kisah ini menceritakan tentang petualangan sang Teror lautan dan seorang kapten kapal yang asal usulnya masih rahasia di sebuah tempat yang asing.
Fanfic pertama jadi tolong dimaklumi (:
Disclaimer, Azur Lane bukan milik saya.
Di suatu pagi yang cerah dengan bunga-bunga bermekaran, kicauan burung bisa terdengar dimana-mana dan suara hempasan ombak lautan yang menenangkan.
Di Kafetaria pangkalan Azur Lane, banyak gadis kapal dan para siswa akademi militer yang akan menjadi seorang komandan armada dimasa depan. Luke dan teman-temannya sedang duduk dan sarapan bersama dengan Flora, Vi dan para gadis kapal era Kolonialis.
Luke : Eh... Bibi Flora, apakah anda melihat Kapten Ryuu?
Flora : Tidak, kami tidak melihat pagi ini.
Luke : Begitu.
Flora : Mungkin dia sedang di berada dibalik pangkalan. Disana ada sebuah gua tempat markas miliknya.
Luke : Bisakah bibi menunjukkannya?
Flora : Aku bisa. Tapi, kenapa kau menanyakan keberadaan Kapten?
Luke : Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padanya.
Flora : Begitu.
Vi : Haah....
Flora : Ada apa, Vi? Kau yang biasanya paling ceria malah murung seperti ini, ada apa?
Vi : Tentang Kapten... Aku tidak tahu apa saja yang sudah terjadi padanya. Akhir-akhir ini dia seperti mengabaikan dan menjauh dari kita.
Flora : Mungkin dia punya alasan tersendiri. Lagipula saat ini dia lebih fokus ke rekan lamanya yang saat ini masih dalam pengawasan.
Vi : Ya.
Merekapun melanjutkan sarapan mereka dan setelah selesai Luke dan rekan-rekannya pun pergi bersama Flora dan yang lainnya ke gua dimana Markas kecil Ryuu berada. Dan saat sampai disana yang terlihat hanyalah bebatuan yang hancur dan beberapa kobaran api juga terlihat ditempat itu.
Flora : A-Apa yang baru saja terjadi ditempat ini?! Kapten... Kapten! Kau dimana?!
Dor!!
Sebuah suara tembakan terdengar tidak jauh dari mereka dan merekapun segera menuju ketempat asal suara itu dan menemukan Kapten Ryuu... Yang sedang saling tembak dengan rekannya Salazar.
Dor!!
Ryuu menggunakan sebuah senapan Martini Henry favoritnya yang sudah lama tidak dia gunakan dan Salazar menggunakan sebuah senapan Anti Tank Ghewer.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Martini Henry Rifle)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
