Seobin dan Jiwoong saling duduk dengan diam. Baru kali ini Jiwoong melihat amarah Seobin meluap. Selama ini Seobin adalah orang yang paling tenang yang pernah dia temui. Ia hanya bisa terus menundukkan kepalanya.
"Maaf jika aku tadi tidak bisa mengontrol emosi," ucap Seobin dengan pelan.
"Aku akan meragukanmu sebagai manusia jika kamu tidak berbuat seperti tadi," ucap Jiwoong. Seobin lantas menatap Jiwoong tajam, hingga Jiwoong langsung mengatupkan mulutnya.
"Ceritakan padaku semuanya. Seluruhnya. Tanpa ada yang ditutup-tutupi. Jika tidak, aku benar-benar akan mencoretmu dari hidupku, baik lawan main drama maupun teman baik," ucap Seobin dengan penuh intimidasi. Jiwoong lantas menelan ludah dalam-dalam. Tidak bisa dia bayangkan jika hidupnya benar-benar ditinggalkan oleh Seobin. Sosok yang benar-benar bagaikan sahabat dan saudara baginya sudah memberikan ultimatum. Jiwoong paham Seobin bukanlah orang yang akan menelan ludahnya sendiri. Ia bersungguh-sungguh dengan ucapannya tersebut.
"Aku akan menceritakannya padamu, Seobin, dan entah apa yang akan kamu lakukan setelah penuturanku ini, aku akan terima.
Jiwoong saat ini duduk bersama dengan pimpinan agensinya dan produser Boys Planet. Produser tersebut membentuk gestur kamera dengan tangannya dan mengarahkan ke wajah Jiwoong.
"Luar biasa. Wajah trainee-mu benar-benar sangat cocok untuk acara ini. Kurasa ratingku akan naik pesat dengan adanya dia," ucap produser tersebut dengan sumringah.
"Aku bukan mengirim trainee untuk menjadi pemanis acaramu, aku mengirimnya untuk debut," ucap pimpinan agensi Jiwoong dengan tegas. Sang produser pun tertawa terbahak-bahak.
"Kamu─ kamu benar-benar tahu cara menggertak orang ya. Tentu saja, memiliki trainee dengan visual luar biasa seperti dirinya pasti membuatmu membusungkan dada sekarang," ucap sang produser tersebut.
Jiwoong sangat paham bagaimana para produser dan staff dalam acara ini hanya berpatok pada rating, sehingga sikap mereka terkadang tidaklah manusiawi. Tapi apa daya, Jiwoong merasa inilah satu-satunya cara bagi dirinya untuk bisa kembali meraih impiannya menjadi idol. Jiwoong melirik ke arah sang pimpinan yang memendam rasa amarah melihat sikap arogansi sang produser.
"Perlu kalian ketahui, begitu banyak trainee yang melamar ke Boys Planet saat ini, dan perlu kuakui mereka memiliki talenta yang benar-benar luar biasa─ dengan usia dibawah si Jiwoong ini."
"Maksudmu?"
"Mohon maaf, brother, hanya saja kekuatan Jiwoong hanya pada visualnya saja. Dan kamu tahu, orang akan cepat bosen dengan visual. Perlu sesuatu yang menggebrak," ucap sang produser sambil menepuk-nepuk pundak sang pimpinan.
"Apa maksudmu kamu tidak bersedia menerima Jiwoong?"
"Come on, relax brother. Sudah kukatakan wajah Jiwoong ini sungguh luar biasa. Sangat bodoh jika aku menolak dia dalam Boys Planet," ucap sang produser sambil tersenyum. Ia kemudian bangkit untuk mengambil sebuah file dari raknya dan membuka isinya untuk diperlihatkan pada Jiwoong dan sang pimpinan agensi.
"Siapa pemuda ini?" ucap Jiwoong setelah melihat sebuah foto anak muda terpampang di dalam file tersebut.
"Namanya Kim Yujin. Trainee Yuehua. Aku benar-benar menginginkan dia ikut acara ini, tapi ada masalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Here for You | Jiwoong x Yujin Boys Planet
Fanfiction**Completed** Do Ki yang tidak mengetahui apa yang terjadi, terjebak dalam diri Kim Jiwoong, seorang aktor yang mencoba kembali menjadi idol melalui acara survival Boys Planet. Do Ki tidak sendiri karena anak kandungnya, Yujin, juga mengikuti acara...