7

9 6 9
                                    

"Saya tidak mau tau apapun alasannya, saya mau pelayan ini di pecat!" Nalesha melihat wanita paruh baya sedang memarahi pelayan restauran karena tidak sengaja menumpahkan minuman.

"Maaf bu saya benar-benar tidak sengaja" Pelayan tersebut menunduk.

"Maaf bu atas kelalaian pegawai saya, sebagai gantinya saya akan menuruti perkataan ibu,"

"Kamu saya pecat." ucap Manager disana.

Pelayan itu menangis dan langsung bersimpuh memohon maaf agar dia tidak di pecat.

"Pak sa-saya minta maaf pak, tolong jangan pecat saya pak. Ibu saya sedang sakit pak, saya harus membeli obat untuk beliau."

Nalesha menatap kasian pelayan itu.
Anjir gitu doang sampe di pecat, padahal bisa ngomong baik-baik Batinya.

Nalesha menatap keluar jendela dan melihat seseorang yang dia kenal sedang bersama wanita lain.
Papi? Batinya.

Pria itu mirip dengan Papi nya, Nalesha buru-buru keluar untuk memastikan apakah pria itu Papi nya atau bukan.

Ternyata benar pria itu adalah Papi nya. Bukankah Papi nya bilang kalau dia pergi ke luar negeri? terus mengapa dia berada disini bersama wanita lain.

Nalesha menatap mobil Papi nya yang pergi bersama wanita itu dengan beribu pertanyaan di otak nya. Nalesha langsung membuka HP nya untuk menelpon Papinya, dia hanya ingin memastikan sekali lagi.

Nomor yang Anda tuju tidak dapat di hubungi.

"Kenapa gabisa di hubungin sih." Satu kata yang mendeskripsikannya yaitu kesal.

"Coba tanya Mami deh." Lanjutnya.

Nalesha langsung mencari kontak Maminya dan langsung menelepon.

Assalamualaikum sayang?

Waalaikumsalam mi, Lesha mau nanya

Nanya apa sayang?

Papi ke luar negeri kan mi?

Iya Papi mu ke luar negeri udah dua hari yang lalu sayang, kenapa?

Ohh oke mi, ngga Lesha cuman nanya aja. Makasih ya mi

Lesha tutup telponnya, Assalamualaikum.

Waalaikumsalam.

Papi nya berbohong. Itu yang Nalesha pikirkan, kenapa Papi nya berbohong mengatakan kalau dia pergi ke luar negeri tetapi malah bersama wanita lain.

***

"Jev lo ngapain sih bawa gue kesini?" Nalesha di bawa oleh Jevron ke tempat arena balapan. Kalian masih ingat jevron? itu loh yang ngajak si Reshaka buat balapan sama dia.

"Gue mau balapan, lo harus nonton. Makanya lo gue bawa ke sini,"

Jevron dan Nalesha memang sudah mengenal lama dari sejak mereka SMP kelas 8, Jevron saat itu siswa pindahan di sekolahnya, awalnya Nalesha memang tidak begitu dekat dengan Jevron tetapi lama kelamaan Jevron, Nalesha dan Rosaline dekat tanpa di sengaja.

Nalesha berdecak. "Tunggu di sini sampai gue beres balapan oke? jangan kemana-mana. Kalau ada yang nyakitin, lo langsung teriak aja."

Nalesha meng-iya kan saja ucapan Jevron untuk saat ini. "Udah sana-sana katanya mau balapan."

Nalesha belum mengetahui bahwa lawan Jevron adalah Reshaka. Saat Nalesha menatap lurus ke depan untuk melihat siapa lawannya Jevron, seketika mata Nalesha melotot saat mengetahui siapa lawannya.

Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang