THE MONSTER

92 4 0
                                    

Sebelumnya :

"Awghh." Rintih Bianca mengusap lengannya. Ia berusaha bangkit "Sini lo anjing!"

Sera masuk ke salah satu bilik kamar mandi terdekat dan menarik bidet (selang semprot yang biasanya ada di kloset) dan menyemprotkannya tepat ke wajah Bianca. Bianca tak hanya basah kuyup. Tekanan air yang keras membuat hidung dan mata Bianca terasa sakit karenanya. Belum lagi air yang terhirup oleh Bianca, membuatnya tersedak dan kesulitan bernafas meski tangannya sudah berusaha menutupi wajahnya dari semprotan bidet yang diarahkan Sera.

"SERAA!"

____________________________________

Prof. Heri sang kepala sekolah berjalan memasuki ruangan diikuti oleh 4 siswi- 4 kacung Bianca yang setia. Prof. Heri menatap ke arah Bianca yang meringkuk di lantai saat disemprot air bertekanan tinggi oleh Sera. Lalu matanya beralih ke Sera yang terlihat sangat berantakan dan bau. Ia melegakan tenggorokannya dengan berdeham seperti biasanya.

"Sera cukup!" Ucap Prof. Heri memerintahkan Sera untuk berhenti, namun Sera tak mendengarkannya. Matanya hanya berfokus pada Bianca.

"SERA BAPAK BILANG STOP!" Perintah Prof. Heri dengan membentak Sera.

"Sera.. jangan!"

Suara lembut yang memanggilnya, mampu mengalihkan pandangan dari Bianca. Sekaligus berhasil membuat Sera tak mencengkeram trigger bidet itu lagi. Segera setelahnya, Keegan mengambil gagang bidet tersebut dan menggantungnya kembali di sisi kloset.

"Kenapa?" Sera bertanya dengan polos pada Keegan.

"Dia ga penting. Temenin aku ke klinik. Aku ga enak badan." Keegan berbohong.

"Omg kee.." Wajah Sera terlihat sangat khawatir. Seperti yang dibayangkan oleh Keegan, Sera telah melupakan Bianca yang meringkuk di lantai.

Di sisi lain Prof. Heri menghembuskan nafas lega atas bantuan Keegan yang mengalihkan perhatian Sera. Ia secara diam-diam memerintahkan keempat kacung Bianca untuk membawa Bianca pergi ke klinik sekolah.

* * * * *

<

Beberapa menit yang lalu>

"Keegan!"

Keegan berada di lobi setelah memarkirkan mobilnya di basemen. Prof. Heri tiba-tiba menghampirinya.

"Gimana, papa sehat?" Tanya Prof. Heri.

Keegan terlihat jengkel. "No one asked me."
(trans : Gaada yang nanyain gua)

"Kamu udah tiap hari saya liat segar bugar. Pamer mobil baru, jam baru, sepatu baru. Ngapain saya tanya." Ucap Prof. Heri enteng.

Benar juga perkataannya. Keegan mau pamit untuk masuk ke kelas, namun ia mendengar beberapa siswi meneriaki nama Prof. Heri. Ia dan Prof. Heri otomatis menoleh ke sumber suara. Keegan berbalik dan mendapati geng Bianca berlari menuruni tangga ke arah Prof Heri.

"Prof. Tolong!" Ucap Meta, salah satu diantara mereka.

"Bianca jambak-jambakan." Lanjut Angel, geng bianca lainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FUCKBOY AND THE PSYCHO GIRL (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang