Wanita itu pastilah benar-benar penggemar berat Jiwoong. Apa yang dikatakannya benar terjadi. Sang manager membenarkan bahwa Jiwoong akan mengikuti acara survival tersebut. Aku pun mencoba menghubungi Seobin dan mengajaknya untuk bertemu di apartemenku setelah mendengar klarifikasi dari manager.
"Sepertinya ada hal penting sampai-sampai kamu meminta kita bertemu berdua disini," ucap Seobin yang langsung mendudukkan dirinya di sofa apartemenku.
"Kamu terlihat seperti tidak asing dengan tempat ini," ucapku pada Seobin.
Mendengar ucapan spontanku, Seobin pun menatapku tajam dan berdiri serta mencoba mendekatiku. Aku secara reflek memundurkan diri untuk memberi jarak dengannya.
"Jiwoong, apa benar kamu adalah Jiwoong? Kamu benar-benar tidak seperti Jiwoong yang kukenal," ucap Seobin dengan nada tegas.
"Aku...... aku lupa menjadi Jiwoong."
Hening sejenak. Tidak ada reaksi maupun perkataan yang terlontar dari pria berwajah manis di hadapanku ini hingga pada akhirnya ....
"JIWOONG APA YANG TERJADI PADAMU?" teriak Seobin panik, "Kamu mabuk? Tidak-tidak, sekarang masih siang, bukan waktu yang tepat untuk minum-minum. Acting? Tidak-tidak, kamu juga bukan tipe orang yang bercanda seperti ini," ucap Seobin sambil memegang kepalanya yang tidak sakit.
"Seobin, tenangkan dirimu."
"Bagaimana bisa aku tenang? Lalu bagaimana bisa kamu meminta kita untuk tenang? Celaka, ini benar-benar celaka. Kamu akan mengikuti acara survival yang ditonton secara langsung oleh semua orang. Bagaimana ini?" ucap Seobin panik. Dia benar-benar terlihat jauh lebih kacau daripada diriku.
"Seobin, sekali lagi tenangkan dirimu. Justru karena aku tidak ingin mengacaukan acara, aku meminta tolong dirimu mengajariku menjadi Kim Jiwoong."
Seobin lantas tertawa, "Bukankah sangat aneh meminta tolong orang lain untuk mengajarimu menjadi dirimu sendiri?"
Mendengar ucapan Seobin, aku pun tertunduk lesu dan duduk di sofa. Seobin kemudian memposisikan diri berjongkok di hadapanku.
"Jiwoong, kumohon seriuslah untuk kali ini. Apa kamu benar-benar tidak ingat tentang dirimu? Satu hal pun?"
Aku mengangguk.
"Apa yang terjadi padamu, Kim Jiwoong?"
Aku hanya bisa terdiam.
"Kamu menyembunyikan kamera tersembunyi, kan sekarang? Kamu mau nge-prank aku?"
"Bukankah kamu sendiri yang bilang Jiwoong bukan tipe orang yang akan bercanda seperti ini."
Seobin pun terdiam kembali mendengar jawabanku. Jelas, terpampang jelas kekhawatiran dan keterkejutan dari wajah mungil Seobin.
"Kutanya sekali lagi. Apa yang terjadi padamu, Kim Jiwoong?"
Aku kembali terdiam.
"Baiklah, kamu mau bercerita atau tidak itu pilihanmu. Yang terpenting sekarang mempersiapkan Kim Jiwoong untuk mengikuti acara survival. Aku tidak mau membuatmu berbuat kekacauan disana, sehingga aku mencoba mengajarimu. Tidak hanya menjadi sosok Kim Jiwoong, melainkan Kim Jiwoong yang siap mengikuti acara Boys Planet."
Aku pun langsung menggenggam tangan Seobin, "Terima kasih, terima kasih banyak Seobin. Aku yakin bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk membantuku."
"Jangan berterima kasih dulu, Jiwoong. Aku bukanlah mentor yang baik. Bisa-bisa kamu akan menyesal pernah meminta tolong padaku," ucap Seobin meledek, berusaha mencairkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here for You | Jiwoong x Yujin Boys Planet
Fanfiction**Completed** Do Ki yang tidak mengetahui apa yang terjadi, terjebak dalam diri Kim Jiwoong, seorang aktor yang mencoba kembali menjadi idol melalui acara survival Boys Planet. Do Ki tidak sendiri karena anak kandungnya, Yujin, juga mengikuti acara...