三つ : ke tempat tujuan

2.6K 272 23
                                    

Happy reading
▪️
◾️
Typo bertebaran
◼️

Disini mereka sekarang, di tempat puluhan, ahh tidak, maksudku ratusan manusia remaja mengisi energi mereka di sekolah meskipun ada yang hanya menemani atau melihat-lihat saja, sebut saja tempat itu kantin.

"Lo pesen yan."

"Lo aja."

"Lo kan paling muda, anak muda harus nurut sama yang tua."

"Gak, mana bisa gitu."

"Bisa menurut gue."

"Anjing."

"Heh mulutnya." Lakhsan memukul bibir Lian pelan.

"Cihh, salahin si Kian noh bang." ucap Lian tidak terima.

"Lahh? ngapa gue, lo nya aja yang suruh pesen gamau" elak Kian.

Lakhsan dan Rizal udah pasrah liat perdebatan unfaedah dua manusia aneh yang sialnya adalah teman mereka ini.

"Udah, gue aja yang pesen, bacot mulu lo berdua" Rizal beranjak dari tempat duduknya.

"Kalian mau pesen apa cepet, sebelum gue berubah pikiran" lanjutnya.

"Gue mie ayam sama es teh"

"Gue nasi goreng, minumnya es jeruk"

"Samain"

"Udah itu aja?" tanya Rizal. Mereka mengangguk serempak.

Rizal mendekat ke arah Lakhsan, menyodorkan tangannya di depan Lakhsan. Lakhsan yang paham mengambil uang merah dua lembar dari dalam dompetnya, diberikannya kepada Rizal.

Di antara mereka ber-4 yang paling berduit itu Lakhsan, Tuan Taghson atau ayah Lakhsan adalah donatur di tempat mereka sekolah. Jadi, meskipun mereka membuat onar, gada yang berani marahin sekalipun itu guru. Ya meskipun mereka jarang buat onar, kecuali bolos sama tawuran, kalo balapan para guru ga ada yang tau.

Rizal sama Kian juga gak kalah berduit, tapi ya gitu holkay gak tau diri, minta traktir mulu sama yang lebih holkay, duitnya gak berguna jadinya. (Mending kasih ke Bri aja, mizqueen nih)

Setelah menerima uang itu, Rizal pun pergi untuk memesan makanan.

"San, nanti jadi gak?"

"Jadi"

"Jam berapa bang?"

"Jam 7, kita kumpul di markas sama anggota inti"

Ngomong-ngomong berbicara tentang anggota, di sekolah mereka para anggota Red Wolf hanya ada beberapa saja, itu saja bukan anggota inti kecuali Kian, Rizal dan Lian. Para anggota lain kebanyakan dari sekolah-sekolah lain yang berada di daerah kota A. Salah satunya Abim, Luis dan rohan, mereka sekolah di salah satu sekolah elit yang gak terlalu jauh dari sekolah ini.

Abim gabung ke geng Red Wolf karena di ajak Kian yang notabe nya sepupu Abim, katanya biar Abim di rumah gak nolep nolep amat. Kalo Luis sama Rohan gabung karena gabut aja.

"Oke" jawab Lian dan Kian barengan.

"Dek, yakin mau ikut?" tanya Lakhsan.

"Yakin bang, emang napa sih? Kan udah biasa" jawab Lian.

"Firasat abang gaenak"

"Lagian lo masih bocil mana boleh pergi ke tempat gituan" cerocos Kian.

"Mulut lo gue sobek lama-lama ye"

Liano Abigail ; Adopted child [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang