"Apa kamu mengenalnya?" tanyaku ketika melihat tatapan Seobin pada Yujin.
"Entah kenapa aku seperti pernah melihatnya, tapi aku tidak ingat kapan. Apa kamu mengenalnya juga sebelumnya, Jiwoong?" tanya Seobin kembali padaku. Dan sebelum aku menjawab, Seobin lantas tertawa, "Astaga, bagaimana bisa aku menanyakan hal tersebut pada pemuda amnesia sepertimu? Seobin pabo," ucapnya sambil memukul kepalanya sendiri. Aku pun membalas ucapannya dengan tertawa kecil. Dan belum sempat kami berbincang kembali, seorang pemuda menggemaskan menghampiri mereka.
"Jiwoong hyung, coba cium bau parfumku," ucap pemuda tersebut sambil mendekatkan dirinya padaku. Akupun mendekatkan diriku padanya dan berkomentar.
"Bapak-bapak siapa yang kamu pinjam parfumnya, Matthew?" ucapku dan pemuda tersebut langsung cemberut.
"Jiwoong hyung sama saja dengan Jongwoo hyung. I hate you, I leave you, Kim Jiwoong," ucapnya dengan nada greeting yang biasa dia lakukan. "Mohon maaf mengganggu waktunya, hyung," ucap Matthew pada Seobin kemudian meninggalkan kami berdua.
Seobin lantas tertawa terbahak-bahak. "Aku jadi penasaran siapa lagi yang akan menghampiri kita, Jiwoong." Belum sempat aku menanggapi ucapan Seobin, seorang pemuda manis menghampiri mereka kembali.
"Seobin hyung, aku dengar kamu menemui Jiwoong hyung sehingga aku kesini. Sebagai roomate Jiwoong hyung, aku ingin memberikan sesuatu padamu," ucapnya sambil memberikan snack yang berlimpah pada Seobin.
"Banyak sekali snack ini. Terima kasih banyak. Namamu siapa?" tanya Seobin lembut.
"Kim Gyuvin. Saya pamit kalau begitu. Maaf mengganggu," ucap Gyuvin sambil berlalu meninggalkan mereka berdua. Ketika Gyuvin berlalu, aku dan Seobin terdiam sejenak. Menunggu kalau-kalau akan ada "tamu tak diundang" lagi menghampiri kami, tetapi syukurlah tidak ada yang menyusul Gyuvin untuk menginterupsi kami.
"Jiwoong, apa benar sampai sekarang kamu tidak mengingat apapun? Satupun?" tanya Seobin dan aku membalas gelengan kepala.
"Benar-benar sulit," guman Seobin.
"GANTENGNYA CIPTAANMU INI YA TUHAN," teriak seseorang yang membuatku dan Seobin terkejut akan suara menggelenggar tersebut.
"Seobin hyung, perkenalkan saya Junhyeon, adik resmi Jiwoong hyung di Boys Planet. Dunia ini memang tidak adil, pemuda tampan selalu dekat dengan pemuda tampan lainnya," ucap Junhyeon sambil menyalami Seobin seperti anak yang menyalami ibunya.
"Ngapain kamu kesini, Junhyeon?" ucapku kesal dan dibalas senyuman manis oleh Junhyeon.
"Pingin tahu saja siapa yang ditemui Jiwoong hyung. Saya pamit dulu. Tenang Seobin hyung, Junhyeon akan menjaga Jiwoong hyung dengan baik," ucap Junhyeon.
"Terima kasih, Junhyeon. Tolong jaga Jiwoong baik-baik ya," ucap Seobin sambil tersenyum hingga membuat pipi Junhyeon memerah dan pemuda tersebut lari meninggakan mereka.
"Seobin, kita tadi membicarakan apa ya?" tanyaku ketika kami hanya tinggal berdua saja. Seobin pun memijat-mijat pelipisnya. "Ya ampun kenapa aku juga tidak ingat ya?" ucap Seobin dan kami pun menghela nafas bersama karena frustasi tidak dapat mengingat pembicaraan terakhir kami.
Seobin pun lantas bangkit dari duduknya, "Kurasa banyak yang dekat denganmu di acara ini. Aku lega, Jiwoong. Kalau begitu aku pamit ya."
Aku pun berdiri juga di samping Seobin, "Makasih sudah mengunjungiku, Seobin. Maaf atas berbagai interupsi tadi," ucapku dan dibalas lambaian tangan tanda Seobin tidak masalah dengan itu semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here for You | Jiwoong x Yujin Boys Planet
Fanfiction**Completed** Do Ki yang tidak mengetahui apa yang terjadi, terjebak dalam diri Kim Jiwoong, seorang aktor yang mencoba kembali menjadi idol melalui acara survival Boys Planet. Do Ki tidak sendiri karena anak kandungnya, Yujin, juga mengikuti acara...