Ternyata ketok-an pintu itu berasal dari Nico.
"Nico?, ada apa, kenapa belum tidur?", tanya heran Jeremi karena keberadaan Nico
"Jeremi maaff, tapi aku takut banget, aku bener-bener nggak bisa tidur, kalo boleh... bisa nggak kamu temenin aku tidur. Anu.. kamu bisa tidur di kasur biar aku tidur di sofa kamar aku"
"Waww, you really look so scared,
kamu beneran yakin nyuruh aku buat nemenin kamu?""Ahh, kamu nggak mau ya, maaf lancang, aku balik ke kamar dulu"
"Bukannya gitu,
tunggu, aku ambil barangku dulu", jawab Jeremi dengan cepat sebelum Nico berbalik kembali ke kamar tidurnyaSetelah mengemasi beberapa barang miliknya, Jeremi akhirnya mengikuti Nico sampe ke kamarnya
"Kamu bisa tidur di kasur punyaku, aku bakal tidur di sofa"
"Kalo kamu mau aku bisa tidur di sofa"
"Nggak papa, lagipula kayaknya sofa itu kekecilan kalo dibandingkan dengan tubuh Jeremi"
"Okey kalo itu mau kamu"
"Iyaa, selamat tidur"
Nico akhirnya tidur di sofa cream yang letakknya dekat dengan meja belajar miliknya, begitupun dengan Jeremi yang akhirnya tidur di kasur milik Nico.
"Damnn, seluruh ruangan kamar ini
bener-bener kayak aroma Nico,
apalagi ni kasur, smell so good"
Batin Jeremi sambil mengendus
bantal milik NicoTak langsung tidur, Jeremi memilih untuk memainkan ponsel miliknya dengan terkadang melihat isi di sekeliling dari kamar Nico yang samar-samar karena gelap. Namun hal yang tak lupa Jeremi pantau adalah Nico.
Waktu sudah berjalan selama kurang lebih 30 menit, Jeremi melihat bahwa Nico sudah terlihat tidur dengan sangat pulas dibalik selimutnya.Tentu saja Jeremi tak akan membiarkan Nico tidur di atas sofa itu lebih lama, Jeremi pun bangkit dari kasur untuk berdiri dan menggendong Nico dengan sangat perlahan agar dia tidak membangunkan Nico.
Lalu menaruhnya di atas kasur miliknya dan merapikan selimutnya agar Nico tidak kedinginan.
Akhirnya Jeremi harus tidur diatas sofa itu dengan setengah betisnya yang harus keluar dari batas sofa itu.
Dia cukup lelah dan mengantuk sampai akhirnya Jeremi pun tertidur..
[Sudut pandang Nico]
Pagi pun datang dan jam menunjukkan pukul 6.30 pagi
Nico terbangun dari tidurnya dan mendapati dirinya yang sudah berada di kasur miliknya dengan selimut hangat yang menutupi tubuhnya,
"Kok bisa aku di sini?,
bukannya kemarin aku tidur di..."
Batin NicoSontak Nico langsung menoleh ke arah sofa dan melihat Jeremi tertidur diatas sofa itu dengan wajah yang tertutup lengan kirinya.
Melihat hal itu Nico ingin membangunkan Jeremi agar dia pindah ke kasurnya sedangkan Nico akan menyiapan sarapan.
Namun melihat Jeremi yang tertidur pulas Nico takut nantinya akan membangunkan Jeremi.Dengan perlahan Nico pun langsung berdiri dari tempat tidurnya dan keluar dari kamar untuk pergi ke dapur menyiapkan sarapan.
Jam menunjukkan pukul 7.15 pagi, Nico segera membangunkan Jeremi di kamarnya,"Jeremi, bangun", ucap Nico sambil memegang pundak Jeremi
"Oh, sudah pagi ya?", jawab Jeremi dengan suara seraknya ketika bangun tidur
"Ayo bangun, aku udah siapin sarapan, jadi makan dulu sebelum kamu pulang"
Mereka berdua pun pergi ke meja ruang tamu untuk makan.
"Maaf aku cuma siapin susu, kentang sama telur aja, soalnya yang ada cuma itu, aku juga nggak terlalu pandai masak jadi maaf kalau rasanya nggak enak"
"Nggak papa kok, rasanya juga enak"
Setelah mereka sudah menyelesaikan sarapan mereka dan membereskan piring dan gelas kotor ke dapur, Jeremi memutuskan untuk berpamitan
"Makasih ya udah ngebolehin nginep, maaf juga ngerepotin, aku mau pulang dulu"
"Ahh nggak, malah aku yang ngerepotin buat nyuruh kamu nemenin aku kemarin malem"
"Santai aja"
Setelah mengambil barang-barang miliknya, Jeremi bergegas untuk segera keluar mengambil motornya agar segera pulang ke rumah.
Saat mereka akan keluar gerbang dan Jeremi sudah akan keluar pagar,
Nico teringat dan masih bertanyaa-tanya tentang hal apa yang membuat dirinya bisa berpindah dari sofa ke kasur, pasalnya dia tidak merasa bahwa dia pernah tidur sambil berjalan."Jeremi, apa kamu inget kenapa aku bisa pindah ke kasur dan kamu bisa ada di sofa?, padahal kan aku yang awalnya ada di sofa?"
"Aku yang gendong kamu, yaudah aku pulang dulu, bye", jawab singkat Jeremi sambil mengusap rambut Nico sebelum akhirnya meninggalkan Nico
Rupanya jawaban singkat dari Jeremi mampu membuat Nico diam selama beberapa saat hingga jantungnya yang tiba-tiba berdegup menjadi sangat kencang.
Pikirannya sampai tak karuan, bahkan saat menutup gerbang, melewati pintu hingga masuk ke dalam rumah"Oh ya aku lupa buat minta
nama sosmednya atau bahkan
nomor ponsel Jeremi"
Batin Nico dengan raut sedihNico memutuskan untuk mandi dan membersihkan kamarnya.
Saat sedang duduk di kursi meja belajarnya dia melihat sobekan kertas yang berisikan nomor dengan nama Jeremi di bawahnya.
Rupanya Jeremi menulis itu semalam sebelum akhirnya dia tertidur.Mengetahui hal itu Nico merasa sangat senang dan langsung menyimpan nomor itu ke ponselnya.
Nico mengawali percakapan mereka di Whatsapp dan mereka pun saling bertukar pesan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cute of Mine | GxB
RomanceTak kusangka aku akan bertemu dengan anak seperti itu, seorang anak laki-laki introvert dengan tubuh ramping yang tak lebih tinggi dariku, berkulit halus, serta suara yang lembut. Matanya yang indah serta senyumnya yang manis kala itu benar-benar m...