Mengenal Lebih Dekat

378 12 0
                                    

Sekarang lo percaya ‘kan kalau gue ini bukan Semesta?” tanya Galaksi, dia menatap Kaila penuh harap, saat Kaila mengangguk dia langsung tersenyum lebar.

“Daffa, Geno, Galuh dan anak Helios yang lainnya nggak tahu kalau lo bukan Semesta?” tanya Kaila yang mulai penasaran.

“Nggak, gue sengaja nggak mau kasih tahu. Dari kemarin gue dengar nama Helios mulu, itu apa ya?” tanya Galaksi kebingungan.

“Lo nggak tahu?” suara Kaila naik beberapa oktaf, pengakuan  Galaksi mengenai Helios membuat Kaila kaget. Galaksi menggeleng, dia benar-benar tidak tahu. Sebenarnya dia ingin mencari tahu tapi kamar Semesta terkunci dan kuncinya sengaja Semesta bawa pergi.

“Helios itu nama suatu perkumpulan atau bisa dibilang geng, terdiri dari anak laki-laki dari kelas satu sampai kelas tiga. Diketuai oleh Semesta dan terdapat beberapa anggota inti seperti Daffa, Geno, Galuh dan beberapa anak kelas tiga. Gue nggak tahu struktur gengnya seperti apa, siapa wakil ketua, sekretaris dan lain-lain.”

“Gila, tuh anak ketua geng? Baru tahu gue, pantas saja pas gue di sekolah dihormati banget.”

Kaila mengangguk, “Dia paling berkuasa di sekolah, terlebih bokap kalian yang punya yayasan. Btw, ini contoh gelang anak Helios. Lo bisa mengenali anak Helios dari gelang ini.” Kaila menunjukan gelang yang dia pakai.

“Lo salah satu anak Helios juga?” tanya Galaksi tidak percaya.

“Bukan, ini gelang milik Daffa. Dia ngasih gelang ini buat lindungi gue dari pembullyan, ya setidaknya setelah pakai gelang ini yang bully gue nggak banyak lagi.”

Galaksi terdiam sejenak, dia menyandarkan punggungnya ke kursi taman. Sedikit mencebik mendengar penjelasan Kaila, dari cerita Kaila jelas jika Daffa menaruh perhatian lebih ke Kaila. “Kalian pacaran?”

“Nggak, kita cuma teman. Lagi pula Daffa pinjamin gelang ini karena kasihan sama gue,” jawab Kaila dengan nada suara yang makin melemah di ujung kalimat.

“Ya sudah, lo kembaliin tuh gelang ke Daffa dan bilang lo nggak butuh perlindungan lagi dari dia.”

“Nggak, gue masih butuh perlindungan Daffa. Gue nggak sanggup terus-terusan di bully.”

“Biar gue yang melindungi lo langsung, gimana? Anggap saja ini salah satu cara gue menebus kesalahan Semesta, yang tahu gue bukan Semesta juga Cuma lo.”

Kaila mencoba memikirkan saran Galaksi, sebenarnya sangat baik tapi akan menghebohkan satu sekolah jika sosok yang mereka kenal sebagai Semesta tiba-tiba bersikap melindungi Kaila.

“Ayolah, Kai. Gue yakin perlindungan gue lebih hebat dari pada Daffa.”

Kaila menatap Galaksi penuh curiga, “Kenapa lo pengen banget lindungi gue? Kita nggak kenal lho.”

“Kan kita sudah kenalan tadi, gue nggak suka yang namanya pembullyan terlebih lo juga lagi sakit ‘kan ya? Please,” mohon Galaksi.

Kaila tertegun, dia seakan melihat Semesta memohon pada dirinya. Dia makin yakin jika sosok di sampingnya memang bukan Semesta, sifat mereka sangat bertolak belakang. Sorot mata Galaksi seakan berharap kata ‘ya’ dari dirinya.

“Hufft baiklah,” jawab Kaila akhirnya pasrah.

Yuk baca lanjutannya di Fizzo

Gratiss kok

Gratiss kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
She is Mine [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang