Shaquilla Aidayah

99 7 0
                                    

"Keluarga bahagia yang pastinya di idamkan oleh seluruh keluarga yang ada di dunia. Kebahagian merupakan nikmat dari Allah, maka bersyukurlah kamu atas nikmat yang di berikan oleh-NYA"

Shaquilla Aidayah

.
.
.
.
.

*******

"Shadaqallahul-'adzim"

Gadis berumur 18 tahun itu menutup Al-Qur'an yang tadi ia baca lalu meletak kan pada rak paling atas. Setelah membaca Al-Qur'an, gadis itu berbaring sebentar di kasurnya. Tak lama kemudian matanya terpejam.

Pukul 05.00

"Aida..... Shaquilla Aidayah.... Nak..." Ucap seorang perempuan setengah baya yang mengetuk pintu kamar gadis itu. Karena tak kunjung terdengar jawaban dari gadis itu, perempuan setengah baya itu pun masuk ke dalam kamar gadis itu.

"Nak Aida... Sudah sholat subuh nak...?" Tanya perempuan setengah baya itu.

"Astagfirullahaladzim Umma ini jam berapa?" Tanya gadis itu.

"Ini jam 5 Aida, sholat subuh dulu keburu abis jam nya" ucap perempuan yang di panggil Umma.

Shaquilla Aidayah atau biasa dipanggil Aida. Seorang gadis yang sedari kecil belajar di pondok pesantren Al-Jabbar yang kini tengah libur selama 1 bulan.

"Nawaitul Wudhu a Lirof'il Hadatsil Ashghori Fardol Lillahi Ta'ala" Aida mengusap air yang ia tampung dengan kedua tangan ke wajah nya.

".......alloohummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathohhiriina, waj'alnii min 'ibadikash shaalihiin"

Aida memakai mukena yang ia gantung setelah sholat tahajjud tadi. Lalu mulai mengucapkan Takbiratul ihram.

"Allahu Akbar......"

"........."

"........."

"........."

"Assalamualaikum warahmatullahi....."

Setelah sholat subuh Aida pun mengambil handuk nya lalu pergi mandi.

Aida bersiap menggunakan gamis nya, lalu memakai jilbab nya. Masyaallah, cantik nya ciptaan Allah Yang Maha Besar. Melihat Aida yang sudah rapi seperti sekarang pasti Pangeran Surga sedang berebut untuk mendapatkan nya.

"Masyaallah, Putri Abah cantik sekali, mau kemana?" Tanya abah Aida

"Abah... Kan kemarin udah ada janji sama Aida" ucap Aida sembari duduk di kursi meja makan.

"Masa sih? Janji apa yaaa..??" Ucap abah bercanda

"Abah... Aida ngga mood ini abah" ucap Aida menuangkan susu ke dalam gelas abah nya.

"Iya... Iya sayang abah inget kok, dua abang kamu mana, nanti ngga jadi lagi" ucap Abah

Tak lama kemudian seorang pemuda berusia 25 tahun pun masuk ke dalam rumah dengan badan yang penuh keringat langsung duduk di kursi meja makan begitu saja.

"Waalaikumussalam kak" Ucap Aida bernada sedikit ketus

"E-eh iya lupa Assalamualaikum" Balas kakak Aida

Zen El Hafez, Kakak Aida yang kini menjadi Dokter muda yang bekerja di Rumah Sakit As-Syifa. Wajah nya jangan di tanyakan lagi, tidak jarang ada perawat yang jatuh cinta dengan paras Kakak Zen.

Gus Fawaz Atau Azam!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang