10' {End}

4.4K 159 14
                                    

Melihat Nico disampingnya dengan baju seperti itu membuat Jeremi yang berada disebelah kanan Nico saat itu benar-benar membuat akal sehatnya pergi untuk sementara.

"Gw biasanya cuma liat
pemandangan kayak gini di hp aja,
ini beneran kah anjing? Shit!"
(Batin Jeremi)

Setelah Jeremi menahannya cukup lama. Di tengah film yang sedang berlangsung itu, tangan kiri Jeremi dengan perlahan merentang hingga menuju sampai ke pinggang kiri milik Nico. Nico awalnya biasa saja, karena menganggap hal itu wajar, terlrbih lagi yang melakukan itu adalah Jeremi.
Namun tak cukup sampai situ saja, Jeremi juga memasukkan tangannya kedalam baju Nico, sehingga tangan dingin Jeremi langsung menyentuh kulit halus dari pinggang yang dimiliki Nico.
Seketika itu juga Nico menunjukkan reaksinya,

"Mphh Jeremii, rasanya gelii", ucap Nico sambil menoleh ke Jeremi dengan wajah yang sedikit memerah

Jeremi yang awalnya menoleh ke Nico karena Nico menyebut namanya, seketika langsung membuang pandangan dengan kembali ke arah tv dan mengatakan,

"Ayo tetap gini sampai film ini selesai, aku nggak bakal lakuin hal lebih"

Nico masih menatap ke arah Jeremi namun dengan tidak mengatakan apapun.

[Sudut pandang Nico]

"Nico nggak mungkin nolak hal apa yang dilakuin sama Jeremi, karena Nico suka semua hal yang dikasi dan dilakuin sama Jeremi.
Gapapa Nico, lagipula ini Jeremi
dan bukan orang lain,
kalo Jeremi suka aku juga suka.
Tapi kali ini perut aku ngerasain kaya banyak banget kupu-kupu, dada dan badan aku rasanya panas banget, aku harap rasanya nggak tembus sampai ke tangan Jeremi."
(Batin Nico)

[Kembali ke sudut pandang Jeremi]

Meski Jeremi mengatakan kalo dia tak akan melakukan hal lebih. Jeremi tetap melakukan hal-hal kecil lain.
Entah dia memainkan pinggang milik Nico menggunakan jempolnya dan hal kecil lainnya. Jeremi juga menyenderkan kepalanya ke pundak kiri milik Nico,

"Kalo pundak kamu sakit, bilang aja"

"Nggak kok, nggak papa"

Sampai akhirnya film tersebut selesai dengan kondisi antara mereka berdua yang sedikit canggung, jam masih menunjukkan pukul 17.56 lalu Jeremi menepati janjinya untuk pergi mengajak Nico keluar mencari angin dan membeli makanan

"Filmnya udah selesai, kamu bisa ganti baju. Oh ya jangan lupa pakai Hoodie atau jaket sama celana panjang yang tebel"

"Okeii Jeremi, aku ganti dulu ya"

Setelah mereka berdua siap, mereka akhirnya pergi keluar untuk membeli makan dan minum. Setelah itu Jeremi tidak langsung membawa pulang Nico ke rumah Nico. Nico yang menyadari hal itu bertanya pada Jeremi,

"Jeremi, kita mau kemana? Tempat gelap banget, dingin juga, kiri kanan juga isinya pohon semua"

"Udah tenang aja, jangan takut bentar lagi kita sampai, kalo Nico kedinginan masukin tangan Nico ke saku jaket Jeremi aja"

Selama 20 menit diperjalanan, akhirnya mereka berdua sampai ke tempat dimana disitu banyak sekali orang yang berkumpul untuk melihat city light, untuk melihat kumpulan cahaya lampu kota yang indah itu dari atas.
Mereka yang baru sampai akhirnya memarkirkan motor,

"Rame kan nggak sepi, ini juga malam Minggu, jadi rame"

"Iyaa bener,
Jeremii, liatt itu cantikk bangett", ucap Nico yang baru saja turun dari motor

"Ahaha iyaa, yaudah ayo kita duduk di situ sambil makan makanan kita"

Mereka duduk di karpet yang mereka sewa, Jeremi melihat bahwa Nico terlihat sangat menikmati. Pasalnya Nico sering melihat orang-orang disekitarnya dan cahaya lampu kota yang indah itu dengan ekspresi yang senang sembari menikmati makanan yang mereka beli serta minuman susu kesukaan.

"Gimana, Nico suka?"

"Aku sukaaa bangettt Jeremii, Makasih udah ngajak Nico ketempat ini, Nico suka banget",
"Banyak orang, Nico jadi nggak takut, pemandangannya juga indah banget, ini pertama kali Nico diajak ke tempat yang kaya gini, vibesnya lebih nyaman daripada di cafe-cafe"

"Jeremi, Leora, Yumna sama Neila sering kesini. Dulu kita nemuin tempat ini juga nggak sengaja dan ternyata tempat ini bener-bener se cantik itu, kita sering kesini kalo anak-anak pada nggak repot"

"Wahh, beneran kahh?!?, pasti seru banget, aku baru tau disini ada tempat kaya gini. Lagian Nico juga nggak mungkin kesini sendirian, Nico kan nggak ada temennya"

"Kamu pengen sering dateng ke tempat ini?"

"Kalau bisa aku mau bangett"

Jeremi yang mendengar jawaban Nico itu pun merasa senang. Dan ketika ditengah dinginnya suasana malam itu serta kilau cahaya cantik yang terpancar karena lampu kota itu, membuat lubuk hati dan pikiran Jeremi ingin mengutarakan isi hatinya,

"Jadiii anu...
Nico mau nggak jadi pacar Jeremi?",
(Tapi Nico tak langsung menjawab pertanyaan Jeremi, dan hal itu membuat Jeremi merasa sangat canggung)
"Ohh maaf kalau lancang"

"Nggak.., nggak gituu. Jeremi yakin mau jadi pacar Nico? Nico kan..."

"Emang kamu kenapa?, aku tetep suka dan terima semua tentang kamu entah itu yang dulu ataupun yang sekarang"

"Jeremi.. terimakasih.., sebenernya aku juga ngerasain hal yang sama.", ucap Nico menatap mata Jeremi dengan mata yang berkaca-kaca

"Jadi.., artinya kamu mau?"

"Iyaaa aku mau Jeremii,

Nico cuma nggak nyangka kalo hal ini beneran terjadi, aku cuma ngerasa semua ini mimpi, Nico bersyukur dan bener-bener seneng banget.."

"Terimakasih manisku, Nico.",

ucap Jeremi sembari mengusap kepala Nico lalu menggenggam tangan kiri Nico dengan tangan kanannya, serta diakhiri dengan senyuman manis yang dibuat oleh tokoh utama kita, Jeremi dan Nico.

Selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selesai.

Cute of Mine  |  GxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang