7' {Ada aku disini}

2.8K 157 0
                                    

-Senin pun tiba-

"Bentar lagi istirahat gw pengen banget beli risol Bu Sekar,
Oh ya Je, Nico beneran jadi ikut kita kayak yang lu bilang kemarin di grub chat?", tanya Yumna

"Yaw, semuanya udah gw ceritain di grub kemarin, mungkin gw bakal jadi lembut ke dia dan gw harap kalian bisa nerima dia"

"Santai aja kali, kita paham kok", jawab Leora

"Yups, meski Nico gak bisa jadi milik gw tapi kalo saingan gw elu, gw rela dah", jawab Neila

"Ewhh paansih", jawab ketus Yumna

"Wkwkwk", tawa nyaring Neila

Tet...
Tet...
Tet...

Bel istirahat pertama sudah terdengar, Jeremi dan para sahabatnya keluar dari kelas untuk menunggu Nico datang.
Tak selang lama Nico pun keluar dari kelasnya dan mereka pun berjalan bersama menuju kantin. Namun Jeremi menyadari ekpresi cemas yang ada pada wajah Nico,

"Kenapa wajahmu begitu?"

"Aku takut"

"Takut kenapa?"

"Baru senin kemarin aku kaya orang paling kesepian di sekolah ini, tapi hari ini tiba-tiba aku punya temen dan itu kalian, aku takut tentang gimana reaksi orang-orang"

"Lupain pemikiran kayak gitu, ada aku disini jadi nggak perlu ada hal yang harus kamu pikir pusing"

"Eumm, iyaa"

Akhirnya mereka sudah selesai membeli makanan di kantin dan akan kembali ke kelas.

"Nico mau makan bareng kita atau di kelas?", tanya Leora

"Eum, aku ikut Jeremi aja gimana"

"Makannya dikelasku aja kamu bisa pake bangku punyaku nanti, atau mungkin kamu kamu kita ke kelasmu?"

"Ahh, di kelas kalian aja gapapa, nanti kalo udah masuk aku bakal ke kelas"

"Okeydeh", jawab Yumna

Merekapun menikmati jam istirahat mereka dengan makan bersama sambil mengobrol. Sampai waktunya jam istirahat habis dan Nico pun kembali ke kelasnya.
Hal sama juga terjadi saat istirahat kedua, jam istirahat kedua lebih lama dibandingkan dengan jam istirahat pertama, jadi Nico menghabiskan banyak waktu di kelas Jeremi.

Sampai tiba-tiba satu jam sebelum pulang Jeremi mendapat pesan dari Nico,

-------------------------------------------------------------

"Jeremi,
Aku pengen pulang",
(Pesan singkat Nico yang
kemudian disusul dengan
stiker ayam menangis)

"Kenapa?"
"Nico kamu kenapa"
"Kenapa cuma di baca aja?"
"Pulang nanti naik apa?"

"Ayah nanti bakal jemput,
Aku disuruh nunggu dulu
Tapi aku mau pesen ojek online aja"

"Bareng aku aja,
Kita ke rumahku nanti"

"Eum iyaa"

--------------------------------------------------------------

"Ra, lu katanya mau ke ruang guru dulu kan sama anak-anak, gw duluan ya
Gw nanti pulang bakal bonceng Nico soalnya",

"Oh gitu, oke deh Je"

Singkat cerita mereka sudah sampai di depan rumah Jeremi.

"Ayo masuk"

Mereka pun berjalan masuk dari tempat parkir motor hingga akhirnya sampai ke ruang tamu. Baru saja Nicoo meletakkan tas dan jaket miliknya,

"Ayo ke kamarku", ucap Jeremi sambil menarik pelan tangan Nico

"Kenapa nggak di sini aja?", jawab Nico yang tak dihiraukan oleh Jeremi

"Karena aku yang mau,
Lagipula dirumah juga gak ada siapa-siapa orang tua dan kakakku ke luar aku, aku gak ikut karena aku harus sekolah", jawab Jeremi sambil masih menggeret Nico hingga sampai ke kamarnya

Sampai di kamar, Jeremi menyuruh Nico duduk di kursi belajarnya untuk menunggunya sebentar karena Jeremi ingin berganti pakaian dan membersihkan diri.
Setelah kembali dari kamar mandi dengan menggunakan kaos hitam serta celana panjang bewarna army. Jeremi duduk di pinggir kasurnya dan membuat mereka berdua saling berhadapan.

"Jadi apa maksud pesan yang kamu kirim tadi?"

"Ahh itu, nggak jadi kok, ak-aku cuma capek aja jadi pengen pulang"

"Kamu pikir aku bodoh atau gimana?", jawab ketus Jeremi

Karena Jeremi kesal dengan Nico yang tidak segera menjawab pertanyaannya itu. Jeremi menarik tangan Nico yang membuatnya berdiri dari kursi itu

"Sini", ucap Jeremi sambil menarik tangan Nico yang bertujuan menarik tubuhnya hingga akhirnya Nico duduk di pangkuan paha milik Jeremi

"Jeremi?", ucap Nico sambil terbata-bata dan dengan jantung yang berdetak cepat hingga membuat dadanya panas karena dia duduk di atas paha milik Jeremi

"Aku tanya, kenapa Nico?", tanya tegas Jeremi dengan menatap mata Nico yang kemudian disusul dengan tangan Jeremi yang dilingkarkan pada pinggang kecil milik Nico

"Jadi.., tadi setelah istirahat ke dua selesai Nico kembali ke kelas. Aku denger ada anak yang bilang gini,

'Gak nyangka bocah kek dia temenan sama circlenya Leora' ,
'Bener, apalagi sama si yang paling tinggi
itu, namanya Jeremi kalo nggak salah' ,
'Nggak cuma mempan ke guru, jurus capernya bisa banget mempan ke
anak kelas sebelah wkwk'

"Apa aku seburuk itu ya? sampe nggak boleh punya temen, tapi aku juga pengen punya temen", ucap Nico menunduk disusul dengan air mata yang keluar dari matanya

"Hei, kamu nangis?.
Stop, nggak ada begitu, kamu nggak caper. Lagian terserah aku, mau temenan sama siapa aja juga urusanku bukan mereka",

Nico masih menangis dengan kepala nya yang tertunduk

"Cukup nangisnya,
Yaudah besok aku bakal tanya ke mereka langsung maksud dari omongan mereka"

"Nggak, nggak usah Jeremi, nanti malah jadi panjang, aku nggak mau", jawab Nico yang langsung menggenggam kaos milik Jeremi

"Kalo begitu stop nangisnya", ucap Jeremi dengan mengusap air mata yang menentes hingga berada di pipi Nico,
"Nggak papa, ada Jeremi disini Nico nggak perlu khawatir, okey?", ucap Jeremi sambil mendorong pelan kepala Nico hingga sampai ke dada sebelah kiri milik Jeremi

"Eumm", jawab Nico yang kemudian kepalanya diberikan usapan lembut oleh Jeremi yang diakhir senyum tipis di bibir Jeremi

Entah apa yang dipikirkan Jeremi, namun dia merasa sangat senang jika nantinya Nico akan selalu bergantung pada Jeremi dan hanya Jeremi lah yang bisa ada untuk Nico.

"Yaudah ayo aku anterin pulang,
Aku beliin susu di tempat favorit kamu sekalian kita beli cemilan, mau?"

"Iyaa aku mau", jawab Nico sambil membersihkan sisa air mata di matanya

Cute of Mine  |  GxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang