Jennie nggak mau ketemu Irene. Dia bahkan nggak mau nunjukin seberapa merah matanya kalau habis nangis tanpa henti
" Rose punya gue...hikss....anj***!!!!" Teriak Jennie yang melempar hpnya, memecahkan lemari kaca isi piala juga piagam.
Hancur iya. Bayangkan kalau Jennie bertahan 1 tahun masih cinta sama Rose. Dia bahkan waktu SMA setelah selesai hubungan, masih ngeliatin Rose dari jauh kerja di ayam Jongmal. Masih mantau rumah Rose kalau malam menjelang. Masih nemenin Jisung pulang malam daerah gelap meski dia buntutin dari belakang.
Namun setelah lulus, jobs Jennie makin banyak. Dia harus fokus ke kerjaan hingga akhirnya, mendapatkan kabar jika dia nggak kerja lagi di Jongmal. Bahkan udah pindah rumah ntah kemana. Rumah lama di jual!
Jennie coba cari tapi tetap nggak ketemu. Si Jisung juga udah lulus dari SMP dan nggak tau lanjut sekolah dimana.
Segitunya Jennie masih suka Park. Tapi endingnya, mendapatkan hal pahit jika wanita yang selama ini dia anggap Kakak malah pacaran sama mantan yang masih banget dia harapkan buat lanjut.
" Maafin Kakak." Ucap Irene. Langsung memeluk Jennie yang menerima pelukan itu dengan sangat lesu.
Irene berani datang buat minta maaf ke apartemen Jennie. Dia bahkan mengajak Jennie nginap lagi di rumahnya biar terawat.
Sesayang itu Irene sama Jennie karena merasa udah kayak adeknya perihal Irene anak tunggal di keluarga.
3 hari setelah itu, Jennie perlahan lupa sama masalah kemarin. Dia sibuk kerja dan kuliah. Aktifitas nya nggak ada kata istirahat.
" Nginap aja di rumah ya?"
" Iya Kak."
" Nanti suruh Krystal antar. Jangan bawa mobil sendiri."
Perhatian Irene nggak bisa Jennie tolak. Karena emang senyaman itu punya Kakak walau nggak sedarah.
" Krystal, beli jagung bakar dulu ya. Gue lagi kepengen." Kata Jennie. Lemas banget dia di sebelah, tiduran aja dari tadi.
Krystal menuruti kehendaknya. Diapun mampir beli jagung bakar buat Jennie yang nungguin di mobil.
Namun ada seseorang yang sempat berhenti di samping mobil. Dia sibuk benarin ikatan rambut setelah topi di buka.
Mata Jennie ikut terbuka sipit dong. Dia kaget sambil angkat sandaran tidur di kursi, ngeliat Rose yang tersenyum depan kaca mobil setelah topi terpasang rapi.
" Dah rapi!" Ucapnya yang berbalik, lanjut jalan menjauh.
Jennie ngeliat kepergiannya. Diapun buru-buru keluar, menyaut kacamata sama topi buat ngikutin Rose pergi.
Nggak lama, Krystal balik.
" Jen, gue beliin kue kacang juga. Enak soalnya." Kata Krystal sambil masuk, menyodorkan makanannya tapi si Jennie hilang nggak tau kemana.
" Lah!? Mana nih orang!?"
Niat tadi mau telpon, hp bunyi di kursi belakang.
" Anjir!! Nggak bawa hp lagi dia!"
Krystal mendadak panik.
°°°
Jennie jalan nunduk. Dia berlari kecil sesekali buat nyusul Rose di depan sana.
Sampailah itu cewek di toko pakaian pria. Rose memilih pakaiannya selama Jennie nungguin di samping tiang listrik, memperhatikannya dari jauh.
Rose membeli pakaian disana. Mungkin untuk Jisung.
Setelah selesai, Rose keluar tuh sambil nenteng tas ransel nya yang tadi di masukin bungkusan baju baru.
Dia jalan lagi. Sempat berhenti buat ngasih pengemis uang lembaran lalu tersenyum angguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love 2 ✓
FanfictionSuka sama crush nggak masalah kan? Lagian sekedar suka, bukan berharap untuk memiliki. Namun Tuhan berkehendak lain. Dia memberikan keajaiban untuk Rose kenal sama Jennie. Bahkan memberikan perasaan suka itu dari Jennie untuk Rose.