Lee Segye si Cowok paling culun dikelasnya dan selalu menjadi korban bullying oleh teman teman sekelasnya, karena sifatnya yang pendiam dan penakut, juga pemalu. Sudah lama ia memendam rasa kesal dalam hatinya, ia terus bertahan sampai ia lulus, teringat dia tidak memiliki orang tua lagi. Ia harus membantu menyiapkan dagangan tetangga untuk bisa sarapan pagi.
...
Kring!...
Mendengar bel sekolah berbunyi, Segye langsung mengeluarkan buku dan alat tulisnya diletakkan diatas meja. Lalu tiga teman laki lakinya datang mengerubungi nya dengan senyum mereka yang mencurigakan. Segye pun menunduk takut, dengan memainkan kedua jari telunjuknya.
"Ya!... Tatap aku, aku didepan mu dasar pengecut!" Kekeh Lomon.Segye tetap menunduk, keningnya berkeringat karena ketakutanya. Lalu, Jihoon mengambil buku Segye dan membuangnya ke lantai. Membuat, teman temannya menoleh.
Segye pun berdiri hendak mengambil bukunya, namun Lomon menarik bajunya dari belakang. "Ya!.. Pabbo.." Usik Lomon. Kedua temannya tertawa kecil. Lalu Segye melepaskan tangan Lomon dengan tenaganya, mambuat Lomon kesal dan menatapnya dengan tatapan tajam.
"Ya.. Beraninya kau?!" Sontak Lomon.
"Jangan mengangguku, jebal " Pinta Segye dengan menunduk. Beruntungnya nyawa Segye selamat, seorang guru masuk kedalam kelasnya.
...
Tibalah pada saat jam istirahat, Segye mengeluarkan bekal dari dalam tasnya dengan senyum, karena teman temannya sudah keluar ke kantin. Hanya Segye yang berada dikelas, ia pun membuka bekal yang dibelinya hanya secentong nasi dan kimchi. Ia nampak bahagia dengan bekal sederhana itu, asalkan perutnya terasa kenyang.
"Wahh, kelihatan enak.. " Ucapnya dengan ruang gembira, sembari mengambil sumpit. Brak!.... Segye terbelabak melihat bekal yang ingin dimakannya, jatuh ke lantai menyatu dengan debu. Ia langsung menoleh ke orang yang dengan tega membuang bekal nya. Lain dan tak lain itu Mingyu dan Jihoon.
"Mingyu,kenapa kau membuang makananku?" Ujar Segye. Mingyu hanya menyeringai, lalu tangannya dengan lancang merogoh saku celana Segye. "Apa yang kau lakukan?" Sahut Segye. Akhirnya Mingyu mendapat apa yang dicarinya didalam saku celana Segye, ya dua lembar uang hasil kerja keras Segye.
"Ya, licik sekali kau tidak memberi uang kepada kami.." Kekeh Mingyu. Segye pun berusah meraihnya, lalu Mingyu mengangkat tangannya setinggi mungkin hingga Segye kesulitan untuk menggapainya.
"Tolong, jangan ambil uangku.. itu untuk aku makan siang dan malam nanti, jebal... kembalikan." Pinta Segye dengan sangat memohon kepada Mingyu. Tapi, Mingyu tak memberikannya, melainkan mengantongi nya. Lalu ia berjalan meninggalkan Segye, dengan menginjak nasi dan kimchi milik Segye.
Segye pun langsung membereskan bekalnya dengan rasa kesal yang terus dipendam nya. Setelah itu ia pergi ke kamar mandi, di tutup nya pintu itu lalu berdiri didepan cermin. Ia pandangan bayangan dirinya, "Sungguh, aku kesal dengan diriku.. kenapa aku tidak bisa mendapatkan keadilan, kenapa?!" Dercaknya kesal dengan menangis.
...
Segye menunduk, tiba tiba seseorang menepuk pundaknya dengan perlahan. Segye pun bangun dengan terkejut, dilihatnya namja tampan berdiri di sampingnya. " Duguseo? " Ujar Segye dengan nada lemah. Namja itu tersenyum, dan memberikan jabatan tangan untuknya.
"Kenalin, nama ku Suho." Ucap namja itu dengan sangat ramah. "Aku, Lee Segye." Jawab Segye dengan menunduk. Lalu mereka memutuskan untuk berbincang, di perpustakaan.
"Kenapa denganmu? Gwaenchana? " Sahut Suho, Segye segera menggelengkan kepalanya. Ia tak ingin orang orang tahu tentang masalahnya, ia takut Lomon dan Mingyu akan semakin semena menatap kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA HITAM PUTIH
Short Story◻️◼️AKSARA HITAM PUTIH◼️◻️ ☑️Kumpulan Cerpen Fiksi & Fantasi 📢Update normal seminggu sekali ❤Casting pilihan ⚠️Diharap bijak dalam membaca mungkin ada kata kata yang tidak wajar itu hanya perumpamaan watak dari tokoh. Cerita Pendek ini dibuat bukan...