그냥 친구

98 16 3
                                    

Disclaimer 
This story is only a fictional author, and a real author who thinks, if there are similarities or anything, it is due to ignorance and accident.
Thank You.

                                        




"Lihatlah diriku, aku sudah menganggur selama 2 bulan. " ucap ye jin yang sedang berkaca disalah satu toserba yang ia masuki tadi.

"Mencari pekerjaan paruh waktu pun susah, harus inilah itulah, wahhh memang paling benar itu menjadi simpanan om-om kaya"

"Kan sudah kubilang, masuk saja di perusahaan HEO bersama ku" entah dari kapan jae ha ada dan menguping, tapi memang inilah dia, muncul kapanpun dan dimanapun seperti makhluk astral.

" Tapi kau tahu jae, kalau tua bangka itu bekerja di sana juga. " Kini ye jin berbicara sambil berjalan meninggalkan sahabatnya, tapi jae ha mengikutinya dan berjalan berdampingan dengan ye jin.

" Abaikan saja, lagipula kau kan bekerja bukan untuk menjalang "

ye jin melirik tajam dan berhenti beberapa detik dan kembali berjalan " Mulut mu memang tak pernah di filter jika berbicara, dan itu sangat menyebalkan jae. "

"Oke sorry, tapi mulutku ini akan manis jika berada dikantor "

" Ya karena kau ingin menjilat dan yang pasti tidak ingin di pecat. " ye jin kini meraih ponsel nya dan berusaha mencari lowongan pekerjaan lagi, sampai tidak sadar jika beberapa jarak lagi ia akan terserempet motor.

"Kau jika ingin mati jangan saat dengan ku juga bodoh. " Tarik jae ha yang melihat sahabatnya acuh pada jalanan, yang hampir melukai dirinya sendiri.

" Lembut lah sedikit saat menarik ku sialan, dan yah. Aku juga tidak ingin mati di usia muda. "
Ye jin menarik lengannya.

"Bukannya ber terimakasih malah me ngomel, aku memang sial mempunyai sahabat seperti kau" Ucap jae ha yang tidak dihiraukan oleh ye Jin.

" Memang nya aku menganggap dirimu itu sahabat ku yah? Shin jae ha-ssi? "

"Kau memang terburuk dari yang terburuk ye jin, tapi sayang nya aku malah menyayangi mu" Ye jin bergidik ngeri saat mendengar nya.

"Demi tuhan jae ha, kau sebaiknya periksakan dirimu sebelum makin parah" Bukannya berhenti menggoda sahabatnya jae ha malah merangkul ye jin.

"Tapi tidak ada dokter cinta di Korea Selatan ini, jadi bagaimana dong" Ucap jae ha sambil menaik turunkan alisnya.

"Turunkan tanganmu atau aku pukul kau dengan tas yang berisi Buku-buku ini. " Ancam ye Jin yang berhasil membuat jae ha menurut.

"Sebenarnya aku tidak takut dengan ancaman mu, tapi aku tidak ingin orang-orang melihat bahwa ada perempuan cantik namun gila yang sedang memukuli pacar nya. " Bukan nya berhenti malah makin menjadi menggoda ye jin.

" Aku memang cantik. "

" Jadi bagaimana? "

"Apanya? Jangan membuat ku pusing dengan kata-kata tidak jelas mu jae ha. "

" Kita pacaran? " Ye jin berhenti dan menjitak kening jae ha, ya walaupun tertutup oleh poni lelaki itu.

" Aku tidak sudi, dan kau gila " Setelah berhasil dengan misinya ia berjalan kembali.

" Kau tidak pernah ada rasa sedikit pun padaku yah? Itu mustahil loh, kita bersahabat sudah 5 tahun, dan aku ini tidak jelek juga. Jadi dari segimana nya kau tidak suka padaku tuan putri ye jin. " Jelas jae ha yang tentu saja tidak Terima. Karena jae ha ini cukup populer saat kuliah.

"Sepertinya aku akan bekerja di perusahaan HEO dengan mu jae, takdir ku memang harus melihat tua bangka itu. "  Beginilah ye jin, jika dia merasa terpojok dengan pertanyaan yang jae ha ajukan, ia pasti akan mengalihkan topik pembicaraan.

"Seperti biasa kau selalu seperti ini, tapi baiklah. Besok kau datang saja pukul delapan. "

"Tidak mau mengantarku?"

"Tidak bisa aku ada rapat pukul sembilan nanti. "

"Tapi itukan pukul sembilan, sedangkan aku _" Belum sempat selesai dengan ucapan nya jae ha malah menarik tangan ye jin dan mengajaknya berlari.

" Saat kau diterima kita bisa berangkat bersama"

"Cih, tidak tertarik terimakasih. " Jae ha melirik ye jin dan setelah nya malah tertawa.

" Bukannya tadi sangat ingin diantar dengan ku"

" Itu berbeda konsepnya. "

"Baiklah, aku akan tunggu di halte tiap pukul tujuh yah. " Ye jin pun kini merangkul lengan
jae ha.

"Kau memang terbaik "

" Tapi kau serius? Setiap hari kau akan bertemu dengan tua bangka itu. "

" Serius, bukannya tadi kau yang bilang kan kalo aku ingin bekerja bukannya menjalang. Jadi biarkan saja lagi pula urusan ku sudah selesai dengan nya. " Jae ha mengacak pelan rambut ye jin dengan tangan yang satunya.

" Gadis pintar, berarti untuk menjadi simpanan om-om kaya nya tidak jadi dong."

"Jika ada yang sesuai standar kenapa tidak"

"Lihatlah, diberi yang masih muda malah mencari yang om-om."

"Jika itu kau, aku tidak tertarik yah jae ha. "
"Dan jangan membahas itu lagi" Padahal tadinya jae ha baru saja ingin membahasnya, tapi sudah diberi tanda merah dulu oleh ye jin.

"Besok jangan berdandan terlalu cantik, nanti bisa-bisa aku_"

Ye jin berhenti dan beralih di depan jae ha.
" Dengarkan ini baik-baik karena aku tidak akan mengulangnya, jae ha kau memang laki-laki terbaik yang aku temui untuk saat ini, dan tidak bohong jika kau memang tampan, tapi aku tidak ingin hubungan yang kita lalui dengan sangat bahagia ini hancur jika kita mencoba memulai dengan satu hubungan yang lebih serius, jika hubungan serius itu berakhir maka persahabatan kita juga akan berakhir jae, aku tidak ingin laki-laki yang sangat berarti bagiku pergi dan menjadi asing."

kini ye jin mencoba menggenggam tangan jae ha " Jadi aku mohon padamu, untuk tidak mencoba agar hubungan kita lebih dari sahabat. Kau mengerti kan yang aku maksud?, kau diam berarti kau mengerti. Baiklah untuk seterusnya jangan ada lagi pembicaraan tentang ini yah. " Ye jin tersenyum dan memeluk jae ha beberapa saat dan kembali menggenggam tangan jae ha.

"Hari sudah ingin berganti malam, aku harus pulang dan menyiapkan interview ku besok pagi, jadi aku pulang duluan yah, sampai nanti jae ha. Dahhh. " Ye Jin mulai pergi meninggalkan jae ha yang masih bergeming di tempat nya.

"Kau selalu seperti ini ye jin, sepertinya kau memang tak pernah ada rasa sedikitpun. Tapi baiklah jika itu yang kau mau, aku akan mencoba untuk tidak membicarakan itu lagi, tapi jika aku kuat tentunya. " Dengan senyuman getir yang terlihat dari bibir tipis milik jae ha.

Hello semua akhirnya setelah vakum cukup lama aku bisa bikin cerita lagi.

Makasih yah yang masih mau membaca cerita aku yang berisi ampas-ampas ini.
Semoga kalian tertarik dan suka.
.

Disclaimer 
This story is only a fictional author, and a real author who thinks, if there are similarities or anything, it is due to ignorance and accident.
Thank You.

See you a next part❤






Kamis30maret2023

Office stylishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang