Dua orang pria terlihat sedang berbincang kecil di sebuah cafetaria, salah satunya menyinggung pasal hubungan di sela-sela mengobrolnya.
"Lo ga ada niatan pacaran gitu, malming jadi ga sendiri" celetuk pria dengan rambut bergelombang.
Lawan bicaranya menggeleng, " gue lagi banyak kerjaan, bisa-bisa di amuk ntar gegara ga balesin chat pacar haha"
"Lo sendiri gimana Xav?"
Seseorang yang di panggil Xav- atau lengkapnya Xavier tertarik untuk menjawab pertanyaan itu.
"Gue sih iya" jawabnya singkat
"Widih gaya amat, udah ada calon?"
"Ada"
Muka serius tiba-tiba datang pada si lawan bicara, membuat Xavier ketawa geli. "Buset, biasa aja kali fred"
Fred- atau Fredrin ini memasang mata memicing, *side eye* saat mendapat gelak tawa temannya itu. "Lagian guru modelan lo mana mungkin peduli sama hubungan kayak begitu"
"Elah, guru juga manusia kali" timpal Xavier , " emangnya elu, si gila bisnis" lanjutnya dengan sinis .
Fredrin tak menjawab dan segera berkemas, jam istirahat sebentar lagi berakhir dia harus kembali ke kantor.
Kebetulan, kantor Fredrin dan tempat mengajar Xavier berdekatan alias bersebrangan dan cafetaria ada antara kedua bangunan itu. Saking seringnya Fredrin dan Xavier bertemu, mereka akhirnya menjadi teman dekat.
"Buru-buru banget"
"Gue ada ngikut meeting sama boss Tigreal, lo gausah kangen sama gue" Kata Fredrin, sebelum pergi ia menyempatkan diri untuk mengusak rambut bergelombang milik guru manis di depannya ini.
Dia sering melakukan itu entah apa alasannya, mungkin gemas(?) Atau hal lain. Entahlah , tapi perbuatan kecil itu mampu membuat Xavier kadang bersemu dan malu sendiri, pasalnya dia orang dewasa, untuk apa di perlakukan seperti itu.
Xavier memegang rambutnya yang di pegang Fredrin tadi, pandangannya berubah menjadi sendu.
"Gak salah" gumamnya.
Membereskan semua makanan yang dia jajarkan di meja, kemudian diapun pergi kembali ke tempat mengajarnya, setelah istirahat selesai dia juga ada jadwal mengajar.
________________________________
Seperti biasa, jika hari sudah mulai sore atau jam pulang kantor. Fredrin selalu menunggu kepulangan Xavier di depan sekolah tempat ia mengajar, sudah menjadi kebiasaannya untuk mengantar atau menjemput si guru jangkung nan ramping itu.
"Hahh.. sorry gue tadi bantuin ekstrakurikuler dulu" Xavier ngos-ngosan pas sampai di dekat mobil Fredrin, dia bahkan sampai menopang tangannya di lutut.
"Aishh! Ngapain lo lari-lari dodol!" Tegur Fredrin dengan kata umpatan di akhirnya .
Xavier lebih dulu masuk ke dalam mobil sebelum menjawab , "gue kan udah buat lo nunggu lama"
"Kalem aja kali, sampe malem juga gue tungguin" ceplos Fredrin.
Walau mungkin perkataan itu adalah candaan, tapi Xavier yang mendengar itu berdegub kencang.
"Pake dong sabuknya" titah Fredrin , langsung Xavier memasang sabuknya. Setelah itu baru mobilnya ia jalankan.
Di perjalanan, Fredrin fokus pada jalan, sedangkan Xavier mencuri-curi pandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MLBB [BL| one-shot]
Short Storycerita one-shot dan two-shot (bila harus di lanjut), tentang kisah cinta para hero land of down isinya pasangan yang ku shipperin 👍 semuanya murni pemikiran saya, kalau ada kesamaan dengan cerita orang mohon di maklumi karena mungkin hanya kebetu...