•
•
•
•
•Pulang sekolah tiba, semua siswa berhamburan ke luar. Begitu juga dengan jungwon yang tengah sibuk membawa dua buku paket yang lumayan berat, buku berisi pelajaran yang tertinggal di awal chapt.
" Anjir ah, gara-gara si burik, gue jadi harus bawa 2 buku paket yang berat ini."
Jake yang kebetulan lewat, melihat adik kelas nya kesusahan, segera menghampiri.
" Eh, murid yang tadi pagi adu bacot sama si Jay kan ?" Tanya Jake.
Jungwon gumoh mendengar nama itu. Namun ia menjawab dengan anggukan.
" Kenapa disini sendirian?"
" Lah? Ya mau pulang dong."
" Maksud gue, lu gak bareng sama siapa gitu?"
" Nggak, gue bawa mobil sendiri."
" Owalah, bawa apan tuh?" Tanya Jake lagi.
" Bawa sembako! Ya lu- ah kak Jake kan bisa liat, ini buku b-u-k-u paket ya."
Jake mengangguk.
" Gue tau kok itu buku paket ."
" Ya kenapa harus tanya si? Buang-buang jawaban."
" Kayaknya berat ."
" Nggak, ini ringan banget kok, kayak dosa gue."
" Bagus deh, niat nya tadi gue mau bantu bawain, tapi kata lu kan itu ringan, jadi gue duluan ya."
Jake hendak berjalan meninggalkan jungwon yang tengah kesusahan.
" Eh tunggu! Aish terpaksa gue minta bantuan temen si burik." Gumam Jungwon.
Jake berhenti.
" Kenapa ?"
" Katanya kak Jake mau bantuin kan ? Nih." Jungwon menaruh 2 buku paket yang beratnya udah kayak beban hidup, ke tangan Jake.
Jake dengan sigap menahan beban buku tersebut agar tidak jatuh ke bawah.
" Katanya ringan."
" Ck, niat bantuin gak ? Sini ikut ke mobil terus taruh didalem."
Jungwon membawa Jake ke parkiran tempat mobilnya berada. Setelah sampai, Jake melakukan apa yang di pinta oleh jungwon.
" Udah kan ? Gue mau pulang." Ucap Jake.
" Btw, makasih kak Jake, baik banget gak kayak si burik." Sindir jungwon.
" Siapa yang lu maksud?"
" Ah, bukan siapa-siapa kok, katanya mau pulang kan ? Yaudah eum bisa minggir sedikit gak, mobil gue mau keluar soalnya." Ucap jungwon.
Jake langsung menepi, dan jungwon pun pergi dari parkiran sekolah menuju rumah.
-✧✧-
Pukul 7 malam, jungwon di suruh mamahnya buat nganterin kue ulangtahun ke rumah tetangga nya yang terhalang 2 rumah saja.
" Kerumah si Jay?" Tanya jungwon.
Mamahnya mengangguk.
" Hus, dia lebih tua dari kamu."
" Beda satu tahun doang, siapa yang ulangtahun emang?"
" Si sunoo, emang Jay gak ngasih tau kamu?"
" Mamah kan tau kita musuh bebuyutan, musuh abadi, ngobrol juga gak Sudi."
" Mulutnya ih, anak manis mamah kok kasar banget, lagian mau sampai kapan si kalian gitu terus?"
" Sampai .. sampai akhir hayat maybe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vijand ✓ || Jaywon
FanfictionCerita klasik si, ada istilah " jangan terlalu membenci seseorang, nanti jadi cinta" disclaimer: bxb harsh word fake situation Cerita ori 💯 Sekali lagi yang gak suka boleh skip>> start : 23/03/03