01. Kamuflase

1 1 0
                                    

•••
Tak tak tak

"Hai semua!" Terdengar sapaan kecil membuat semua di dalam ruangan kecil tersebut menoleh.

"Oh hai. Kau sudah siap?"

"Tentu saja aku siap."

"Kalau begitu ayo!"

•••
"Woiiii tunggu!" Teriakan tersebut menggema di seluruh koridor membuat perhatian semua yang ada di situ tertuju pada kedua gadis yang sedang berlari.

    Walaupun sudah berteriak, gadis yang diteriaki sama sekali tak merespon. Dia tetap berlari meninggalkan gadis di belakangnya. Tiba-tiba...

Brak

    Gadis tersebut menabrak seseorang yang muncul dari koridor samping. Dia terjatuh membuatnya merasa sangat kesal.

"Sial. Ini siapa yang nabrak?" tanya gadis itu.

"Maaf tapi kau yang bersalah di sini," jawab seorang pria yang tanpa disengaja juga tertabrak.

"Ck, sungguh menyebalkan."

"Lo gak kenapa-napa kan? Mari gue bantu berdiri," kata gadis yang tadi sempat berteriak sembari membantu gadis jatuh tersebut bangkit berdiri,"kan sudah gue bilang jangan berlari. Diminta untuk nungguin pun gak mau dengar."

"Lo nyebelin banget sih, temennya jatuh bukannya dikasihani malah diomelin."

"Lo yang salah babe, udah mending diem."

"Siapa kalian? Muka kalian keliatan asing." Teman dari laki-laki yang tadi ditabrak bertanya pada kedua gadis itu.

"Ah iya dia..."

"Syera," jawab gadis yang terjatuh tadi. Teman Syera terlihat bingung sebelum akhirnya menyadari sesuatu.

"Iya iya dia Syera dan aku Alicia," kata Alicia membuat kedua cowok yang dihadapan keduanya terkejut.

"Alicia?" tanya cowok yang tertabrak.

"Iya namaku Alicia."

    Kedua cowok tersebut saling berpandangan dengan raut wajah seperti mengatakan, wajah mereka seperti tidak asing.

"Kenapa? Apa ada yang salah?" tanya Alicia.

"Ah tidak tidak. Oh iya perkenalkan namaku Irsyad dan ini es batu berjalan," kata Irsyad memperkenalkan diri. Begitu menyebutkan es batu berjalan, cowok di sebelahnya menatapnya tajam yang dibalas cengengesan oleh Irsyad.

"Namanya Anand, kami kelas 12. Kalian sendiri kelas berapa?" tanya Irsyad.

"Kelas 11 kak. Kami murid pindahan," jawab Alicia.

"Oh jadi murid pindahan yang dibilang Edi itu kalian. Selamat datang di sekolah kami tercinta, semoga tidak bosan selama bersekolah di sini," kata Irsyad dengan matanya fokus pada Syera.

Wajah Syera begitu mirip dengannya. Apa mungkin Syera? Ah tidak mungkin, kalau memang dia pasti dia mengenali kami, batin Irsyad lalu mengalihkan pandangan pada Anand. Sedangkan cowok es tersebut hanya membalas dengan mengendikan bahu.

"Lic, gue duluan. Ini penting, bye." Syera kembali berlari begitu menangkap siluet yang membuatnya berlari.

"Keliatan gak sopan sama kakel," kata Anand sembari pergi meninggalkan Irsyad dan Alicia.

"Maafin temen aku ya kak. Orangnya emang kayak gitu, ngeselin," kata Alicia membungkukkan badannya dengan tangan terkatup tanda permintaan maaf.

"Oh tidak masalah. Ya sudah aku ke kelas dulu, kamu hati-hati. Pakai jalan aja biar jangan jatuh kayak temannya," ujar Irsyad.

Candramawa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang