두 번째 회의

41 15 1
                                    

Disclaimer 
This story is only a fictional author, and a real author who thinks, if there are similarities or anything, it is due to ignorance and accident.
Thank You.
   

                                         

Hari ini cukup melelahkan untuk ye jin, padahal mulai bekerja saja belum, tapi tenaganya seperti terkuras.

Untuk menghilangkan rasa lelah nya, ye jin mampir di salah satu cafe dekat rumahnya.

"Selamat datang, mau pesan apa? " Ucap pegawai cafe.

" Aa " Ye jin meletakkan kartu nya untuk membayar minuman yang ia pesan tadi.

"Silahkan"

"Terimakasih" Setelah mendapatkan pesanan nya ye jin pun duduk.

Supaya tidak bosan ye jin menyibukkan dirinya dengan ponsel pintar nya. Sampai seseorang datang menghampiri ye jin.

"Hai kita bertemu lagi" Sapa seseorang itu.

Namun ye jin masih bingung, siapa laki-laki ini, Kenapa sok kenal dengannya.

"Yang kau tabrak pagi tadi" Kata laki-laki itu, ternyata raut wajah ye jin sangat kentara jika ia kebingungan dengan laki-laki ini.

"Ah, maaf saya lupa, silahkan duduk. " Laki-laki itupun duduk.

"Bagaikan interview nya? Apa lancar? "

" Lancar, eh. Bagaimana anda tau kalo saya ada sesi interview? "

"Sudah jelas dengan pakaian dan map yang kau bawa" Ye jin hanya mengangguk.

" Sepertinya anda tinggal disini juga yah?." Karena situasinya sudah canggung, ye jin berusaha mencairkan nya dengan bertanya asal.

"Tidak, saya hanya berjalan-jalan mengisi waktu luang. "

"Anda_"

"Je hoon, panggil je hoon saja. Sepertinya kurang enak didengar jika memanggil dengan anda. "

"Baiklah, je hoon. Oh yah nama ku ye jin, salam kenal" Ye jin mengulurkan tangan nya sambil tersenyum, tidak menunggu lama jabatangan ye jin di Terima je hoon.

"Salam kenal. "

" Jika boleh tau, kau melamar dimana?"

"HEO, aku melamar di sana. Kau tau perusahaan itu kan? " Kini ye jin yang sudah merasa bahwa orang ini enak untuk diajak berbicara.

Je hoon mengangguk "iya aku tau. "

"Kau pernah masuk kedalam? " Tanya ye jin lagi, namun je hoon hanya diam.

"Kenapa? Kok tidak menjawab? Ah maaf kau belum pernah kesana yah, memang sih sembarang orang tidak bisa masuk. Sangat ketat bukan?"

"Oh yah? " Tanggapan je hoon membuat ye jin makin antusias untuk banyak berbicara tentang harinya saat ini.

"Tentu, dan kau tau je hoon. Saat aku mulai memasuki gedung nya ternyata wow, dari segi desain penempatan dan interior perusahaan HEO bukan main, dan yang lebih mengejutkannya adalah kantin nya, kantin disana tidak seperti kantin pada umumnya. Kau tahu kenapa?. " Je hoon menggeleng. 

"Karena kantin disana seperti restoran. Sangat gila bukan, wah sepertinya karyawan disana pasti sangat tentram. Jika presdir nya tidak sering ke perusahaan tentunya. " Kalimat terakhir ye jin membuat je hoon menautkan kedua alisnya.

Office stylishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang