hilang?

392 30 2
                                    











Pagi hari nya seperti biasa keduanya berangkat sekolah, tapi pas istirahat, ada murid kelas 10 lari-lari menghampiri ruang osis.

" Kak!"

Di dalam ruang osis kebetulan cuma ada jake sama jay. Keduanya emang kadang bolos kelas larinya ke ruang osis.

"Kenapa? Gak sopan banget main teriak aja." Ucap jay.

Dengan nafas ngos-ngosan siswa laki-laki tersebut berjongkok kemudian berbicara. "Jungwon...  ilang!"

Jake dan jay tentu kaget. "Ilang gimana maksudnya? Yang jelas!" Ucap jay dengan raut wajah panik.

" Gue gak tau kak, tadi pas pelajaran terakhir sebelum istirahat dia izin ke toilet, tapi sampe sekarang belum balik lagi."

" Udah coba lu telpon?" Jake bertanya.

" Handphone nya ada di  dalem tas nya kak."

" Kok bisa ilang si, jay gimana ini, mau lapor ketos?" Jay mengusap wajahnya. "Kita lapor ketos dulu, baru kita lapor penjaga sekolah." Ujar jay.

Jake mengangguk, ia keluar menyusul kelas heeseung dan sunghoon, sedangkan jay bersama siswa yang tak lain adalah teman sekelas jungwon menunggu di ruang osis.

"Lu tau gak dia sbelumnya ada problem sama anak kelas lain?" Tanya jay.

" Sebelumnya dia bilang, hp nya suka di teror sama no gak dikenal, karena jungwon gak nyaman jadi hp nya di matiin."

Jay mengerutkan keningnya. Seingatnya beberapa hari ke belakang, jungwon pernah berkelahi sama si jangkung itu, jay mencurigai siswa tersebut. "Apa jangan jangan si riki lagi biang masalahnya." Monolognya.

Tapi ternyata teman sekelas jungwon itu mendengar ucaoan jay. "Ah iya kak kayaknya sama anak kelas tiga yang waktu itu nonjok si jungwon, gue juga curiga sama tu orang." Ujarnya.

Jay mendongak. "Kalo gitu lu panggil si riki ke sini, kalo dia gak mau, bilang, jalan sendiri kesini atau gue seret."

Siswa tersebut mengangguk, merasa seram juga, jay yang biasanya konyol, sekarang terlihat menyeramkan jika sedang marah begitu. "Siap kak." Siswa itu pun langsung lari menuju kelas yang di maksud.

———

" Jay apa maksudnya jake tadi? Jungwon ilang? Ilang gimana maksudnya?"

Itu sunghoon, dia baru saja datang bersama heeseung, dan langsung memberondong pertanyaan pada jay.

"Gue juga gak tau hoon, sekarang temen nya si jungwon lagi manggil si riki ke kelas nya." Ucap jay.

" Si riki, bocah jangkung itu?" Tanya sunghoon, Jay mengangguk. "Iyaa, gue curiga sama tu bocah, apalagi sebelumnya si jungwon kagak pernah ada masalah sampe ribut begitu."

" gue udah bilang sama penjaga sekolah, minta bantuan juga sama anggota yang lain buat nyari ke semua area sekolah." Ucap heeseung.

Jay panik, begitu juga yang lain. "Tenang jay, jungwon pasti ketemu." Ucap heeseung.

"Gue takut banget jungwon kenapa-napa." Mendengar ucapan sunghoon membuat jay makin panik. "Lu bisa gak ngomong yang baik baik aja, gak usah ngomong gitu!"

Sunghoon bingung, ada apa dengan temannya itu. "Kok lu marah? Gue cuma khawatir!"

"Ya tapi gak usah lu ngomong gitu anjing!"

Jake dan heeseung bergerak memisahkan keduanya. "Udah woy, kok kalian malah ribut si."

" Ya lu gak usah marah segitunyaa juga dong, ngatain segala monyet!"

Bugh~

Satu pukulan telak mengenai wajah tampan sunghoon. "ANJING!"

Bugh bugh

" Maksud lu apaan nonjok gue Jay?!"

Jay berhenti, ia menunduk, entah ia lepas kendali begitu saja barusan, sampai teman dekatnya pun terkena pukulan. "Sorry hoon gue khawatir banget, gue gak bisa ngontrol emosi."

Dengan nafas terengah sunghoon ikut berjongkok di depan jay. "Untung lu temen gue, kalo bukan udah gue hajar balik sampe bonyok, monyet lu." Sunghoon memeluk temannya itu.

"Gue khawatir banget sama tu bocah." Ucap jay dibarengi isakan kecil, membuat ketiga temannya itu terkejut.

Heeseung melihat ke arah jake, begitu juga sebaliknya. Mereka bingung, mereka baru melihat sisi jay yang seperti itu.

"Lu pasti sayang banget sama jungwon kan?" Jay diam mendengar pertanyaan sunghoon. Tapi dengan perasaan yang selama ini sering membuatnya khawatir atau perasaan aneh lainnya pada bocah yang sering ia ledek dengan sebutan kucing garong itu membuatnya sadar kalau selama ini rasa itu disebut rasa 'cinta' lalu jay mengangguk.

" Gue tau selama ini kalian berdua emang saling suka, tapi emang kehalang gengsi udh kayak kehalalan tembok china."  Ucap sunghoon.

Dan dua manusia lainnya hanya terdiam. Selama ini jay suka sama jungwon, yang katanya saling musuhan itu?

"Gue gak nyangka tos."

"Gue juga jake."

"Yaudh gue keluar dulu mau nanya perkembangan soal hilangnya jungwon."

"Gue ikut tos."

"Gak sopan lu kambing, ketos ketos."

"Hehee."

Sunghoon masih menenangkan jay yang masih terduduk lemas di lantai, menunggu kabar terkait hilangnya jungwon.

 Vijand ✓ || JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang