🌹ZERVAN🌹

26 2 0
                                    

Attention⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Attention⚠️

Cerita ini karangan murni yang ditulis author berdasarkan imajinasi dan ide tanpa menjiplak karya author lain. Cerita ini dibuat bukan bermaksud untuk menjelekkan nama tokoh atau semacamnya. Cerita ini dibuat hanya untuk sarana hiburan. Apa bila ada persamaan tokoh dan alur cerita itu hanya kebetulan. DILARANG KERAS PLAGIAT! COPY-PASTE! MEMPUBLIKASIKAN ULANG!

Z E R V A N
(C E R P E N)

Malam itu Clara sedang berjalan seorang diri dipinggir jalan, jalanan yang sepi udara yang dingin tak membuatnya takut karena itu hal biasa baginya. Sembari bermain ponsel tiba tiba seseorang menodongnya dengan senjata tajam, Clara langsung terpaku di tempat dengan tubuhnya yang gemetar ketakutan, bagaimana jika orang itu menusukkan senjata tajam itu ke tubuhnya. "Cepat berikan!" Sontak orang itu.

"Jangan, tidak ada uang di tas ini... aku hanya pekerja paruh waktu." Pinta Clara dengan menangis.

Buaghhh... seorang pria datang dan menendang begal itu. Begal itu terjatuh begitu pula senjata tajamnya. Clara langsung bernafas meski masih tercekat karena ketakutan. "Pergilah, aku akan melawannya." Suruh pria itu. Clara melangkah mundur dengan hatinya yang bimbang harus tetap berada disana atau meninggalkannya bagaimana jika pria itu terluka. Akhirnya Clara memilih mengumpat dibalik tembok.

Begal itu bangun dan mengambil pedangnya, "Sialan nggak usah ikut campur ya lu!" Geramnya. Pria itu tersenyum smirik, dan memberikan pukulan bertubi-tubi kepada begal itu dan membuat mereka saling melawan. Sementara Clara mengintip aksi pria itu dari balik tembok, "Ya Tuhan lindungilah pria baik yang menolongku itu." Ucapnya dalam hati.

Tak selang lama begal itu terkapar tak berdaya dengan luka lebam diwajahnya. "Jangan berani lagi lu sama gue!dan jangan pernah sentuh itu cewek! Camkan itu" Ucap Pria itu kesal. Lalu dia mengambil pedang dan membawanya pergi. Saat berbalik arah ia menghentikan langkahnya rupanya Clara masih disana berdiri dihadapannya. "Kamu, ngapain masih disini? Bukannya aku suruh pergi?" Ujar Pria itu.

Clara pun mendekati pria itu dan menatap wajahnya yang sedikit terluka. "Orang gila mana yang ninggalin orang sebaik kamu?" Tutur Clara. Lalu mereka memilih untuk duduk di kursi taman pinggir jalan. "Aku bener bener nggak enak karena bikin kamu babak belur gini. Tapi aku juga berterima kasih banyak, kamu mau menolong aku." Jelas Clara sembari membuka kotak P3K.

Pria itu menatap ke arah bawah saat Clara membersihkan lukanya. "Hemmm... lagian aku udah biasa kok kayak gini. Jalanan sini emang banyak penjahat kalo jam segini." Kekeh Pria itu. "Ya pokoknya aku nggak enak, aku harus balas budi sama kamu. Oh ya, nama aku Clara.. kamu siapa?" Ujar Clara. "Zervan Vendi Anjaya." Jawab Pria bernama Zervan.

AKSARA HITAM PUTIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang