Prolog

348 18 0
                                    

Riki Abisael Sebastian, murid kelas 11 MIPA 3 yang Juan sendiri masih gak terbisa kenapa Riki bisa sepopuler itu.

Hari ini, Riki secara tidak langsung baru saja menyatakan kalau hubungannya dengan Luna sudah berakhir, kini direct message instagramnya dipenuhi pertanyaan pertanyaan dari cewek-cewek. Masalahnya bukan cuma dm Riki saja yang penuh, tapi dm milik Juan dan ketiga sobat lainnya pun gak kalah menumpuk.

Isi pesan pesan itu gak lain ya menanyakan terkait kabar putusnya Riki dan Luna yang terlalu tiba-tiba seperti 'si Riki putus?' Atau 'kok bisa sih Riki putus? Jadi sekarang dia gak deket sama siapa-siapa kan?'

Sampai gebetan Juan sendiri ikut-ikutan bertanya ada apa antara Riki dan Luna. Padahal Juan sendiri juga masih belum tahu apa yang sedang terjadi.

"Putusnya udah dari lama kan?" Sena, yang tengah memasukan ponsel kedalam saku seragamnya bertanya pada Riki yang duduk di sebrangnya.

Hal ini gak bikin Juna dan kedua teman lainnya, Jemima dan Haris terkejut. Mereka sudah tahu kalau ada sesuatu yang janggal antara Riki dan Luna. Tapi mereka semua memutuskan untuk tidak bertanya karena tidak mau mengganggu privasi Riki.

"Iya" jawab Riki santai. kelihatannya era patah hatinya Riki sudah lewat.

"Dari kapan?" Kini Jemima yang bertanya, " dua minggu kemarin?"

Riki menggeleng pelan. "dua bulan Jem."

Sekarang semuanya terkejut.

"Hah anjir gue kira gak selama itu." Juan kaget bukan main. "Terus selama ini lo nganter jemput si Luna tuh biar apa?"

"Gimmick doang Ju. Si Luna gak mau dulu orang-orang tau kalo kita putus."

"Lah?"

"Itu lo namanya ojek pribadi anying."

"Ya gimana lagi, waktu itu gue masih suka. eh nganter jemput sekolahnya malah keterusan."

"Yang mutusin siapa?"

"Gue."

"Terus kenapa putus?"

"Ehh?.."

"Kalau lu gamau jawab gausah Rik." Sela Juan. Meski sebenernya Juan kepo setengah mati, tapi dia tau kalau dia gak berhak maksa temannya untuk cerita hal yang seharusnya jadi privasi.

"Gue liat dia jalan sama si Gema. Ya awalnya gue denial sih, tapi gue mergokinnya lebih dari tiga kali."

"Woww," kata Haris. "Kalau jalan sama si Gema, gue sering liat sih. Waktu itu gue bilang sama lo sekali, tapi lo bilang, lo lagi sama si Luna. Yaudah tiap kali gue mergokin, gue gak mau ngomong apa-apa sama lo."

Juan ngerti kenapa Haris ngomong gitu. Karena kalo orang lagi bucin, biasanya jadi tolol. Dan Haris yang gak mau bilang-bilang lagi soal Luna juga gak mau dikira fitnah sama Riki meski memang kejadiannya gitu.

Juan cuma senyum tipis, dia jadi ingat akhir semester kemarin pas Juan lagi sibuk-sibuknya jadi pengurus OSIS, Luna pernah minta anter Juan pulang padahal masih ada Riki nungguin di lapangan basket. Sampai detik ini Juan juga gak pernah bilang ke Riki karena takut nyakitin perasaannya.

"Ya gue bohong gitu demi harga diri gue sih. Kalau orang-orang tau hubungan kita se-kacau ini mah gue dah putus kali dari semester lalu."

"Bukan orang-orang yang gatau, tapi elu sendiri yg ga tau." Sena menyimpulkan.

"Wah anjing lah."

"Udah monyet gausah sedih. Kan yg demen sama lo banyak."

"Gue gak sedih!!" Riki bersikeras, menepis tangan Jemima yang tadi sedang mengacak-acak rambutnya. "Sebel doang anjing."

Tapi jemima tidak mengubris, ia malah menoleh ke samping sambil melambai-lambaikan tangannya dan berteriak cukup keras.
"Eh Makeh! Mau kemana?"

(makeh dibaca ma-keh. e = (e) seperti pada kata boleh)

"Makeh siapa njir, itu si Tania." Juan buru-buru berkata. Berdasarkan pengalaman Juan, Jemima itu kadang malu maluin soalnya.

Namun yg dimaksud mereka berdua balik menyapa dengan cukup ramah "apaan Makeh Makeh, sokab banget lo Jem!"

Jemima hanya terkekeh. "Mau kemana lo Makeh?"

"Mau ke perpus." Katanya sambil jalan.

"Tumben lo rajin."

Cewek yang dipanggil Makeh atau Tania itu menghentikan langkahnya, menatap mereka berlima satu persatu kemudian berkata "daripa lo Jem. Gosip mulu." Kemudian berlalu memunggungi.

💫🪐✨🌞🌙💫

Semesta Samudera - CHAEMURA [Ni-Ki Enhypen x Eunchae Lesserafim]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang