!!!Pindah ke dreame!!!
[YUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
[Telah direvisi ✔]
"Dengerin ya, lo bukan pacar gue tapi lo milik gue Shalsa Senja Arunika." Tatapan Feren makin membuat Shalsa takut.
"Feren please...," pinta Shalsa.
"Apa sayang?" suara Fere...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1
"Awas! Jomblo lewat! " sorak Kenan kegirangan, lagi-lagi dia membelah kerumunan siswi yang sedang merumpi. Ah, bukan Kenan namanya kalau tidak memancing emosi orang. Tanpa merasa bersalah dia mengacau, tetap saja tidak ada yang berani menghadapi sikap Kenan.
"Tolong deh Feren sohib lo diamankan dulu," decak Renata menatap tak suka Kenan.
Feren hanya mencebik lalu menyeringai tipis, dia menarik krah baju Kenan agar mendekat. "Please deh lo satu-satunya anggota Victorious yang nggak nujukin bagaimana kerakter kita."
Tangan Kenan menepis cengkraman Feren, tatapannya berubah drastis dari yang ceria menjadi mencekam, "Hidup gue, jadi lo nggak punya hak buat ngatur!"
Melihat kedua sahabatnya berdebat akhirnya Sean turun tangan, dia menjauhkan Feren dan Kenan. Mereka berdua memang sering berkelahi hanya karena sifat swett Kenan yang bertolak belakang dengan geng mereka Victorious. Sudah banyak korban yang berjatuhan, tapi selalu saja tanggapan seram orang terpatahkan oleh tingkah aneh Kenan yang manis, tapi manisnya Kenan tidak bisa dianggap remeh. Bisa saja dalam sekejap sikapnya berubah mengerikan.
"Bro lo seriusan nih tetap jomblo? Nyicip-nyicip dikit boleh lah." Sean mengedipkan salah satu matanya, dia merangkul Kenan lalu membawa ke meja mereka.
Kenan mendengus, baginya mempermaikan perasaan wanita itu jahat.
"Nah kan kalian homo!" tuduh Renata menatap tangan Sean yang melingkar di pundak Kenan.
"Gue nggak homo! Gue punya banyak pacar," tukas Sean dengan bangga. "Tapi coba deh tanya teman gue yang satu ini siapa tahu dugaan lo benar," sambungnya memainkan kedua alis untuk menggoda Kenan.
"Sewot banget sih kalian, mau gue homo atau apalah. Bodo amat penting gue bahagia."