Adam Darmawangsa
183cm
King
Hana Kalana
160cm, Queen
____
"Adam! Are you sleepy?" Pertanyaan itu justru membuat Adam terkesiap dari tidurnya. Ini jam pelajaran siapa? Mata Adam membola melihat wajah gurunya. Pria berdarah Jerman itu pasti tidak akan menegur dan tiba-tiba melapor pada orang tua kalau tugasnya tak dikerjakan.
Niat baiknya adalah dia akan tidur di jam kosong dan kemudian akan bergegas mengerjakan soal setelah istirahat. Sayangnya, tidur itu terlalu enak dan akhirnya tiba-tiba saja Mr.Frank sudah bertengger galak di depan kelas.
"Adam, have you done your homework?" Demi Tuhan jantung Adam sekarang seperti berdetak, kemudian berdetak lagi terlalu kencang.
Adam melihat sebuah buku baru di depan mejanya. Ia tak mengenali buku ini, dia tidak pernah menyampuli buku campus dengan sampul bening. Hanya saja, ada nama Adam Darmawangsa di sampul buku. Sedetik kemudian ia menoleh ke samping kirinya, Hana Kalana tersenyum lebar.
"Yes, sir. I am done."
___
100 untuk jam fisika. Ini sebuah mimpi indah yang ikut bangun dari tidur siang Adam di kelas 10-1.
Hana melangkahkan kakinya keluar dari kelas setelah jam pelajaran selesai. Adam tak membiarkannya, ia mensejajari langkah gadis cantik itu dan segera menghentikan Hana setelah di depan gerbang sekolah."Han, harusnya lo nggak harus kayak gitu, 'kan?" tanya Adam, tangannya memegang kedua pundak gadis cantik yang entah sudah berapa kali menyatakan cinta ke Adam.
"Jadi gue harus biarin lo diomelin sama Mr.Frank?" Hana menatap dua mata Adam yang sedang menyorot penuh dua mata kopinya.
"Bukan, maksud gue. Nilai lo 95 dan nilai gue 100. Itu gak adil, 'kan?" tanya Adam serius, tapi Hana tersenyum lembut. Kedua tangan Adam diturunkan Hana, kemudian digenggam.
"Itu cuma nilai fisika, Dam. Lo akan selalu dapetin yang terbaik dari gue."
☁️☁️☁️☁️
Just ignore 3.5, semoga cepet tenggelam berita ini ya guys. Anw I need your feedback
KAMU SEDANG MEMBACA
BABYBREATH
Teen FictionBagi Hana Kalana sosok Adam Darmawangsa adalah sosok paling sempurna yang pernah dia temui. Tidak peduli seberapa pengang telinga Adam tentang rasa suka yang terus Hana lontarkan, dia tidak menghindar. Itu saja sudah cukup. Apapun yang dia persembah...