Sunghoon jungwon

407 28 0
                                    



Kerumunan di kantin pada jam istirahat pertama menarik perhatian murid-murid lainnya. Jake dan sunghoon kebetulan baru sampai di area tersebut langsung menghampiri kerumunan tersebut.

"We ada apa nih, jangan bikin keributan di sekolah." Mereka yang disana mengenal suara tersebut, langsung bubar.

" Jake?"

" Ada masalah apa?" Tanya jake pada murid bertubuh jangkung tersebut.

" Jungwon." Ucap sunghoon ketika melihat adik kelas nya itu. Jungwon langsung sembunyi di belakang punggung kakak kelasnya itu. Sunghoon menatap murid jangkung itu, sementara jake sedang menanyakan ada masalah apa mereka berdua.

" Kamu gapapa?" Jungwon menggeleng takut. " Gapapa kak, untung kakak dateng, tu cowok gila asli." Ucapnya dengan nada kesal.

Sunghoon berbalik menghadap jungwon. " Kita duduk disana ya, kamu ceritain masalahnya." Jungwon mengangguk. "Iya kak."

" Cuma masalah cewek lu sampe segitunyaa sama adek kelas lu rik?"

Murid jangkung itu bernama riki, murid kelas 12.

Dengan wajah memerah riki menjawab. " Dia udah nge goda cewek gue jake, dan sekarang gue putus sama cewek gue, lu kira siapa biang masalahnya, si kurcaci itu!"

Jake mengusap kasar wajah nya. "Kan bisa lu bicarain baik-baik gak usah pake kekerasan, ini area sekolah! Lu punya bukti kalo dia begitu hah?" 

Dengan nafas memburu riki menatap sekilas jungwon yang sedang mengobrol dengan jake. " Temen gue yang liat."

" Kalo mau menghakimi, lu harus punya bukti atau lu harus liat langsung kejadiannya dengan mata kepala lu sendiri."

" Jadi maksud lu, temen gue bohong gitu?" Jake menggeleng sambil mengangkat dua alisnya. " Gue gak tau, tapi bisa aja kan, temen lu cuma mengkambing hitamkan lu sama jungwon."

" Jangan so tau lu!" Tunjuk riki.

" Istirahat kedua, lu sama temen lu itu dateng ke ruang osis menghadap ketos." Riki menatap jake tak senang. "Ngapain? "

" Lu udah bikin keributan di sekolah, dan tuduhan gak jelas lu itu –ah sekalian mantan lu."

" Ck." Jake mengangkat bahu nya. " Siap-siap dah lu, harus bisa nyelesain masalah ini."

" BUBAR!"

Semua murid yang masih berkerumun langsung bubar setelah mendengar jake berteriak.



" Jadi tuduhan murid tadi gak bener?" Jungwon mengangguk sambil mengangkat dua jari nya. " Serius kak, lu gak percaya sama gue?"

Sunghoon tersenyum sambil menggeleng. "Kakak percaya, tapi kenapa kamu gak kabur aja pas dia ngajak ribut?"

Dengan muka ditekuk jungwon menjawab. " Di awal gue udah mau kabur kak, tapi lu tau sendiri, tubuh dia kayak titan, sedangkan gue? Dia narik gue, gak terima dong tangan gue dipegang-pegang, gue ladenin aja."

" Anjing gila tu si riki setan!" Gumam jungwon.

Sunghoon mengusap pucuk kepala adik kelasnya itu. " Kasar, kalo gitu ke uks ya, biar di obatin luka nya."

Jungwon menggeleng. " Gak usah ah, luka kecil doang." 

" Takutnya infeksi."

" Gue males sama yang jaga nya, centil banget kayak ayam mau kawin."

Sunghoon tertawa mendengar ucapan konyol murid manis di hadapannya itu. " Hus, gak boleh gitu."

Jungwon juga ikut tertawa. " Lagian, sama lu aja kak ayo, biar tu cewek centil gak berani nyosor-nyosor."

Sunghoon mengangguk, dengan senang hati. " Yaudah ayo."

" Jake." Panggil sunghoon. Jake yang sedang memesan makanan menoleh. " Apa?"

" Nganter jungwon dulu ke uks sebentar." Jake mengangkat tangannya tanda mengiyakan tanpa menoleh.

Mereka berdua berdiri dan pergi menuju uks.

Biasanya jungwon tidak terlalu dekat dengan sircle nya jay, tapi untuk sunghoon pengecualian, jungwon ngerasa kakak kelasnya satu itu berbeda, kelakuannya tidak seperti musuhnya itu. Maka dari itu jungwon selalu menurut pada sunghoon. Membuat jake sedikit kesal.





Saat sedang asyik bermain game, jake di kejutkan dengan tepukan keras, pelakunya tak lain adalah jay.

"Anak kambing lu jay!"

Jay tertawa terbahak-bahak. " Lu ngatain mamah gue kambing ?? Sialan."

Jake menaruh handphone nya. " Tumben lu kesini sendiri? Mana heeseung?" Mengedarkan pandangannya.

" Di panggil ke kantor dulu sebentar nanti juga kesini, lu ngapain disini sendiri? Mana rakus banget mesen dua porsi sendiri." Matanya melihat ada dua porsi baso di atas meja.

" Emang gue babi? Ini punya sunghoon satu, lu kalo mau mesen lagi sekalian si heeseung." Jawab nya.

" Sunghoon? Terus mana bocahnya?"

" Lagi di uks dulu bentar." Jay mengerutkan dahinya. " Ngapain?"

" Lagi godain penjaga uks kali." Jay meng geplak belakang leher temannya itu. " Ngadi-ngadi lu, serius?"

" Lagi nganter doi lu." Jay makin bingung. " Gue gak punya doi ya asal lu tau."

" Eh jungwon maksud lu?" Lanjutnya.

Jake mengangguk. " Kenapa?" Tanya jay.

" Tadi doi lu abis ribut sama si jangkung riki." 

" Kenapa?" Jake menatap jay kesal. " Lu bolot ya? Kenapa-kenapa mulu dari tadi."

" Ya lu jelasinnya yang jelas dong bagong."

" Ribut masalah cewek, mending lu tanya langsung doi aja, gue mager jelasin panjang-panjang."

Jay mengangguk sambil terus kepikiran yang di ucapkan jake barusan.

Tak lama sunghoon dan heeseung datang.

" Kok bisa bareng lu berdua?" Tanya jay.

" Kebetulan ketemu di depan, jadi sekalian aja." Jawab heeseung.

" Gimana hoon keadaannya?" Tanya jake.

" Gapapa kok, luka kecil doang." Jawab sunghoon.

" Seka-

Heeseung memotong ucapan jay. " Makan dulu aja, nanti ngobrolnya, gue laper banget."

Jay mendengus. " Anjir lu."

Sunghoon terkekeh. Mereka ber empat pun langsung menyantap makan siang nya.









To Be continue »»

 Vijand ✓ || JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang