CHAPTER 3

293 7 0
                                    

Kini seorang gadis dengan seragam sma nya berjalan di koridor sekolah menuju ke kelas.

Tinggal tiga langkah masuk, zera lantas berbalik badan, ketika ia sadar bahwa sebagian anggota sadewa berada di sana.

"zer!!.." panggil dina.

Zera yang merasa pun hanya acuh terhadap respon dina.

"zer!.." dina menarik lengan gadis itu.

Sontak zera menepis lengan dina.
Ia berdecak.

"apa lagi?!.." ucap nya, dengan wajah datar.

"deng-"

"apa?. Gue lagi males debat.." ucap nya lalu beranjak pergi.

Glep!

"apa lagi sih di-"

Sontak saat menghadap kebelakang, zera terkejut ternyata yang menarik tangan nya untuk yang ke sekian adalah Alaska.

"ikut gua sekarang..." ucap Alaska tanpa basa basi.

***

"lo jawab jujur.., apa maksud lo sekolah di sini?.." ucap Alaska to the point.

"lo nanya?.., buat sekolah lah!  Lo pikir apa?. Tauran.." ralat zera.

Alaska menatap zera datar, sontak sera berdecak.
"lo perlu apa?. To the poin langsung. Gue ga suka basa basi." sela zera, di tengah ke heningan mereka berdua.

Alaska mengerut kan dahi nya.
"gue, butuh penjelasan lo.." ucap Alaska.

"penjelasan?. Apa!" ralat zera.

"soal terbios.." jelas Alaska.

Zera geming, ia menatap ke arah lain sebelum ia menjawab pertanyaan Alaska.

"segitu kepo nya ya, elo..?" ralat zera, dengan wajah datar ya.

"gue serius.." sela Alaska. Sorot matanya menatap wajah gadis itu dengan serius tanpa menatap ke arah lain.

Sontak zera menggerutu malas. Zera mulai menceritakan kan nya dengan terpaksa.

"gue mantan wakil terbios. Sekaligus mantan pacar devan.., puas lo?" ucap zera dengan sorot tak suka.

Alaska menatap langit langit dengan menghembus kan nafas kasar.
"elo ga bohong kan ke gue?" sontak ucapan itu terlontar dari mulutnya.

Zera berdecak. "ngapain gue bohong?. Lo pikir gue gak serius ngomong kaya tadi?.." sela zera, antusias.

"lo bohong.." ralat Alaska tak percaya. Dengan ucapan zera barusan.

Zera tersenyum sumbang dengan pengaturan kata Alaska barusan.
Ia menatap Alaska dengan tatapan tajam.

"sampai kapan pun ga akan gue mau, ikut ke geng sialan itu lagi.." sela zera. Yang membuat Alaska heran dengan. Nya.

Sontak setelah mendengar pengaturan zera tadi. Tiba tiba dari kejauhan terdengar suara deruan motor.

Alaska yang berfirasat tak enak pun berlari menuju lapangan sekolahnya.

Terlihat di depan gerbang, banyak anggota anak motor. Yang sudah tak lain adalah terbios musuh mereka.

"sial..." decak Alaska.

Z

era lantas membelajarkan mata nya ketika melihat anak terbios, yang sudah mencoba paksa agar dapat masuk.

"woi buka anjir!.." kesal salah satu anak terbios.
Namun pak tama, selaku satpam sekolah tak membuka kan pintu gerbang.

"saya gak akan biarkan kalian tauran!.., balik..!" tegas pak tama.
Sontak anak terbios menjadi kesal dan memaksa agar masuk kedalam area sekolah.

"gila si kutu kampret!..., maksa amat lo anjing!" gerutu alden.

Brak!

Mata anak sadewa terbelalak sempurna ketika pagar penghalang itu roboh. Anak terbios menerobos masuk kedalam, sontak pak tama terjatuh akibat mereka menerobos masuk.

Siswa siswi berlarian kocar kacir.
Sementara anak sadewa serta zera masih bertahan disana.

"gila al!.., mereka nekat amat!" ketus alden.

Kini tepat di lapangan sma garuda bangsa. Terbios musuh terbesar sadewa menghadang mereka.

Alaska diam menatap devan dengan wajah datar nya.

"apa mau lo?" sarkas Alaska.

"balikin zera ke gue..." ucap devan to the point. Yang membuat Alaska tersenyum simpul.

"apa alasan lo pengen dia balik?.." ralat Alaska.

Devan menatap zera sekilas.
"karena dia punya gue.." sela devan.

"gue gak akan mau ikut lo.." ucap zera buka suara. Lalu devan menatap zera dengan sorot tak memungkinkan.

"gue.., ga akan serahin dia ke lo.." entah mengapa bibir Alaska berucap demi kian.

"ada hak apa lo?.." ucap devan, dengan nada sombong.

Alaska diam tak menjawab pertanyaan devan.

"hajar aja boss!.." ucap Rio anak buah devan, salah satu wakil terbios.

Zera menatap ke sudut lain yang menampakkan seorang gadis dengan rambut pirang nya berdiri di sana menatap devan penuh.

"ga usah ganggu hidup gue. Bisa?.., kasihan kayla, jangan sampe lo bikin perasaan dia hancur.." ralat zera.
Sembari menatap ke arah kayla.

"uadh bilang aja lo gak berani!.." ketus Rio, yang mendapat sorot tak suka dari alden tang tak terima.

"apa maksud lo!" ucap alden yang mulai kesal.

"apa lo cupu!"

"lo apa anjing!" balas alden.

"lo cupu!, sadewa cupu!"

"apaan anjing. Mental kerupuk kok lawan sadewa!" ketus alden.

"anjing lo ya!!.." kesal Rio.

"apa kampret!.., anak mami blagu aja lo!" lawan alden.

***

Oke lanjut CHAPTER lanjut nya yahh!!

Makasih udah nunggu jangan lupa vote sebanyak banyak nya yah!

Babayyyyy

❤️❤️❤️

alzera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang