Murid baru

460 31 0
                                    







Singkat waktu, kini jungwon sudah beradaptasi dengan lingkungan baru nya dan memiliki banyak teman, bukan hanya Niki dan teman kelas nya saja.

Jake beserta kawan-kawan nya pun sudah tau kalau jungwon dan Jay tak pernah akur dari dulu sampe sekarang.

Seperti biasa rutinitas setiap pagi di hari-hari sekolah, siap-siap, sarapan dan berangkat sekolah bersama mobil kesayangan nya.

" Mah, uwon pergi sekarang ya, mau ada ulangan dadakan." Pamit jungwon pada mamahnya.

" Iyaa hati-hati, oh iya mamah mau minta tolong dong."

Jungwon yang lagi pake sepatu menengok ke mamah nya.

" Ini tolong kasih ke mamah nya Jay."

" Apaan lagi si mah, aku harus balik lagi kesana, ketemu dia, ini masih pagi loh."

" Gak boleh gitu sayang, udah ini barangnya, mamah mau lanjut didapur, jangan lupa ya kasih langsung ke mamahnya Jay."

" Iyaa, kalo gitu uwon berangkat ya."

" Iyaa."

Jungwon keluar, manasin mobil, sambil nunggu mobil nya panas, jungwon pergi ke rumah keluarga park, nganter barang yang disuruh mamahnya.











Dan kali ini yang membukakan pintu adalah Jay, mood jungwon langsung berubah, saat hendak berbalik dan kembali pulang, Jay menahan lengannya.

Refleks jungwon menghempaskan cekalan tersebut.

" Lu udah mencet bell, ganggu penghuni rumah cuma buat bukain pintu orang yang namu pagi-pagi." Ucap Jay.

Jungwon speechless.

" Woahh.. kalo kayak gini sambutannya, gak Sudi gue balik lagi kesini."

Jay tak peduli.

" Mau ngapain?"

" Nih." Jungwon menyodorkan barang yang diamanatkan mamahnya.

Jay melihat sekilas dan bertanya.

" Apa?"

" Ck, apa harus gue jelasin juga?" Tanya jungwon.

Jay hanya mengangguk sebagai jawaban.

" Titipan mamah buat Tante." Ucap jungwon.

" Bentar gue panggil mamah dulu."

" Emang gak bisa lu aja yang Nerima, gue buru-buru mau sekolah."

Jay menggeleng, sembari sibuk memasangkan dasi di baju seragamnya.

Jungwon menatap kesal ke arah lelaki di hadapannya itu.

" Masang dasi aja ribet." Gumam Jungwon.

Jay mendongak dan spontan bicara.

" Urusan lu? "

Jungwon menatap musuh yang merangkap sebagai tetangganya tersebut.

" Apa?!"

" Kok nyolot si."

Tak lama, mamah Jay datang dan menyambut Jungwon dengan ceria.

" Eh ada jungwon, sini masuk dulu nak."

" Makasih Tan, jungwon cuma nganterin titipan mamah aja, soalnya jungwon buru-buru." Tolak Jungwon dengan halus.

" Ouh itu! Tante lupa mau ngambil tadi pagi-pagi banget."

Jungwon memberikan bungkusan tersebut ke mamahnya Jay.

" Makasih ya, maaf Tante sering ngerepotin mamah kamu."

 Vijand ✓ || JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang