4

42 39 40
                                    

Rosaline membawa Nalesa ke taman belakang dan menyuruh Nalesha untuk duduk di kursi yang ada di sana.

Nalesha menatap Rosaline dengan mata berkaca-kaca "Linlin, Shaka lupain gue ternyata."

Rosaline langsung memeluk Nalesha "Stt kalau mau nangis, nangis aja mumpung disini cuman gue doang" ucap Rosaline.

Tangisan Nalesha pecah di pelukan Rosaline "HUWAAA LINLINN."

Satu kata yang Nalesha rasakan yaitu sakit. orang yang dia suka, orang yang dia cinta selama bertahun-tahun melupakanya.

"Sha gapapa kalau dia lupa sama lo yang penting kan sekarang udah ketemu lagi," Rosaline berucap sambil mengusap-usap punggung Nalesha agar dia tenang.

Rosaline mengusap air mata yang ada di pipi Nalesha "Udah ya? jangan nangis, nanti yang ada lo sakit kalau nangis." Lanjutnya.

Nalesha mengangguk "Iya."

Rosaline tersenyum kemudian suara bel masuk terdengar "Tuh bel udah bunyi, yuk ke kelas." ajak Rosaline yang langsung membawa Nalesha pergi dari taman belakang.

Dari kejauhan ada yang menyaksikan obrolan mereka lebih tepatnya memperhatikan Nalesha saja.

***

"Sha lo di jemput?" tanya Rosaline.

Nalesha mengangguk menandakan bahwa dia di jemput.

"Yaudah kalau gitu gue duluan gapapa?" ucap Rosaline.

Nalesha tersenyum dan mengangguk "Iya gapapa."

Rosaline pamit dan langsung pergi sedangkan Nalesha pergi ke halte depan untuk menunggu jemputan. Satu jam Nalesha menunggu jemputan tapi tidak ada yang datang dari tadi mau menelfon mami sama papinya tpi hp dia lowbet "Ck, pak Mamat kemana sih?!"

Mobil tiba-tiba datang Nalesha kenal mobil itu, mobil itu adalah mobil Reshaka. Kaca mobil di buka dan ternyata benar di dalamnya adalah Reshaka.

"Naik." titah Reshaka

Emang dasarnya Nalesha itu lemot "Hah?" jawab Nalesha.

"Naik, mau pulang ga lo?" tanya Reshaka dengan menatap manik mata Nalesha.

"Emang boleh?" Bukanya naik Nalesha malah balik bertanya.

Reshaka hanya berdehem sebagai jawaban, tanpa berpikir lagi Nalesha langsung masuk kedalam mobilnya.

Di perjalanan tidak ada yang membuka obrolan, mereka sama-sama canggung. Akhirnya Reshaka lah yang memulai obrolan.

"Dimana?" tanya Reshaka singkat yang tidak di mengerti oleh Nalesha.

"Hah?" jawab Nalesha.

"Rumah lo dimana?" tanya Reshaka sekali lagi.

"Ohh rumah aku, di jalan Cempaka nomor 12," jawab Nalesha.

Tidak ada percakapan lagi setelah itu Reshaka yang fokus ke jalanan dan Nalesha yang Fokus menatap wajah Reshaka dari samping, tanpa Nalesha sadari dirinya sudah sampai di rumahnya.

"Lo gamau turun?" tanya Reshaka dengan menatap Nalesha.

Nalesha mengerjapkan matanya malu karena tercinduk menatap Reshaka "O-oh udah nyampe ya hehe, makasih ya." jawab Nalesha dengan gugup.

Nalesha langsung keluar dari mobil Reshaka setelah berucap terimakasihh "Ma--." ucapan Nalesha terpotong karena mobil Reshaka langsung pergi begitu saja.

"Ish main pergi-pergi aja, padahal kan mau nawarin buat mampir," gumam Nalesha sambil mengembungkan pipinya.

"Yaudahlah."

Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang