhir kali dia bersaing dengan Erya untuk menjadi pemimpin kelas kecil, keduanya memiliki bunga merah paling kecil di kelas, tetapi hanya ada 6.

Tentu saja, perlu disebutkan bahwa dia ditahan beberapa kali oleh Guru Liu karena melipat pesawat kertas di kelas bersama Shuanzi.

"Kakak, siapa pemimpin regu antara kamu dan Kakak Erya?"

Erwa masih mengingat hal itu dan bertanya kepada kakaknya.

Dawa menatap adiknya, kuali mana yang tidak dibuka dan kuali mana yang harus dibawa!

Qiao Nian sama sekali tidak terkejut, temperamen Dawa itu selalu panas tiga menit.

Bahkan jika Xiaohonghua mengaitkannya, dia patuh dan muncul kembali dalam beberapa hari, alih-alih menjadi pemimpin regu, dia menjadi "Raja Nakal" -nya.

"Bu, aku pergi ke sekolah!"

Dawa hendak berlari keluar dengan tas sekolah di punggungnya setelah makan.

"Tunggu."

Qiao Nian memanggilnya, dan mengeluarkan pistol kayu, gasing, ketapel dari tas sekolahnya, dan masih ada beberapa bungkus permen yang tersisa!

Ini tidak seperti pergi ke kelas, ini seperti mengumpulkan sampah.

"Hei, Bu, aku tidak tahan lagi."

Dawa tertangkap basah, dan tersenyum pada ibunya dengan sikap menjilat.

"Mengapa kamu tidak membuang bungkus permen dan memasukkannya ke dalam tas sekolahmu untuk menarik semut nanti!"

Qiao Nian akan membersihkannya untuknya, tas sekolahnya penuh dengan barang-barang yang tidak berguna.

"Ibu, jangan membuangnya, aku masih menggunakan bungkus permen ini!" Dawa buru-buru merebutnya kembali dari tangan Qiao Nian.

"Aku berjanji pada Dongzi dan Erdou bahwa aku akan menjilati bungkus permen ini untuk mereka!

Aku harus menepati janjiku, atau mereka tidak akan mempermainkanku lagi! "

Dawa memasukkan kembali bungkus permen itu ke dalam tas sekolahnya.

Setelah mendengar apa yang dikatakan Dawa, Qiao Nian ingin segera mencuci tangannya!

"Hei, ibu, jangan khawatir, aku belum menjilat bungkus permen yang baru saja kamu ambil!"

Dawa tahu bahwa ibunya suka bersih, jadi dia segera menambahkan.

Qiao Nian bersikeras agar bayi tertua membuang bungkus permennya.

Aku masuk ke dalam rumah dan mengambil dua buah permen dan memberikannya kepadanya, sambil berkata, "Kamu boleh berbagi permen dengan Dongzi Erdou, tapi itu semua untuk keluarga kita, jadi jangan keluar dan mengolok-oloknya."

"Dimengerti, ibu!"

Dawa dengan senang hati menyimpan permen itu dan pergi ke sekolah.

Dawa keluar, dan menoleh ke belakang untuk melihat bahwa ibunya tidak berdiri di depan pintu, jadi dia berani mengeluarkan cambuk kecil yang dimasukkan ke ikat pinggang celananya.