boncap ril

1.1K 83 1
                                        

seorang balita berusia 3tahun tengah berlarian didalam rumah sambil mengejar mobilan yang dikendalikan oleh remot

"astaga pelan pelan larinya Juju nanti bisa jatuh" ucap seorang pria yang tak lain adalah ibu dari si balita

si balita tak mendengarkan sang ibu karena terlalu senang bermain dengan kakaknya dan tiba tiba....

DUGH!!

suara hantaman antara badan si balita dan lantai keras langsung membuat perhatian seisi rumah

"HUWAAAAAAAAAA MAMAAAAAAA... HIKSSS... MAMAAAAAAAA JUJU ATUHHH" Woojung menangis dengan keras tentu saja dan Junghwan langsung menggendong si balita dan menenangkan nya

"ssttt... ngga sayang gapapa yaa Juju kan anak pintar gaboleh nangis okeyy" Junghwan menepuk punggung Woojung sembari menimang agar si kecil nya sedikit tenang

dan sang kakak yang menyadari kesalahannya pun langsung berdiri di depan ibunya sambil menunduk dan memainkan ujung bajunya

"emm.. mama.. Hajun minta maaf udah bikin Juju nangis.." ucap Hajun dengan suara gemetar ia takut jika dimarahi oleh Junghwan karena Hajun tau kesabaran Junghwan hanya setipis tisyu yang dibagi dua dan dicelupkan ke air

Junghwan tersenyum melihat kelakuan anak sulung nya tersebut dan langsung membawanya ke dalam pelukan
"gapapaa kakak... lain kali harus hati hati yaa? kakak minta maaf nya sama Juju bukan sama mama sayang.."

Hajun yang mendengar ucapan itu pun langsung menangis dan membuat Junghwan harus menyamakan tinggi nya dengan si sulung "hey.. udah gausah nangis yaa mama maafin kakak... nih sekarang minta maaf sama Juju ya, mama mau ambil camilan buat kalian" Junghwan menurunkan Woojung dihadapan Hajun dan meninggalkan mereka ke dapur

"Juju kakak minta maaf ya, gara gara kakak Juju jadi nangis" Hajun mengelap air matanya sambil mengusap lutut sang adik yang terlihat merah

"hngg... nda papa kakakk Juju cuda cembuhh"

ceklek!!

pintu rumah terbuka dan terlihat seorang pria yang menenteng tas kantor dan jas yang sudah berada disebelah bahunya... ahh itu Jeongwoo si ayah dari dua anak tersebut

"lohh? kalian kenapa nangis? Juju nya kenapa kak?" Jeongwoo menghampiri keduanya yang masih sesegukan tidak peduli dengan tas dan jas nya yang masih berada diambang pintu anaknya kini lebih penting

Jeongwoo melihat sang istri sedang menyiapkan makanan langsung memanggil nya "sayanggggg, ini kakak sama Juju kenapa nangisss"
Jeongwoo menanyakan hal yang sama pada Junghwan lantaran kedua anaknya tak mau menjawab karena sibuk mengatur nafas

" gapapaa aa, tadi Juju cuman jatuh pas main sama kakak Juju juga ngga luka kok udah Hwannie cek tadii" ucap Junghwan menghampiri ketiga nya mengecup pipi sang suami dan mengambil barang yang ditinggal kan diambang pintu

Jeongwoo melihat Junghwan langsung tersenyum dan mengusap pelan rambut Junghwan sekilas sebelum Junghwan pergi untuk meletakkan semua barang nya "Juju lain kali main nya harus hati hati ya? apalagi main nya didalem rumah bahaya loh" Jeongwoo mengangkat Woojung ke pangkuan nya

Jeongwoo yang melihat Hajun terus menundukkan kepalanya membuatnya bingung ada apa dengan si sulung nya ini? biasanya ia selalu menyambut kedatangan si ayah dengan semangat tetapi kenapa kali ini ia menunduk seakan takut akan sesuatu hal?

"Hajun kenapa dari tadi nunduk? papa ada disini Hajun, ga biasanya Hajun gini kenapa?" skakmat Jeongwoo sudah mulai memanggil nya menggunakan nama itu artinya Jeongwoo sedang sangat serius Hajun mengatur nafas nya dan mengangkat kepala entah dorongan dari mana Hajun langsung memeluk ayahnya sambil menangis

"hiksss... papaa... Juju jatuh gara gara Hajunnnnn hikss... tadi Hajun kontrolin mobilnya ngga fokusss hikss.. jadi Juju jatuhhhh hikss Hajun minta maafffkss"

ahh Jeongwoo paham sekarang si sulungnya ini sedang merasa bersalah sebagai ayah yang baik tentu saja Jeongwoo akan menenangkan si sulungnya itu "ohh gituuu, kakak lain kali harus hati hati ya kalau main sama Juju? kan kakak tau Juju anaknya hiperaktif banget, gapapa papa maafin kakak"

"beneran? papa maafin Hajun?"
"iya kakak, kakak gamau kan papa marah sama kakak?" gelengan dari si anak nya membuat ia terkekeh gemas hingga tak sadar ada yang memperhatikan cemburu dari tadi

"mama ngga diajak pelukan? mama juga mau pelukann papaaa" Junghwan mencebikkan bibirnya gemas sambil merentangkan tangannya oh astaga jika anaknya tak disini sudah dipastikan Junghwan sedang di perkosa oleh Jeongwoo sangking gemasnya bayi sapinya ini

Jeongwoo terkekeh melihat tingkah Junghwan yang masih sama seperti dulu bayi kecil nya tangan nya terulur untuk menarik Junghwan dan mengajak nya berpelukan mengusap rambut halus si manis dan mengecupi seluruh bagian wajahnya yang indah "mengapa anak anak ini sangat cengeng seperti mu? hm?"

"mengacalah, dirimu Park kau bahkan lebih cengeng dari ku"

"haha iya sayang, yaudah ayo kita makan aa udah laper nih nanti kita lanjut pelukan"

dan sore itu pun dilanjutkan dengan makan bersama yang sangat gembira dan menghabiskan waktu dengan berpelukan.
















































kini sudah malam dan anak anak sudah tertidur sejak sejam yang lalu yang tersisa hanya Junghwan dan Jeongwoo yang sedang berpelukan atau istilah nya cuddle yaa seperti rutinitas pasangan lain tentu

"Hwannie seneng ketemu sama aa, Hwannie juga sayang banget sama aa Jewu ganteng nya Hwannie jangan tinggalin Hwannieee" Junghwan berkata seperti itu sambil mengeratkan pelukannya dan terus mendusalkan wajahnya pada dada bidang sang dominan

demi apapun Junghwan sangat gemas sekarang dimata Jeongwoo sangat gemas! ingat itu, sangat gemas!
"iyaaa Hwannie aa gabakal tinggalin Hwannie okay? you are the perfect human being i have ever met, you are so precious like a TREASURE i am grateful god brought us together" setelah mengatakan itu Jeongwoo mencium bibir Junghwan tadinya hanya kecupan namun lama kelamaan kecupan itu berubah menjadi lumatan kecil

tidak ada nafsu didalamnya hanya ada rasa cinta yang saling tersalurkan dan kehangatan dalam sebuah keluarga yang sempurna

10menit mereka berciuman akhirnya Jeongwoo melepaskan ciuman itu dan menatap Junghwan lekat tanpa berkedip seakan jika ia berkedip keindahan Junghwan tak bisa ia nikmati lagi dan Junghwan sangat cantik setelah berciuman lihatlah matanya yang sayu menatap Jeongwoo kulit putih dihiasi rona merah dipipinya dan jangan lupakan bibir bengkak itu wahhh keindahan duniawi banget buat Jeongwoo

Jeongwoo mengeratkan pelukannya dipinggang si manis dan membisikkan sesuatu ditelinga nya dengan deep voice

"gimana kalau kita buat adik lagi untuk Hajun? saya sudah lama tidak menjamah mu" Jeongwoo jika sudah formal ia akan serius dengan ucapannya sendiri ohh ayolah siapa yang tak kenal dengannya? CEO dari perusahaan besar yang terkenal dingin diluar tapi sangat hangat didalam

Junghwan tentu membelakkan matanya pikir saja Woojung saja masih kecil bagaimana jika ia hamil lagi lalu melahirkan adik kedua Hajun? dua kali lipat lebih melelahkan

"dasar Park Jeongwoo mesum!".






haiii gimana kabar kaliannn? maaf banget ak jarang apdet karena kan lagi puasa jugaaa oh ya selamat menunaikan ibadah puasa bagi kalian yang melaksanakan

hehe ak apdet ini karena sedang senang banget, kalian juga pasti tau teum ak senang karena apa hehe

kalau gatau tebak di komennn yaaaa!!!

vote n komen okeyy

TEU-BAAAAAAA

mama [JeongHwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang