For today, your time is only for me

689 67 6
                                    

Hari ini adalah hari ketiga setelah acara barbeque, hari ini juga Nyx berencana untuk masuk ke sekolah.

Ia tidak terlalu tahan hanya tinggal diam saja di rumah, meskipun ia sempat ke mall dan jalan-jalan tapi tetap saja ia bosan.

Nyx saat ini tengah berkutik dengan dasinya, jujur saja ia dari dulu tidak pernah bisa menggunakan dasi, seragam yang digunakan Nyx adalah seragam milik Ayres, untung saja tinggi badan mereka sama.

Nyx yang capek dengan dasinya pun berencana turun dan meminta mamanya untuk mengenakannya, ia sudah menyerah dengan dasi yang sudah kusut saat ini.

"Ma, bisa tolong pakein dasi Nyx," ucap Nyx setelah sampai di meja makan.

Para sahabat Nyx masih di sini saat ini, mereka berencana pulang nanti setelah pulang sekolah.

"Sini, biar aku yang pakein," ucap Vera sembari berdiri dari duduknya.

Nyx yang mendengar hal itu pun berjalan menghampiri Vera.

Tinggi vera hanya sebatas hidung saja, dan jika orang lain melihat adegan tersebut, mereka akan berfikir kalau dua sejoli ini adalah suami istri.

"Udah," ucap Vera setelah selesai memasangkan dasi di leher Nyx.

"Makasih cantik," ucap Nyx sembari tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya.

"Masih pagi loh ini," saut tiba-tiba Ayres yang baru saja turun.

"Ck, ganggu," gumam Hera yang sedang menikmati momen romantis kedua temannya.

Irys yang melihat hal itu hanya tersenyum tipis, ia tau bahwa Hera adalah penulis novel yang berbau LGBT, karna ia adalah salah satu penikmat tulisannya.

"Lo bakal bisa lihat terus kok, bahkan bakal bisa rasain juga," bisik Irys tepat di telinga Hera.

Hera yang kaget pun memalingkan mukanya untuk melihat orang yang membisikinya, namun bukannya melihat ia malah mencium orang tersebut, tepat di bibir.

'My first kiss,' batin Hera setelah sadar dari kejadian tersebut.

"It's my first kiss Hera, can you take responsibility for it?" bisik Irys lagi, ia cukup terkejut dengan kejadian sekilas tadi, namun ia juga merasa cukup beruntung.

"Itu salah kak Irys sendiri, ngapain bisik-bisik tepat di telinga Hera," ucap Hera tak mau salah.

Kejadian itu tak luput dari pandangan Ayres dan Nyx bahkan orang tua mereka, mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya untuk hal itu.

"Jangan goda dia kak, lihat wajahnya," saut mama Marlin tiba-tiba setelah melihat anaknya yang sedang menggoda teman dari Nyx.

"Duduk kalian semua, Waktunya sarapan," titah papa Orada menghentikan anak tertuanya yang akan mengeluarkan suaranya.

Mereka yang mendengar hal itu pun duduk di kursi masing-masing dan menunggu mama juga Vera yang menyiapkan roti di setiap masing-masing piring.

"Pa, Nyx berangkat pakek motor yah?" izin Nyx kepada papanya, Nyx tau mereka masih mengkhawatirkannya akibat kecelakaan yang terjadi.

"Kamu baru aja keluar dari rumah sakit loh Nyx," saut mama Marlin khawatir, ia sangatlah mengkhawatirkan anaknya yang keras kepala ini.

"Nyx bareng Vera kok ma, nanti kalo Nyx ngebut, Vera tinggal getok kepalanya," ucap Vera tiba-tiba setelah menyaksikan ke-khawatiran mama dari temannya ini.

"Beneran Nyx, kamu bareng Vera?" tanya mama Marlin ke anaknya tersebut.

Nyx hanya mengangguk saja, ia tak akan pernah menolak ajakan mendadak tersebut, ia merasa sangat senang sekarang, dapat dilihat dari lesung pipi yang menampakkan diri.

[GL] Shut!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang