4. Perfect

147 17 0
                                    

"Today is your turn. Your girlfriend not coming?" Sosok berwajah bule itu memegang pundak Adam. Hari ini ada pertandingan basket antar kelas, memang pertandingan skala kecil. Namun, seharusnya kedatangan Hana adalah hal yang luar biasa berpengaruh. (Hari ini giliranmu. Pacarmu nggak dateng?)

Kenapa Hana tidak datang? Mungkin dia mengirim beberapa pesan sebagai kabar. Hanya saja, tabiat Adam suka lupa mengisi daya ponsel selalu membuatnya minim komunikasi karena ponselnya saja mati.

"Adam fighting!" Seorang gadis keturunan Korea datang memberikan sebuah buket sederhana.

___

Kemenangan pertama direbut oleh Adam. Dia senang, tapi tidak tahu harus mempamerkan ini ke siapa karena Hana tidak masuk sekolah. Akhirnya, ia teringat kepada nomor Kakaknya yang sempat menghubungi Adam waktu itu.

Panggilan itu tersambung dengan Ryan. Terdengar bahwa Ryan sedang terburu-buru.

"Halo, Mas Adam?" tanya Ryan.

"Mas. Hana kenapa nggak masuk sekolah?" tanya Adam.

"Sakit. Tapi Mas Adam tenang saja dia pasti gak apa-apa."

"Di rumah sakit?" tanya Adam cemas, setahunya Hana itu perempuan tahan banting.

"Iya, tapi dia nggak mau kamu tahu dia pas lagi jelek gitu. Udah, ya? Mas Ryan sibuk." Kemudian panggilan itu terhenti.

Hana bukan orang yang seribet itu. Dia tidak pernah menambal bedaknya dua kali atau sekadar merapikan rambutnya dua kali. Hanya saja Adam menyadari bahwa Hana terlalu merajakannya, di depan Adam tidak boleh ada kekurangan karena Adam itu sempurna.

 Hanya saja Adam menyadari bahwa Hana terlalu merajakannya, di depan Adam tidak boleh ada kekurangan karena Adam itu sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__

"Kangen banget gila gue sama Hana." Adam mengacak-acak rambutnya, pacar macam apa yang tak mengizinkan menjenguk kala sakit.

Sekarang tengah malam dan tidak ada pesan masuk. Sambil menikmati rokoknya, Adam membuka aplikasi yang beberapa bulan ini menjadi tempat draftnya menulis. Aplikasi oren yang gemar sekali di buka Hana.

Imajinasi Adam itu liar di tengah malam. Beberapa kata menjalar di atas nalar, tentang Hana tentu saja. Tidak apa-apa tidak ditemani Hana malam ini, tapi sebungkus rokok dan juga kopi pekat mengajaknya menari di atas permainan aksara.

Suara gerimis hari ini tidak sendiri, tapi ditemani suara batuk dari Adam. Semakin lama semakin intens, pemuda itu memutuskan untuk mematikan rokoknya di dalam asbak. Sialnya, hanya api yang mati, sesaknya tidak.

Dadanya diremat, seakan mengajak sobat kecil di dalam sana untuk berdamai. Sayangnya, justru rasa sakit itu semakin menghimpit wajah Adam sampai merah dan urat-urat lehernya terlihat jelas.

"Mas Adam?" tanya Asisten Rumah Tangga cemas kala tahu tuannya sedang tidak baik-baik saja.

Sebenarnya tidak berani datang ke dalam kamar anak muda tengah malam. Mbok Ina hanya mendengar batuk berisik dan diakhiri dengan suara sesak dari sini.

"Mas Adam kenapa? Ya Allah, sakit ya? Saya panggilin Bapak dan Ibu ya." Belum sempat dipanggil Adam jatuh dari kursi belajarnya. Terkapar dan mengepal kuat.

___

"Adam? Adam kok di sini juga? Hana udah mau pulang loh." Adam membuka matanya, dilihatlah sosok Hana.

"Kangen." Adam lemas, selang oksigen sudah bertengger di hidungnya. Diagnosa pertama Adam punya asma.

"Kamu kangen kenapa masuk rumah sakit, sihh? Aneh."

Adam tersenyum. "Kamu baca wattpad aku nggak?"

Hana membuka ponselnya akun favoritnya membagikan sesuatu. Belum apa-apa saja dia sudah tersenyum.

----

Hazelnut

Katanya Hazel tidak ingin menemui Kevin. Gadis cantik bermata bening itu masih berpikir bahwa Kevin masih punya selera yang bagus. Masih berpikir bahwa Kevin akan lari jika melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan Hazel yang biasanya.

"Aku gak mau alay, sih, Zel. Tapi setelah jadian sama kamu aku bahkan gak sadar kalau kamu sering gak mandi. Kamu sesempurna itu sampai Jisoo aja keliatan biasa aja di depan aku," tutur Kevin dengan gaya jenaka yang selalu saja membuat Hazel merona.

"Aku cuma mau memperlihatkan hal-hal baik ke kamu, Kev."

"Hal apa memangnya yang lebih baik dibanding keberadaan kamu, Hazel?"

♥️♥️♥️

Cerita-cerita yang Adam tulis tidak pernah menceritakan imajinasi orang lain selain Adam dan Hana.

Hana adalah dunianya, Hana adalah yang terbaik, dan Hana adalah harapan terakhir Adam soal cinta.

Meski tidak tahu bagaimana hasil selanjutnya. Namun, jika ditanya apa itu cinta? Siapa? Bagaimana? Maka jawaban Adam adalah Hana, Hana dan Hana.

🏹🏹

Sorry guys lama tidak update ☺️ aku abis dari hutan umumumu 😫seneng banget ketemu pohon berhektar-hektar. You know gasi? Pohonnya lembab dan dililit rumput liar sumpah indah, tapi hp buruk ini ndak bisa dan ga mampu untuk menangkap keindahan hutan.



BABYBREATH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang